60
6.1.2. Usia
Usia sering kali menunjukkan kondisi kesehatan seseorang dan mempengaruhi kebutuhan akses layanan kesehatan. Usia juga dapat
mempengaruhi persepsi seseorang, termasuk persepsi terhadap pelayanan kesehatan Finuncane et al., 2000, Palmer, 2003, dalam Frisellya dan
Rahardyan, 2009. Oleh karena itu, usia responden pada penelitian ini juga perlu diuraikan.
Sesuai dengan tabel 5.2., jika melihat jawaban responden pada kuesioner, nilai minimum atau usia responden paling muda adalah 17 tahun
dengan frekuensi sebesar 3 responden. Sedangkan nilai maksimum atau usia responden paling tua adalah 65 tahun dengan frekuensi sebesar 1
orang. Nilai modus atau angka usia yang sering muncul adalah 29 tahun dengan frekuensi sebesar 10 orang. Sementara rata-rata usia responden atau
nilai mean yaitu 30,46 dengan standar deviasi 10,629. Standar deviasi yang lebih kecil dari mean seperti pada penelitian ini menunjukkan arti bahwa
mean merupakan representasi yang baik dari keseluruhan data Wahana Komputer, 2009.
6.1.3. Jenis Kelamin
Salah satu faktor adanya variasi dalam persepsi adalah jenis kelamin Finuncane et al., 2000, Palmer, 2003 dalam Frisellya dan Rahardyan,
2009. Pada penelitian ini, tentu jenis kelamin responden penting untuk digambarkan mengingat penelitian ini mengkaji persepsi pasien tentang
pelayanan puskesmas.
61 Kesimpulan yang dapat diambil dengan melihat tabel 5.3. tentang
data demografi pasien berdasarkan jenis kelamin, yaitu 77 dari 100 responden pada penelitian ini berjenis kelamin perempuan, dan sisanya
berjenis kelamin laki-laki yakni 23 dari 100 responden. Jika melihat data penduduk dalam wilayah kerja Puskesmas Sedan, presentase penduduk
perempuan adalah 49,96 dan presentase penduduk laki-laki adalah 50,04 Puskesmas Sedan, 2015. Perbedaan presentase jenis kelamin
antara responden pada penelitian ini dengan penduduk Kecamatan Sedan juga disebabkan karena teknik pengambilan sampel yang tidak berdasarkan
kelompok jenis kelamin.
6.1.4. Pendidikan
Hardjana 2007 menuliskan dalam bukunya bahwa persepsi dipengaruhi oleh pendidikan. Dengan demikian, persepsi pasien tentang
pelayanan puskesmas juga tentu dipengaruhi oleh tingkat pendidikan pasien.
Berdasarkan tabel 5.3., jika frekuensi tingkat pendidikan diuraikan dari terendah ke tertinggi, maka urutannya adalah tidak sekolahtidak tamat
SD, perguruan tinggi, SDsederajat, SMPsederajat, SMAsederajat, dengan urutan presentase 2, 9, 10, 39, 40. Sementara berdasarkan data
kependudukan Kecamatan Sedan, Kecamatan Sedan termasuk dalam kategori daerah dengan tingkat pendidikan rendah. Hal tersebut didasarkan
pada alasan bahwa jumlah penduduk terbanyak adalah dengan tingkat pendidikan SDsederajat, selanjutnya tidak sekolahtidak tamat SD,