Komponen Kualitas Pelayanan Kesehatan pada Puskesmas Sedan
46 reliabilitas ditambah 100 sampel penelitian. Namun sebelum dilakukan
factor analysis , perlu dilakukan item analysis terlebih dahulu.
Hasil dari item analysis sebanyak 26 item, ditemukan bahwa semua item reliabel, namun terdapat beberapa item yang tidak valid. Yaitu item
expected service ke-21 Petugas puskesmas mempunyai pengetahuan yang
luas untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pasien dan ke-22 Petugas puskesmas memberikan perhatian secara individual kepada pasien serta
item perceived service ke-1 Puskesmas mempunyai peralatan kesehatan yang modern. Karena item yang tidak valid antara expected service dan
perceived service berbeda, maka ketiga item direduksi. Artinya item ke-1,
ke-21, dan ke-22 tidak disertakan dalam factor analysis. Hasil factor analysis dari 23 item pernyataan expected service dan
perceived service adalah sebagai berikut:
1. Nilai KMO Kaiser Meyer Olkin atau MSA Measure of Sampling Adequacy
adalah 0,725. Artinya, pengukuran dalam penelitian ini layak sebagai faktor kualitas pelayanan kesehatan pada Puskesmas Sedan.
Nilai KMO yang di atas 0,5 mempunyai arti bahwa variabel dan sampel yang ada dapat dilakukan analisis faktor Santoso, 2010.
2. Pada Pattern Matrix, terlihat bahwa terbentuk dua komponen yaitu item- item pengukur expected service dan item-item pengukur perceived service.
Pattern Matrix didapat dari analisa rotating factor dengan metode
Promax . Rotasi dilakukan setelah menemukan terdapat variabel yang
belum bisa disimpulkan dengan mantap masuk ke dalam faktor atau komponen mana. Metode promax digunakan sebagai metode dalam rotasi
47 oblique
dimana peneliti tertarik pada dimensi yang melandasi variabel Simamora, 2004. Koefisien pada Pattern Matrix menunjukkan factor
loading yang dapat menginterpretasikan sejauh mana korelasi antara
variabel yang ada dengan faktor atau komponen yang terbentuk. Rentang factor loading
adalah -1 sampai +1. Tingginya factor loading variabel 1 pada faktor atau komponen A dibandingkan dengan komponen lain
artinya tinggi pula pentingnya variabel 1 dalam pengukuran komponen A Djaali dan Muljono, 2008. Secara umum, dapat dikatakan bahwa factor
loading di atas 0,7 menunjukkan variabel tersebut memang bagian dari
komponen, namun beberapa literatur menganggap batas tersebut adalah 0,5 Santoso, 2007. Bahkan Hair et al. 1995 menjelaskan bahwa factor
loading di atas 0,3 sudah dapat diterima Khosrow-Pour, 2010.
3. Hasil cronbach’s alpha menunjukkan bahwa baik pengukuran expected service
maupun perceived service pada penelitian ini dinyatakan reliabel dengan cronbach’s alpha sebesar 0,895.
Tabel 5.4. Hasil Factor Analysis Item KMO
MSA Pattern Matrix
Cronbachh’s Alpha
Komponen 1 Komponen 2
P 15
.725 .706
-.057
.895 P 5
.681 -.048
P 16 .669
.061 P 14
.639 -.130
P 17 .638
.044 P 20
.634 -.112
P 19 .630
-.027 P 8
.619 .054
P 10 .611
.113 P 13
.606 -.042
P 24 .584
-.096 P 7
.576 .060
P 9 .569
.113 P 18
.553 .014
48
Item KMO MSA
Pattern Matrix Cronbachh’s
Alpha Komponen 1 Komponen 2
P 11
.725 .531
-.009
.895 P 23
.530 -.057
P 2 .511
.070 P 26
.456 -.054
P 25 .436
-.052 P 6
.420 .286
P 12 .417
-.137 P 3
.357 .022
P 4 .310
.077 E 10
.725 .115
.705
.895 E 11
-.069 .692
E 6 .044
.643 E 19
-.099 .618
E 3 .125
.615 E 18
-.231 .607
E 14 .035
.602 E 17
-.153 .600
E 26 -.078
.580 E 4
.091 .576
E 16 -.041
.568 E 25
.000 .557
E 2 -.041
.548 E 13
-.085 .543
E 24 .024
.528 E 23
.017 .511
E 12 -.090
.495 E 15
-.074 .471
E 7 .226
.469 E 9
.007 .465
E 5 .208
.447 E 20
.019 .447
E 8 .142
.306