44
Tabel 5.1. Capaian Puskesmas Sedan terhadap SPM Pelayanan Kesehatan, Farmasi, dan Perbekalan Kesehatan Kabupaten Rembang Tahun 2014
INDIKATOR STANDAR
CAPAIAN 2014
Jam buka pelayanan gawat darurat 24 jam
24 jam Jam buka pelayanan rawat jalan
Setiap hari kerja 08.00 – 13.00
kecuali Jumat 08.00 - 11.00
Setiap hari kerja 07.30 – 13.00
kecuali Jumat 07.30 - 11.00
Pelayanan di rawat inap Dokter umum
Perawat minim pendidikan D3
2 dokter umum PNS, dan 12 perawat 9
perawat PNS, 1 perawat dengan gaji
biaya rutin outsourcing, dan 2
perawat wiyata Kematian pasien 48 jam
≤ 0,24 0,21
3 pasien per 1455 Kejadian kematian ibu karena
persalinan ≤ 5
0,22 Pemberi pelayanan persalinan normal
95 91,36
Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium
≤ 120 menit ≤ 120 menit
Waktu tunggu pelayanan a. Obat Jadi
b. Racikan a. ≤ 30 menit
b. ≤ 60 menit a. ≤ 30 menit
b. ≤ 60 menit Waktu pelayanan ambulance
24 jam 24 jam
Puskesmas Sedan, 2015
5.2. Data Demografi Pasien
Hasil olah data demografi pada kuesioner, didapatkan gambaran karakteristik responden berdasarkan jenis pelayanan, usia, jenis kelamin,
pendidikan, dan pekerjaan. Berikut adalah tabel yang menggambarkan data demografi berdasarkan usia:
Tabel 5.2. Data Demografi Pasien Berdasarkan Usia n=100 Min
Max Modus
Mean SD
17 65
29 30,46
10,629
45 Sedangkan data demografi pasien berdasarkan karakteristik yang lain
tergambar pada tabel berikut:
Tabel 5.3. Data Demografi Pasien n=100 Karakteristik
Frekuensi Presentase
Jenis pelayanan
Rawat inap 22
22 Rawat jalan
78 78
Jenis kelamin
Laki-laki 23
23 Perempuan
77 77
Pendidikan
Tidak sekolah tidak tamat SD 2
2 SD sederajat
10 10
SMP sederajat 39
39 SMA sederajat
40 40
Perguruan tinggi 9
9
Pekerjaan
Tidak bekerja 39
39 Buruh karyawan
2 2
Petani 11
11 Nelayan
1 1
Wiraswasta 35
35 Pengajar
9 9
PNS 2
2 TNI POLRI
1 1
5.3. Komponen Kualitas Pelayanan Kesehatan pada Puskesmas Sedan
Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas kuesioner dengan sampel sebanyak 30, selanjutnya dilakukan factor analysis untuk melakukan
penegasan teori SERVQUAL dalam rangka membandingkan teoritis dengan hasil empiris atau pengamatan di Puskesmas Sedan. Jumlah sampel yang
dianjurkan dalam factor analysis adalah 50 sampai 100 sampel atau menggunakan perbandingan setiap 1 item diwakili oleh 100 responden
Santoso, 2010. Oleh sebab itu, jumlah sampel pada factor analysis dalam penelitian ini adalah 130 yang terdiri dari 30 sampel uji validitas dan
46 reliabilitas ditambah 100 sampel penelitian. Namun sebelum dilakukan
factor analysis , perlu dilakukan item analysis terlebih dahulu.
Hasil dari item analysis sebanyak 26 item, ditemukan bahwa semua item reliabel, namun terdapat beberapa item yang tidak valid. Yaitu item
expected service ke-21 Petugas puskesmas mempunyai pengetahuan yang
luas untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pasien dan ke-22 Petugas puskesmas memberikan perhatian secara individual kepada pasien serta
item perceived service ke-1 Puskesmas mempunyai peralatan kesehatan yang modern. Karena item yang tidak valid antara expected service dan
perceived service berbeda, maka ketiga item direduksi. Artinya item ke-1,
ke-21, dan ke-22 tidak disertakan dalam factor analysis. Hasil factor analysis dari 23 item pernyataan expected service dan
perceived service adalah sebagai berikut:
1. Nilai KMO Kaiser Meyer Olkin atau MSA Measure of Sampling Adequacy
adalah 0,725. Artinya, pengukuran dalam penelitian ini layak sebagai faktor kualitas pelayanan kesehatan pada Puskesmas Sedan.
Nilai KMO yang di atas 0,5 mempunyai arti bahwa variabel dan sampel yang ada dapat dilakukan analisis faktor Santoso, 2010.
2. Pada Pattern Matrix, terlihat bahwa terbentuk dua komponen yaitu item- item pengukur expected service dan item-item pengukur perceived service.
Pattern Matrix didapat dari analisa rotating factor dengan metode
Promax . Rotasi dilakukan setelah menemukan terdapat variabel yang
belum bisa disimpulkan dengan mantap masuk ke dalam faktor atau komponen mana. Metode promax digunakan sebagai metode dalam rotasi