penyari’atan zakat yang memiliki fungsi mewujudkan keadilan sosial. Pendekatan community development berbasi zakat bertujuan untuk
menginternalisasikan tujuan zakat bagi perubahan kaum dhuafa. Zakat bukan hanya sebagai ibadah maliyah yang hanya karitatif, melainkan
untuk mendorong terwuhudnya perubahan kesejahteraan masyarakat dhuafa sehingga memiliki daya untuk berusaha dan mandiri sehingga
dapat meningkatkan pendapatan agar terjadinya peningkatan kesejahteraan secara materi maupun immateri.
Namun, pemberdayaan ekonomi yang berbasiskan dan ZIS memiliki tujuan lebih luas bukan sekedar aspek materi melainkan ada tujuan lain,
sebagai berikut a.
Memperteguh keimanan Memperkuat keimanan merupakan landasan yang paling utama
dari pendayagunaan zakat bukan hanya pembangunan aspek ekonomi saja. Pembangunan sumber daya manusia memiliki
pengaruh yang sangat penting terhadap pembangunan berbagai aspek. Karena kekuatan sumber daya manusia akan memberikan
motivasi kuat bagi seseorang untuk berusaha merubah atau meningkatkan kehidupan dalam segala aspek. Nilai keimanan berupa
sifat sabar, tawakal dan keinginan kuat untuk berusaha merupakan energy yang mampu membangkitkan semangat kaum dhuafa.
b. Meningkatkan kualitas hidup yang terdiri dari aspek ekonomi
sehingga keluar dari perangkap kemiskinan. Begitu pula aspek kesehatan agar menjadi manusia yang sehat dan kuat terhidar dari
berbagai penyakit. Tak kalah penting dari aspek ekonomi dan
kesehatan yaitu bidang pendidikan. Dengan keunggulan dalam pendidikan dapat melahirkan manusia yang unggul keluar dari
ketertinggalan dan kebodohan. c.
Menumbuhkan jiwa enterprenuership agar dapat mandiri Kemandirian merupakan sesuatu yang amat sangat penting,
bahkan lebih bernilai dari materi. Menumbuhkan kemandirian berwirausaha dalam jiwa seseorang untuk akan lebih baik
mendorong keberhasilan sehingga tercapainya tujuan yang dicita- citakannya
37
. Jadi pemberdayaan itu sangatlah penting untuk masyarakat
banyak, baik
individu-individu maupun
komunitas. Dengan
pemberdayaan seseorang akan menjadi kuat dan termotivasi untuk mengubah dirinya untuk menjadi lebih baik. Tujuan lain pemberdayaan
ialah untuk menjadikan masyarakat dari mustahik ke masyarakat muzzaki meningkatkan kualitas hidup seseoarang dari masalah perekonomian
ataupun mengentaskan masyarakat dari kemiskinan.
3. Pola – pola Pemberdayaan
Dalam upaya peningkatan taraf hidup masyarakat, pola pemberdayaan yang tepat sasaran sangat diperlukan, bentuk yang tepat
adalah denga memberikan kesempatan kepada kelompok miskin untuk
37
Oneng Nurul Bariyah, Total Quality Management Zakat prinsip dan praktek Pemberdayaan Ekonomi,Wahana Kardofa FAI UMJ: 2012, cet, 1. h. 226.
merencanakan dan melaksanakan program pembangunan yang telah mereka tentukan. Disamping itu masyarakat juga diberikan kekuasaan
untuk mengelola dananya sendiri, baik yang berasala dari pemerintah maupun pihak amil zakat, inilah yang membedakan antara partisipasi
masyarakat dengan pemberdayaan masyarakat. Tujuan yang ingin dicapai dari pemberdayaan adalah untuk
membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri, kemandirian tersebut
meliputi kemandirian
dalam berfikir,
bertindak dan
mengendalikan apa yang mereka lakukan tersebut. Pemberdayaan masyarakat hendaknya mengarah pada pembentukan kognitif masyarakat
yang lebih baik, untuk mencapai kemandirian tersebut diperlukan sebuah proses atau pola dalam pemberdayaan ekonomi masyarakt.
Pola pemberdayaan ekonomi Masyarakat Pola pemberdayaan ini mempunyai ciri-ciri atau unsur-unsur pokok
sebagai berikut: 1.
Mempunyai tujuan yang hendak dicapai 2.
Mempunyai wadah kegiatan yang terorganisir 3.
Aktivitas yang dilakukan terencana serta harus sesuai dengan kebutuhan dan sumber daya setempat.
4. Ada perubahan sikap pada masyarakat sasaran selama tahap-tahap
pemberdayaan 5.
Menekankan pada peningkatan partisipasi masyarakat dalam ekonomi terutama dalam wirausaha.
6. Ada keharusan membantu seluruh lapsan masyarakat khususnya
masyarakat lapisan bawah. Jika tidak, maka solidaritas dan kerja sama sulit di capai.
38
Dengan demikian, pola-pola pemberdayaan ekonomi masyarakat bukan sekedar diartikan sebagai keharusan masyarakat untuk mengikuti
suatu kegiatan tetapi kontribusi mereka dalam setiap tahapan yang mesti dilalui oleh suatu program kerja pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Sedangkan untuk tercapainya kondisi ekonomi masyarakat yang baik perlu adanya pendekatan non direktif partisipatif maka community woker
dapat melakukan tugas di bawah ini, yaitu: a.
Menumbuhkan keinginan masyarakat untuk berwiraswasta bergelut dalam aspek ekonomi, bertindak dengan merancang munculnya
diskusi tentang apa yang menjadi masalah dalam masyarakat. b.
Memberikan informasi tentang pengalaman kelompok lain yang telah sukses dan sejahtera.
c. Membantu masyarakat untuk membuat analisis situasi usaha yang
prospektif secara sistematik tentang hakekat dan penyebab dari masalah berbisnis.
d. Menghubungkan masyarakat dengan sumber yang dapat
dimanfaatkan.
38
Lili Badriah, Muhamad Zen M.Hudri, Zakat dan Wirausaha Jakarta: CED, 2005, h. 54
Dilihat beberapa tujuan dari pemberdayaan itu adalah untuk meningkatkan kualitas hidup seseorang agar lebih baik, hal inlah yang
diinginkan oleh setiap individu ataupun komunitas. Akan tetapi, individu atau komunitas yang awam tidak tahu bagaimana untuk mencapai
ekonomi yang baik. Tugas dari kita adalah memberikan nilai spriritual dalam berwirausaha serta selalu memberikan informasi ataupun contoh
seseorang yang sudah sukses dalam usahanya
4. Tahap-tahap Pemberdayaan
Guna mencapai perubahan yang lebih baik maka tahapan siklikal pemberdayaan haruslah melewati beberapa tahapan yaitu:
39
a. Tahapan pengenalan masyarakat terhadap ekonomi
b. Tahapan pengenalan permasalahan dan identifikasi kebutuhan
wirausaha. c.
Tahapan penyadaran masyarakat akan pentingnya pengusaha d.
Tahapan implementasi rencana kegiatan e.
Tahapan evaluasi implementasi rencana kegiatan f.
Tahapan perluasan pemberdayaan masyarakat Dalam pemberdayaan tidak langsung terbentuk atau terjadi secara
langsung maupun tiba-tiba, tetapi melalui beberapa proses tahapan yakni: a.
Tahapan Persiapan Tahapan ini meliputi penyiapan petugas community development,
dimana tujuan utamnya ini adalah untuk mesnyamakan persepsi
39
Lili Badriah, Muhamad Zen M.Hudri, Zakat dan Wirausaha Jakarta: CED, 2005, h. 56