6 karakter orang lain dan mencoba berpikirberbuat dengan carasudut pandang
sosok yang diperankannya. Bermain peran memberikan contoh alamiah terhadap perilaku manusia yang riil dan dapat digunakan oleh anak untuk menyadari
perasaan mereka dan membangun sikap menuju nilai-nilai dan pemahaman mereka sendiri.
Berdasarkan permasalahan di atas, diperlukan upaya untuk mengatasi masalah pengembangan moral anak, sehingga diharapkan moral anak akan
mengalami perkembangan dan perubahan ke arah yang lebih baik. Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang
pengembangan moral anak melalui metode bermain peran di Kelompok Bermain Nurul Hikmah Surobayan Argomulyo Sedayu Bantul.
B. Identifikasi Masalah
1. Moral anak di Kelompok Bermain Nurul Hikmah belum dioptimalkan dengan baik karena saat pembelajaran berlangsung anak masih memilih teman yang
disukai dan tidak mau bermain bersama teman yang lain. 2. Masih ada beberapa anak berteriak saat berbicara kepada guru yang dinilai
kurang sopan dalam menghormati orang lain 3. Rasa tanggung jawab anak kaitannya dalam berperilaku baik yaitu saling
menolong dan menjaga lingkungan juga masih kurang.
C. Batasan Masalah
Skripsi yang diajukan memiliki batasan masalah yaitu pada penerapan kegiatan bermain peran untuk mengembangkan moral anak usia 3-4 tahun di
Kelompok Bermain Nurul Hikmah.
7
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang didapat dari batasan masalah yang sudah ada yaitu akan merumuskan tentang “Bagaimana Mengembangkan Moral Anak Usia 3-4
tahun di Kelompok Bermain Nurul Hikmah melalui Kegiatan Bermain Peran?”.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan
masalah, tujuan
penelitian ini
adalah untuk
mengembangkan moral anak usia 3-4 tahun di Kelompok Bermain Nurul Hikmah dengan kegiatan bermain peran.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat terhadap pengembangan keilmuan, yaitu sebagai berikut:
1. Bagi Anak a. Mengembangkan moral anak.
b. Melatih anak dalam menentukan perilaku baik-buruk, benar-salah, dan sopan- tidak sopan.
2. Bagi Guru a. Menjadi masukan yang berati untuk mengembangkan metode pembelajaran
yang efektif. b. Dapat digunakan sebagai metode untuk mengembangkan moral anak.
3. Bagi Sekolah Meningkatkan kualitas proses belajar sehingga tujuan pendidikan yang
digunakan dapat tercapai.
8
G. Definisi operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Moral
Moral dalam penelitian ini adalah perkembangan moral anak yaitu kemampuan anak dalam menentukan perilaku baik yang boleh dilakukan dan
perilaku buruk yang tidak boleh dilakukan anak. Perkembangan moral yang dimaksud dalam penelitian ini juga diartikan sebagai bertambahnya kemampuan
anak dalam menyesuaikan diri terhadap aturan-aturan atau kaidah-kaidah dan nilai-nilai moral yang telah disepakati bersama. Moral anak yang dikembangkan
setelah melihat observasi di KB Nurul Hikmah. Moral dalam penelitian ini yaituberdoa sebelum dan setelah melakukan suatu kegiatan, sikap hormat dan
berbuat baik terhadap orang lain, lingkungan sekitar, dan teman sebaya, serta sikap hormat kepada guru dengan berbicara sopan dan tidak berteriak saat
meminta sesuatu. 2. Metode Bermain Peran
Metode bermain
peran merupakan
metode pembelajaran
melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan anak didik dengan cara anak
memerankan suatu tokoh baik tokoh hidup atau benda mati. Metode ini dapat mengembangkan penghayatan, tanggungjawab, dan terampil dalam memaknai
materi yang dipelajari. Dalam penelitian ini bermain peran yang dilakukan yaitu anak melakukan kegiatan pura-pura yang sudah disiapkan oleh guru untuk
dipraktikkan.Anak menirukan sesuatu atau seseorang yang pernah ia lihat dan mereka temui di kehidupan sehari-hari. Melalui kegiatan bermain peran anak
9 dapat memahami perilaku yang baik dan yang buruk secara langsung seperti
keadaan yang pernah terjadi pada anak. Anak secara nyata dapat menemukan konflik moral yang dilakukan pada teman sebayanya dan dapat secara cepat
menganalisa perilakunya apakah benar atau salah dan apakah baik atau buruk untuk dilakukan.
10
BAB II LANDASAN TEORI