Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
4
Artinya : “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu
kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketenteraman jiwa bagi mereka. dan
Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”At-Taubah: 103 .
9
Allah menyuruh dan meminta untuk mengambil zakat dari sebagian harta muzzaki dan perintah zakat ini merupakan suatu paksaan. Islam pun
mengajarkan bahwa setiap individu, di samping memenuhi kepentingan sendiri, seharusnya memainkan peranan dalam menyebarkan kebaikan dengan
cara menolong orang lain. Islam mengajarkan bahwa setiap orang bisa dan seharusnya memberikan sumbangan untuk menciptakan masyarakat yang
lebih baik.
10
Oleh karena itu, dalam rangka penyaluran dana zakat sebagai sebuah kekuatan ekonomi masyarakat, maka keberadaan institusi zakat sebagai
lembaga publik yang ada di masyarakat menjadi amat sangat penting.
11
Zakat, sekalipun dibahas dalam pokok bahasan “ibadah”, karena dipandang bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sholat, sesungguhnya
merupakan bagian system sosial-ekonomi Islam, dan oleh karena itu di bahas didalam buku-buku tentang strategi hukum dan ekonomi Islam.
12
Allah telah memberikan kelebihan yaitu akal pikiran kepada manusia, dengan akal yang dapat mereka gunakan adalah untuk mengelola alam,
9
Al- Qur’an dan Terjemah
10
Muhammad, Ekonomi Makro Dalam Persepktif Islam, Yogyakarta : BPFE Yogyakarta, 2004 , cet. 1, h. 32
11
Djamal Doa, Pengelolaan Zakat Oleh Negara Untuk Memerangi Kemiskinan,Jakarta: Nuansa Madani,2004, cet. Ke.1.h.93
12
Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, Jakarta: Lentera, 1991, h. 848-876
5
sehingga manusia mendapatkan manfaat, baik bagi dirinya maupun masyarakat. Di bumi, manusia diberi tugas untuk mengelola alam dan
meningkatkan kehidupan di dalamnya yaitu dengan cara saling tolong- menolong, seperti yang kaya memberi bantuan kepada yang miskin, yang kuat
memberikan pertolongan kepada yang lemah, maka dari itu dengan keseimbangan dunia ini dapat tercapai. Zakat adalah salah satu cara untuk
mewujudkan prinsip tolong-menolong dan salah satu cara untuk mewujudkan keadilan sosial.
13
Zakat untuk pemberdayaan ekonomi dengan berupaya menciptakan iklim masyarakat yang berjiwa wirausaha akan terwujud, apabila
penyalurannya tidak langsung diberikan kepada mustahik, untuk keperluan konsumtif, tetapi dihimpun, dikelola dan didistribusikan oleh badanlembaga
yang amanah dan professional.
14
Dalam dua tahun terakhir ini, penyaluran dana zakat cenderung meningkat dari waktu ke waktu, dari data yang di himpun jumlah penyaluran dana zakat
pada tahun 2013 pada BAZNAS sebesar 44,363 miliyar rupiah. Dan sementara itu peningkatan persentase dalam penyaluran dana zakat yang di lakukan oleh
BAZNAS pada tahun 2014 sebesar 45,113 miliyar rupiah. Dari data tersebut, terlihat jelas bahwa terjadi peningkatan jumlah penyaluran dana zakat yang di
lakukan oleh BAZNAS.Dalam rentang waktu 2013 dan 2014, penyaluran dana
13
Farida Prihatini, Hukum Islam Zakat dan Wakaf Teori dan Prakteknya di Indonesia Fakultas Hukum Universitas Indonesia, h. 47-48
14
Lili Bariadi, Muhammad Zen, M. Hudi, Zakat dan Wirausaha,Ciputat: CED, 2005, h. 15
6
zakat BAZNAS mengalami kenaikan sebesar hampir 11,75 persen, dari total nilai penyaluran sebelumnya sebesar 44,363 miliar rupiah menjadi 45,113
miliar rupiah. Dari kasus di atas penulis beranggapan bahwa lembaga zakat harus
memiliki strategi yang tepat khususnya pada program pemberdayaan ekonomi yang merupakan solusi dalam hal membantu BAZNAS dalam menjalankan
programnya. Untuk itu kiranya penulis tertarik untuk menyusun skripsi ini dengan judul
”STRATEGI PENYALURAN DANA ZAKAT BAZNAS MELALUI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI
” B.
Identifikasi Masalah
Berbicara mengenai strategi penyaluran perlu pembahasan yang cukup luas. Demi terselesaikannya penulisan ini, maka dalam penelitian penulis
hanya memfokuskan pada pembahasan strategi penyaluran dana zakat pada program pemberdayaan ekonomi pada BAZNAS.