63 sebanyak 2 orang, begitu juga dengan frekuensi responden sebagai PNS.
Sedangkan frekuensi responden sebagai nelayan dan TNI POLRI adalah sama, yaitu 1 orang.
Pada penelitian ini, jawaban tidak bekerja dipilih oleh banyak responden sebagai ibu rumah tangga. Tidak adanya pekerjaan ibu rumah
tangga karena pilihan jawaban pekerjaan pada kuesioner penelitian ini berdasarkan pada macam-macam pekerjaan masyarakat Kecamatan Sedan
yang tertulis pada Profil Puskesmas Sedan Tahun 2014, yaitu tidak bekerja, buruhkaryawan, petani, nelayan, wiraswasta, pengajar, PNS, dan
TNIPOLRI. Menurut data kependudukan Kecamatan Sedan, mayoritas penduduk
Kecamatan Sedan bekerja pada sektor pertanian, selanjutnya adalah nelayan. Mata pencaharian yang lain adalah wiraswasta, buruh, pengajar baik di
madrasah, pondok pesantren, ataupun sekolah umum, PNS, dan sedikit TNIPOLRI. Selain itu, tingkat pengangguran atau masyarakat Kecamatan
Sedan yang tidak bekerja juga tergolong banyak Puskesmas Sedan, 2015.
6.2. Gambaran Penilaian Tangibles pada Puskesmas Sedan
Tangibles atau wujud nyata sangat erat kaitannya dengan
kemampuan suatu penyelenggara jasa dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Maka tidak salah jika Parasuraman et al. pada tahun
1988 mencetuskan model Service Quality dengan menjadikan tangibles sebagai komponen nomor satu dalam pengkajian kualitas pelayanan. Dengan
mengacu pada konsep SERVQUAL menurut Parasuraman et al. 1988,
64 penelitian ini tidak hanya mengkaji tanggapan responden terhadap
pelayanan yang diterima perceived service, tetapi juga mengkaji harapan responden terhadap pelayanan Puskesmas Sedan expected service.
Berdasarkan grafik 5.1. dapat disimpulkan bahwa dari enam item dimensi tangibles, item “persediaan obat di puskesmas lengkap” merupakan
item yang paling banyak diharapkan sangat penting oleh responden. Sebanyak 100 responden pada penelitian ini, tidak ada responden yang
mengharapkan item dimensi tangibles sangat tidak penting, tidak penting, dan ragu-ragu. Dari 100 responden, sebanyak 51,5 responden menjawab
penting dan 48,5 responden menjawab sangat penting pada expected service
dimensi tangibles. Selanjutnya, untuk mendapatkan gambaran penilaian tangibles menurut persepsi pasien, maka dibutuhkan perbandingan
jawaban responden tentang expected service dengan jawaban responden tentang perceived service.
Grafik 5.2. menggambarkan frekuensi jawaban responden tentang perceived service
pada dimensi tangibles. Semua responden penelitian ini tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju. Dari enam
item dimensi tangibles, item yang dinilai sangat setuju oleh banyak responden adalah item “ruang perawatan pasien bersih, rapi, dan terjaga
privasinya”. Sedangkan item yang dinilai ragu-ragu oleh banyak responden adalah item “kamar mandi puskesmas bersih dan terawat”. Presentase
jawaban responden tentang perceived service pada dimensi tangibles adalah sangat tidak setuju 0, tidak setuju 0, ragu-ragu hanya 11,67, setuju
sebagai jawaban terbanyak dengan presentase 45,5, dan presentase