Indikator Pemberdayaan Konsep Pemberdayaan

Untuk melaksanakan tugasnya, BAZNAS dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Hak Amil. Sedangkan BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupatenkota dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Hak Amil, serta juga dapat dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Perintah untuk pengambilan zakat secara umum didasarkan pada perintah Allah sesuai dengan QS At Taubah : 103                   “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”QS At-Taubah: 103 . 1 Kehadiran BAZNAS diharapkan menjadi modal bagi pengelola lembaga zakat yang dapat mengemban Amanah baik dari Muzakki, terlebih lagi bagi mustahik yang menggantungkan harapannya pada dana ZIS, sesuai dengan azas yang dimiliki oleh BAZNAS dalam mengelola dana ZIS masyarakat, yaitu moral yang amanah, manajemen yang transfaran dan profesioanl, serta pengembangan yang kreatif dan inovatif. Berbagai penghargaan telah didapatkan BAZNAS dalam empat tahun terakhir yaitu: a Tahun 2008, BAZNAS telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000 1 Al- Qur’an dan Terjemah b Tahun 2009, BAZNAS adalah lembaga pertama yang memperoleh sertifikasi ISO 9001-2008 c Tahun 2009 BAZNAS juga mendapatkan penghargaan the best ouality management dari karim business consulting d BAZNAS berhasil memperoleh predikat laporan keuangan terbaik untuk lembaga non departemen versi Departemen Keuangan RI tahun 2008 e BAZNAS meraih “The Best Innovation Programme” dan The Best In Transparency Management

B. Legal Formal BAZNAS

1. BAZNAS merupakan lembaga pemerintah non-struktural yang mandiri bertanggung jawab kepada Presiden. 2. BAZNAS dibentuk dengan Keputusan Presiden Keppres RI No. 8 Tahun 2001 tanggal 17 Januari 2001. 3. Keputusan Menteri Agama Nomor 118 Tahun 2014 tentang Pembentukan Badan Amil Zakat Nasional Provinsi 4. Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor DJ.II568 Tahun 2014 5. BAZNAS berwenang melaksanakan tugas pengelolaan zakat secara nasional. 6. BAZNAS melaksanakan fungsi perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pelaporan dan pertanggungjawaban atas pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat. 2

C. Visi dan Misi BAZNAS

Visi Menjadi Badan Zakat Nasional yang Amanah, Transparan dan Profesional. Misi 1. Meningkatkan kesadaran umat untuk berzakat melalui amil zakat. 2. Meningkatkan penghimpunan dan pendayagunaan zakat nasional sesuai dengan ketentuan syariah dan prinsip manajemen modern. 3. Menumbuh kembangkan pengelolaamil zakat yang amanah, transparan, profesional, dan terintegrasi. 4. Mewujudkan pusat data zakat nasional. 5. Memaksimalkan peran zakat dalam menanggulangi kemiskinan di Indonesia melalui sinergi dan koordinasi dengan lembaga terkait.

D. Program Pemberdayaan Ekonomi Baznas

Program BAZNAS dalam bidang pemberdayaan ekonomi masyarakat, program ini memiliki tujuan yaitu untuk menumbuhkan kemandirian mustahik, lebih jauh agar mereka bisa menjadi muzakki. Program pemberdayaan ekonomi 2 http:pusat.baznas.go.idprofil. di akses pada tanggal 1 Januari 2015