19
3. Pentingnya Moral untuk Anak Usia Dini
Perkembangan moral mengarah kepada terciptanya pengalaman moral yang semakin besar dalam interaksi antara remaja dengan lingkungannya Asri
Budiningsih, 2008: 10. Untuk mengembangkan pendidikan moral bagi anak-anak dan remaja, diperlukan modifikasi unsur-unsur moral dengan faktor-faktor budaya
di mana anak tinggal. Program pembelajaran moral seharusnya disesuaikan dengan karakteristik siswa tersebut, kaitannya dengan keempat unsur di atas, yaitu
penalaran moral,
perasaan, dan
perilaku moral,
serta kepercayaan
eksistensialiman. Prinsip-prinsip psikologi dan etika dapat membantu sekolah untuk
meningkatkan seluruh tugas pendidikan dalam membangun kepribadian siswa yang kuat. Bagi seorang anak pengembangan moral itu akan dikembangkan
melalui pemenuhan kebutuhan jasmaniah dorongan nafsu fisiologi untuk selanjutnya dipolakan melalui pengalaman dalam lingkungan keluarga, sesuai
dengan nilai-nilai yang diberlakukannya Abu Ahmadi Munawar Sholeh, 2005: 104. Orangtua dan pendidik hendaknya telah memiliki seperangkat etika atau
kebiasaan baik dan benar yang ingin dimiliki oleh anak-anak, sebelum mengadakan pendidikan dan pembinaan watak pada mereka Yudrik Jahja, 2011:
436. Lickona dalam bukunya Educating for Character Asri Budiningsih, 2008:
6 menekankan pentingnya memperhatikan tiga unsur dalam menanamkan nilai moral, yaitu pengertian atau pemahaman moral, perasaan moral, dan tindakan
moral. Ketiga unsur ini dapat dituliskan dengan bahasa asing yaitu moral
20 knowing, moral feeling, dan moral action. Melalui pemahaman moral anak
diberikan kesadaran atau alasan mengapa seseorang harus melakukan hal itu, suatu pengambilan keputusan berdasarkan nilai-nilai moral. Perasaan moral lebih
pada kesadaran akan hal-hal yang baik dan tidak baik. Perasaan moral ini sangat mempengaruhi seseorang untuk berbuat baik sehingga perlu diajarkan dan
dikembangkan dengan memupuk perkembangan hati nurani dan sikap empati. Tindakan moral yaitu kemampuan untuk melakukan keputusan dan perasaan
moral ke dalam perilaku-perilaku nyata. Tindakan-tindakan moral ini perlu difasilitasi agar muncul dan berkembang dalam pergaulan sehari-hari.
Dari pernyataan di atas dapat dilihat bahwa pengertian atau pemahaman moral merupakan pengenalan kepada anak untuk melakukan perbuatan baik. Anak
dijelaskan mengapa anak boleh atau tidak boleh melakulan suatu perbuatan dan mengapa anak perlu mengetahui perilaku yang baik untuk dilakukan dan tidak
baik dilakukan. Perasaan moral yang dimaksud dalam Lickona di atas adalah kesadaran akan hal-hal baik yang dikembangkan melalui hati nurani. Maka
pengaruh dari lingkungan sekitar anak perlu diberikan. Anak perlu diberikan suatu pujian ataupenghargaan agar anak mau melakukan perbuatan baik. Sehingga anak
akan mengambil keputusan tentang apa yang akan dia lakukan. Tindakan ini dilakukan anak pada tindakan moral. Anak mau melakukan perbuatan baik
dikarenakan dari apa yang mereka lakukan, anak akan mendapat pujian atau penghargaan. Oleh karena itu nila-nilai moral ini perlu dikembangkan di dalam
dunia pendidikan.
21 Dunia pendidikan penting untuk memberikan nilai-nilai moral pada anak
seperti pernyataan dari Sumadi Suryabrata Yudrik Jahja, 2011: 421 bahwa moral dapat membentuk watak seseorang. Seseorang yang dikatakan memiliki watak
jika seseorang tersebut melakukan perbuatan yang memiliki norma-norma sosial. Pembentukan watak seorang anak akan berpengaruh terhadap akhlak, moral budi
pekerti, etika, dan estetik orang tersebut ketika berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain dalam kehidupan sehari-hari dimanapun ia berada. Nilai-nilai
juga akan berguna untuk perkembangan pribadi yang sehat, menjaga perhubungan antar pribadi, menjadi sebuah masyarakat manusia yang demokratik dan menjadi
sebuah dunia yang adil dan damai Dharma Kesuma, Cepi Triatna Johar Permana, 2013: 65.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan moral anak ditujukan untuk mengembangkan nilai-nilai etika pada anak agar anak memiliki
akhlak yang baik serta membantu anak dalam bersosialisasi di lingkungan sekitarnya sesuai aturan etika yang berlaku. Hal ini selaras dengan pernyataan
Maria J. Wantah 2005: 123 bahwa tujuan pembelajaran moral pada anak adalah membantu anak mengembangkan kemampuan belajar menginternalisasikan
prinsip-prinsip dasar dan nilai-nilai yang menuntun perilaku dan pengambilan keputusan. Moral yang dikembangkan anak adalah dari pemahaman anak atau
kesadaran anak untuk melakukan perbuatan baik, selanjutnya adalah perasaan yang dikembangkan dengan memupuk perkembangan hati dan sikap empati anak,
serta tindakan moral dalam pengambilan keputusan.
22 Implikasi tujuan pendidikan moral dalam penelitian ini adalah membantu
anak dalam mengenal perilaku yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan oleh anak. Pendidikan moral yang diberikan untuk anak dimaksud dapat
mengembangkan kemampuan belajar anak dalam beretika baik, berperilaku sopan, dan dapat mengambil keputusan dengan benar sesuai aturan yang berlaku.
Pendidikan moral bertujuan membantu anak bersosialisasi dengan masyarakat sekitarnya dengan benar dan tidak menyalahi aturan norma di lingkungannya.
4. Nilai Moral Anak Usia Dini yang Diajarkan di Sekolah