Bentuk Penyaluran Konsep Penyaluran
a. Zakat diberikan secara langsung kepada fakir miskin untuk keperluan
konsumtif. Dalam konteks perubahan sekarang, maka bagian zakat ini diarahkan terutama kepada golongan
”the destitute” yang sifatnya ”relief” dan dampak bersifatnya jangka pendek.
b. Zakat diberikan kepada mereka yang terlibat dalam kegiatan
pendidikan dan dakwah, yang dalam taraf hidup kekurangan. c.
Sebagian dana zakat dan dana lainnya shadaqah, infaq dan wakaf diperuntukan
guna membangun
prasarana ibadah
dan pendidikandakwah islam.
d. Sebagian kecil zakat kini sudah diarahkan ke tujuan produktif, baik
berupa hibah maupun pinjaman tanpa bunga bagi golongan miskin tetapi mesti tergolong
” the destitute”, dengan harapan, mereka bisa melepaskan diri dari kemiskinan. Bahkan dalam jangka waktu tertentu
diharapkan bisa menjadi muzzaki, setidak-tidaknya dalam zakat fitrah.
e. Bagian yang lain, yang sejumlahnya sedikit, diperuntukan untuk
”amil” bisa berkembang, yaitu tidak semata-mata untuk orangnya, melaikan bisa pula lembaganya yang mengelola dan bisa memajukan
dari segi pengorganisasiannya.
18
Masalah yang perlu dipelajari adalah pengalokasiannya. Baik amil, badan amil, badan amil maupun muzzakki langsung, pada umunya
mengalokasikan sebagian dana zakat itu lebih dari 50 untuk fakir
18
Lili Bariadi, Muhammad Zen, M. Hudi, Zakat dan Wirausaha,Ciputat: CED, 2005, h. 55
miskin. Namun demikian meningkatnya jumlah penerima zakat dan dilain pihak dan berkurangnnya secara relatif jumlah mustahik secara hipotis
dapat diperkirakan bahwa bagian zakat untuk non fakir akan semakin meningkat.