Pengertian Zakat, Infaq dan sedekah

mengajarkan ilmu, bertasbih, berdzikir, bahkan melakukan hubungan suami istri, disebut juga sedekah. 25

2. Dasar Hukum Zakat

Zakat sebagai rukun islam yang ketiga di samping sebagai ibadah dan bukti ketundukan kepada Allah SWT, juga memiliki fungsi social yang sangat besar, di samping merupakan salah satu pilar dalam ekonomi islam. Jika zakat, infaq dan sedekah ditata dengan baik, baik penerimaan dan pengambilannya maupun pendistribusiannya, insya Allah akan mampu mengentaskan masalah kemiskinan atau paling tidak mengurangi masalah kemiskinan Zakat dalam Al- Qur’an disebut sebanyak 82 kali, ini menunjukan hukum zakat yang amat sangat kuat, hal ini sebagaimana dinyatakan dalam surat Al-Baqarah ayat 110: 26                    “Dan dirikanlah shalat dan tunaikan zakat, apapun yang diusahakan oleh dirimu tentu kamu akan mendapatkan pahalanya disisi Allah, sesungguhnya Allah maha mengetahui kegiatan apapun yang kamu kerjakan ”QS.Al-Baqarah ayat 110

3. Tujuan Zakat

25 http:www.ahmadzain.comreadkarya-tulis384pengertian-zakat-infak-dan-sedekah Diakses pada tanggal 08 Februari 2015 jam 14.00 26 Al- Qur’an dan Terjemah Adapun tujuan zakat antara lain, adalah: a mengangkat derajat fakir-miskin dan membantunya keluar dari kesulitan hidup serta penderitaan; b membantu pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh para gharimin orang-orang yang berhutang, ibnussabil orang yang kehabisan biaya dalam perjalanan yang bermaksud baik, dan mustahiq orang yang berhak menerima zakat lainnya; c membentangkan dan membina tali persaudaraan sesama umat Islam dan manusia pada umumnya; d menghilangkan sifat kikir dan loba pemilik harta; e membersihkan sifat dengki dan iri dari hati orang-orang miskin; f menjembatani jurang pemisah antara yang kaya dengan yang miskin; g mengembangkan rasa tanggung jawab sosial pada diri seseorang, terutama pada mereka yang mempunyai harta; h mendidik manusia untuk berdisiplin menunaikan kewajiban dan menyerahkan hak orang lain yang ada padanya, dan i sarana pemerataan pendapatan rezeki untuk mencapai keberhasilan sosial. 27

4. Hikmah Zakat

Banyak sekali hikmah yang tergantung dalam melaksanakan ibadah zakat. Zakat merupakan ibadah yang memiliki dimensi ganda, vertical dan horizontal. Artinya secara vertikal zakat sebagai ibadah dan wujud ketakwaan dan kesyukuran seorang hamba kepada Allah atas nikmat berupa harta yang diberikan oleh Allah SWT, kepadanya serta untuk membersihkan dan mensucikan diri dari hartanya itu. Dalam 27 Didin Hafidhuddin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema Insani, 2002, Cet.1, h. 8 konteks inilah zakat bertujuan untuk menata hubungan seorang hamba dengan tuhannya sebagai pemberi rezeki. Sedangkan secara horizontal; zakat bertujuan mewujudkan rasa keadilan sosial dan kasih saying diantara pihak yang mampu dengan pihak yang kurang mampu dan dapat memperkecil problematika dan kesenjangan sosial serta ekonomi umat. Dalam konteks ini zakat diharapkan dapat mewujudkan pemerataan dan keadilan sosial diantara kehidupan ummat manusia, terutama Islam. 28 Dalam hal ini, para ulama telah membahas mengenai apa hikmah dan tujuan dari adanya zakat. Di antaranya, menurut Yusuf Qardhawi, secara umum terdapat ada dua tujuan dari zakat, yaitu untuk kehidupan individu dan untuk kehidupan sosial kemasyarakatan. Tujuan pertama meliputi pensucian jiwa dari sifat kikir, mengembangkan sifat suka berinfaq atau memberi, mengobati hati dari cinta dunia. 29

5. Hakikat Zakat

Adapun hakikat zakat, berdasarkan dalil-dalil yang mewajibkannya adalah merupakan hak mustahiq dan bukan merupakan pemberian atau kebaikan hati hati orang-orang kaya semata. Dengan kata lain, zakat mencerminkan kewajiban bagi orang-orang kaya dan hak yang legal bagi golongan miskin, baik diminta atau pun tidak. Dengan demikian didalam zakat tidak ada istilah hutang budi, balas budi, malu ataupun hina. Hal ini karena hakikatnya sebuah zakat adalah 28 Asnaini, Zakat Produktif dalam Persektif Hukum Islam Yogyakarta: pustaka pelajar, 2008 h. 42 29 Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat, Jakarta: Lentera, 1991, h. 848-876 pemberian dari Allah SWT. Lagi pula menurut Islam seseorang yang kaya tidaklah berlebihan kedudukannya di sisi Allah dari orang miskin karena hartanya. Karena hanya yang membedakan adalah derajat dan ketaqwaanya. Hakikat zakat yang demikian menanamkan kesadaran bahwa seagala yang ada di bumi dan langit serta isinya adalah milik Allah dan harta yang dimiliki seseorang itu pada hakikatnya adalah amanah dari Allah SWT semata. Hal ini di dasarkan pada firman Allah SWT yang berbunyi. 30                 “Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hambanya dan menerima zakat dan bahwasanya Allah Maha Peberima taubat lagi Maha Penyayang”QS. At-Taubah ayat 104 Berdasarkan surat At-Taubah ayat 104, zakat adalah menyerahterimakan harta benda kepada Allah SWT, sebelum diterima orang fakir dan orang yang berhak menerimanya. Zakat adalah proses pengoperan hak milik 30 Al- qur’an dan Terjemah