41 b. Perceived service, yaitu 1=Sangat tidak setuju; 2=Tidak
setuju; 3=Ragu-ragu; 4=Setuju; 5=Sangat setuju. c. Data demografi jenis pelayanan pasien, yaitu 1=rawat inap;
2=rawat jalan. d. Data demografi jenis kelamin pasien, yaitu 1=laki-laki;
2=perempuan. e. Data demografi pendidikan pasien, yaitu 1=tidak sekolahtidak
tamat SD;
2=SDsederajat; 3=SMPsederajat;
4=SMAsederajat; 5=perguruan tinggi. f. Data demografi pekerjaan pasien, yaitu 1=tidak bekerja;
2=buruhkaryawan; 3= petani; 4= nelayan; 5=wiraswasta; 6= pengajar; 7=PNS; 8=TNIPOLRI.
3. Sorting, adalah mensortir dengan memilah atau mengelompokkan data menurut jenis yang dikehendaki klasifikasi data. Pada penelitian ini,
sorting tidak dilakukan. Karena kelompok sampel atau kelompok data
menurut waktu pengambilan data tidak mempengaruhi analisa data. 4. Entering data, adalah memasukkan data dengan cara manual atau
melalui pengolahan komputer. Pada tahap pengolahan ini, data penelitian dimasukkan ke dalam software pengolah statistik komputer.
5. Cleaning, adalah pembersihan data. Lihat variabel apakah data sudah benar atau belum.
6. Mengeluarkan informasi yang diinginkan. Muninjaya 2003 menambahkan dalam bukunya bahwa setelah
tahap cleaning, selanjutnya adalah tahap analisis data.
42
4.9. Analisis Data
Analisis data yang diterapkan pada penelitian ini adalah analisis univariat. Analisis ini bertujuan untuk melihat gambaran karakteristik
pasien data demografi serta untuk menilai kualitas pelayanan kesehatan pada masing-masing dimensi dan gambaran secara keseluruhan. Analisis
data demografi dilakukan dengan melihat distribusi frekuensi. Sedangkan analisis kualitas pelayanan dilakukan dengan menghitung skor gap. Skor
gap didapat dengan cara perhitungan selisih antara nilai rata-rata mean perceived service
dengan mean expected service. Menurut Parasuraman et al
. 1988, skor gap dapat digambarkan sebagai berikut : Q = P – E
Keterangan: Q=kualitas pelayanan yang diterima perceived service quality P = mean pelayanan yang dirasakan perceived quality
E = mean pelayanan yang diterima expected service Interpretasi:
Hasil Q = negatif, artinya kualitas pelayanan kurang memuaskan Hasil Q = 0, artinya kualitas pelayanan memuaskan
Hasil Q = positif, artinya kualitas pelayanan sangat memuaskan.
4.10. Penyajian Data
Setelah data dikumpulkan, maka dilakukan pengolahan data. Hasil dari pengolahan data selanjutnya dilakukan penyajian data. Data disajikan
dalam bentuk tabel dan grafik, serta dilengkapi dengan narasi sebagai penjelasan dari data yang disajikan.
43
BAB V HASIL PENELITIAN
5.1. Gambaran Umum Puskesmas Sedan
Puskesmas Sedan merupakan satu-satunya fasilitas kesehatan pemerintah yang ada di Kecamatan Sedan, Kabupaten Rembang Jawa
Tengah. Puskesmas Sedan mempunyai wilayah kerja satu kecamatan, yaitu Kecamatan Sedan. Luas Kecamatan Sedan adalah 7.964,32 Ha dan terdapat
51.687 jiwa di dalamnya Puskesmas Sedan, 2015.
Puskesmas Sedan mempunyai visi yakni “Puskesmas Sedan menjadi sentra terpercaya layanan kesehatan masyarakat”. Selanjutnya, agar
terwujud visi Puskesmas Sedan, berikut adalah misi-misi Puskesmas Sedan: 1. Pelayanan kesehatan prima yang merata dan terjangkau.
2. Pemberdayaan kesehatan masyarakat. 3. Penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
Puskesmas Sedan, 2015
. Selain dituntut mewujudkan visi Puskesmas Sedan, Puskesmas
Sedan juga dituntut untuk mencapai visi Kecamatan Sehat dalam rangka Rembang Sehat. Oleh sebab itu, kegiatan Puskesmas Sedan mengacu pada
tolok ukur Standar Pelayanan Minimal SPM bidang kesehatan Kabupaten Rembang untuk kurun waktu tahun 2014-2018. Berikut adalah tabel yang
menggambarkan capaian Puskesmas Sedan menuju SPM bidang kesehatan Kabupaten Rembang yang sesuai dengan SPM bidang kesehatan menurut
PERMENKES RI No.741MENKESPERVII2008: