Jenis-jenis Penyaluran Konsep Penyaluran

a. Bentuk sesaat, dalam hal ini berati bahwa zakat hanya diberikan kepada seseorang satu kali atau sesaat saja. Dalam hal ini juga berati bahwa penyaluran kepada mustahik tidak disertai target terjadinya kemandirian ekonomi dalam diri mustahik. Hal ini dikarenakan mustahik yang bersangkutan tidak mungkin lagi mandiri, seperti diri pada orang tua yang sudah jompo, orang cacat. Sifat dan bantuan sesaat ini idealnya adalah hibah. b. Bentuk pemberdayaan, merupakan penyaluran zakat yang disertai target merubah keadaan penerima dari kondisi katagori mustahik menjadi katagori muzakki. Target ini adalah target yang amat besar yang tidak dengan mudah dalam jangka waktu yang amat singkat. Untuk itu penyaluran dana zakat harus disertai dengan pemahaman yang utuh terhadap permasalahan yang ada pada penerima. Apabila permasalahannya adalah kemiskinan, harus diketahui penyebab kemiskinan tersebut sehingga dapat dicarikan solusi yang tepat demi tercapainya target yang telah dicanangkan. 17

5. Penyaluran Dana Zakat Dalam Pemberdayaan Ekonomi

Perubahan dibidang ekonomi berpengaruh terhadap struktur sosial. Disatu pihak kita makin banyak melihat potensi muzzaki, pada masa lalu jumlah ”orang kaya” hanya terbatas. Sekarang jumlah itu makin banyak dengan terbukanya kesempatan usaha. Tetapi yang lebih penting bagi kita 17 Lili Bariadi, Muhammad Zen, M. Hudi, Zakat dan Wirausaha,Ciputat: CED, 2005, h. 25 adalah makin besarnya ”golongan menengah” pada masa lalu, zakat barang kali lebih banyak disosialisasikan dengan ”orang kaya” pemilik harta. Sekarang potensi total dari sumber zakat itu melebar dan lebih besar. Ini menimbulkan dampak pada pengelolaan, khususnya dalam aspek mobilisasinya. Di lain pihak mereka yang hidup dibawa garis kemiskinan, yang berhak menerima zakat, walaupun dari segi angkat absolut bisa saja bertambah. Tapi disini konsep ”garis kemiskinan” harus diperhatikan. Melihat dari struktur sosial, sekelompok masyarakat mungkin tergolong miskin. Tapi tingkat kemiskinan berkurang. Atau dengan perkataan lain, sebagian lapisan masyarakat miskin telah meningkatkan pendapatan dan tingkat kesejahteraannya. Salah satu konsep yang telah dilakukan oleh lembaga amil zakat pada umunya adalah dengan yang biasa disebut ”zakat produktif” pokok gagasanya adalah menolong golongan mis kin tidak memberi ”ikan” melainkan dengan ”kail” kalau zakat diberikan hanya semata-mata untuk dikonsumsi maka pertolongan itu bersifat sementara. Tetapi kalo diberikan untuk membantu yang bersangkutan untuk produksi atau usaha, maka pertolongan itu akan sangat membantu yang bersangkutan untuk keluar dari garis kemiskinan. Dengan munculnya gagasan seperti itu ada beberapa pola penyaluran dana zakat: