62 SMPsederajat, SMAsederajat, dan sebagian kecil adalah lulusan perguruan
tinggi Puskesmas Sedan, 2015. Perbedaan gambaran pendidikan antara responden pada penelitian
ini dengan penduduk Kecamatan Sedan terjadi karena teknik pengambilan sampel yang tidak berdasarkan kelompok tingkat pendidikan. Di samping
itu, peneliti beberapa kali ditolak oleh calon responden pada saat pengambilan data dengan alasan calon responden tidak bisa menulis dan
atau membaca karena tidak sekolahtidak tamat SD. Penduduk Kecamatan Sedan yang tidak sekolahtidak tamat SD menduduki peringkat kedua
terbanyak di Kecamatan Sedan.
6.1.5. Pekerjaan
Sama halnya dengan usia, jenis kelamin, dan pendidikan, pekerjaan juga termasuk dalam faktor yang dapat mempengaruhi persepsi seseorang
Frisellya dan Rahardyan, 2009. Oleh sebab itu, apabila sebuah penelitian akan mengkaji persepsi, diperlukan data yang dapat menggambarkan
pekerjaan responden. Hal tersebut berlaku pula pada penelitian ini yang bertujuan menganalisa persepsi pasien tentang pelayanan kesehatan di
puskesmas. Kesimpulan dari tabel 5.3. tentang data demografi pasien
berdasarkan pekerjaan adalah sebanyak 39 responden tidak bekerja, sebanyak 35 responden berprofesi sebagai wiraswasta, sebanyak 11
responden bekerja sebagai petani, dan 9 responden bekerja sebagai tenaga pengajar. Sementara frekuensi responden sebagai buruh karyawan
63 sebanyak 2 orang, begitu juga dengan frekuensi responden sebagai PNS.
Sedangkan frekuensi responden sebagai nelayan dan TNI POLRI adalah sama, yaitu 1 orang.
Pada penelitian ini, jawaban tidak bekerja dipilih oleh banyak responden sebagai ibu rumah tangga. Tidak adanya pekerjaan ibu rumah
tangga karena pilihan jawaban pekerjaan pada kuesioner penelitian ini berdasarkan pada macam-macam pekerjaan masyarakat Kecamatan Sedan
yang tertulis pada Profil Puskesmas Sedan Tahun 2014, yaitu tidak bekerja, buruhkaryawan, petani, nelayan, wiraswasta, pengajar, PNS, dan
TNIPOLRI. Menurut data kependudukan Kecamatan Sedan, mayoritas penduduk
Kecamatan Sedan bekerja pada sektor pertanian, selanjutnya adalah nelayan. Mata pencaharian yang lain adalah wiraswasta, buruh, pengajar baik di
madrasah, pondok pesantren, ataupun sekolah umum, PNS, dan sedikit TNIPOLRI. Selain itu, tingkat pengangguran atau masyarakat Kecamatan
Sedan yang tidak bekerja juga tergolong banyak Puskesmas Sedan, 2015.
6.2. Gambaran Penilaian Tangibles pada Puskesmas Sedan
Tangibles atau wujud nyata sangat erat kaitannya dengan
kemampuan suatu penyelenggara jasa dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Maka tidak salah jika Parasuraman et al. pada tahun
1988 mencetuskan model Service Quality dengan menjadikan tangibles sebagai komponen nomor satu dalam pengkajian kualitas pelayanan. Dengan
mengacu pada konsep SERVQUAL menurut Parasuraman et al. 1988,