Fungsi Membaca Tujuan Membaca

14 Dari kegiatan membaca pemahaman inilah yang akan muncul pemahamaan bacaan merupakan strategi yang melibatkan diri pada bacaan dan memberikan penilaian terhadap karya tulis yang melibatkan diri pada bacaan dan membuat analisis yang tepat. Untuk membuat analisis yang tepat diperlukan kemampuan aplikasi dan evaluasi.

2. Membaca Kritis

a. Pengertian Membaca Kritis

Membaca kritis merupakan suatu keterampilan dalam membaca. “Membaca kritis adalah sejenis membaca yang dilakukan secara bijaksana, penunh tenggang hati, mendalam, evaluatif serta analitis, dan bukan hanya mencaru alasan ” 10 . Adapun hakikat kemampuan membaca kritis merupakan suatu kegiatan yang dilakukan agar siswa dapat dengan mudah menemukan informasi aktual, gagasan utama, ide pokok paragraf dan fakta yang terdapat dalam artikel, maka berdasarkan hal tersebut siswa perlu untuk melakukan kegiatan membaca kritis artikel yang akan diterapkan dalam metode inquiry. Dengan membaca kritis, pembaca akan dapat pula mencamkan lebih dalam apa yang dibacanya, dan dia pun mempunyai kepercayaan diri yang lebih mantap. Maka membaca kritis harus menjadi ciri semua kegiatan membaca yang bertujuan memahami isi bacaan sebaik-baiknya. Penggunaan teknik membaca kritis memberikan manfaat berupa penilaian yang beralasan serta pemahaman yang mantap sebagai akibat keterlibatan yang mendalam dengan bahan bacaan. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam membaca kritis : 1 Langkah awal ini sangat penting ketika seseorang akan membaca yaitu menyadari pengetahuan apa yang telah dimiliki sebelum membaca tulisan. Langkah ini penting untuk mengaitkan pengetahuan yang sudah 10 Hendry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa, 2008, h. 92. 15 dimiliki sebelum membaca dengan pengetahuan yang akan anda dapatkan melalui proses membaca kritis; 2 Tetapkan sasaran. Hal ini berguna bagi pembaca untuk meningkatkan konsentrasi serta membantu anda untuk mencapai sasaran tersebut; 3 Mencari gambaran secara umum. Berikan perhatian kita pada daftar isi, daftar indeks, kata pengantar, dan abstrak; 4 Tinjauan awal adalah memberi tanda dengan menggunakan pensil pada poin-poin penting sesuai dengan sasaran; 5 Pendalaman yaitu setelah memberi tanda maka membaca dengan pemahaman yang mendalam; 6 Pembahasan ulang yaitu berfungsi untuk meneliti apakah semua sasaran sudah dicapai atau belum; Dalam membaca kritis, pembaca harus memiliki kemampuan yang akan mendukung dalam kegiatan membaca seperti kemampuan untuk menangkap gagasan utama serta dapat menafsirkan dengan tepat apa yang ditulis oleh pengarang. “Nurhadi memberikan cara untuk meningkatkan sikap kritis sebagai seorang pembaca sebagai berikut: a. Kemampuan mengingat dan mengenali, yaitu: 1 kemampuan mengenali ide pokok paragraf; 2 menyatakan kembali ide pokok paragraf; 3 menyatakan kembali gagasan utama yang terdapat dalam bacaan; b. Kemampuan menginterpretasikan makna tersirat, yaitu: 1 Membedakan ide-ide penunjang; 2 Membedakan fakta-fakta bacaan; 3 Memahami bacaan kritis hubungan sebab-akibat; 4 Memahami secara kritis unsur-unsur perbandingan; c. Kemampuan mengaplikasikan konsep-konsep dalam bacaan, yaitu; 1 Kemampuan mengikuti petunjuk yang tedapat dalam bacaan; 2 Menunjukkan kesesuaian antara gagasan utama dan situasi yang dihadapi; 16 d. Kemampuan menganalisis isi bacaan, yaitu; 1 Kemampuan memberi gagasan utama bacaan; 2 Memberikan detail atau data penunjang; 3 Mengklasifikasikan fakta-fakta; e. Kemampuan membuat sintesis, yaitu; 1 Kemampuan membuat kesimpulan bacaan; 2 Mengorganisasikan gagasan utama bacaan; 3 Membuat ringkasan atau ikhtisar f. Kemampuan menilai isi bacaan, yaitu; 1 Kemampuan menilai kebenaran gagasan utama atau ide pokok paragraf atau bacaan secara keseluruhan; 2 Kemampuan untuk menentukan relevansi antara tujuan dengan pengembangan gagasan; 3 Kemampuan untuk menentukan tujuan pengarang dalam menulis; 4 Kemampuan menilai keakuratan penggunaan bahasa yang dilakukan oleh pengarang, baik pada kata, frasa, kalimat maupun pada paragraf ”. 11 Kegiatan membaca pada tataran yang lebih tinggi, pembaca harus mampu memahami menerima, menolak dan meyakini pendapat yang dikemukakan oleh penulisnya. Membaca pada tingkat ini, pembaca tidak cukup hanya memahami apa yang tersurat, lebih dari itu dapat menghubungkan kemungkinan maksud penulis berdasarkan pengalaman pembaca. “Pembaca yang pandai harus dapat mengetahui langkah-langkah yang akan digunakan dalam membaca karena hal tersebut dapat memudahkan bagi pembaca dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Dalam melakukan proses membaca kritis, ada tujuh kemampuan yang harus dicapai serta dimiliki seseorang pembaca kritis, yaitu: 11 Nurhadi, Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Membaca Bandung: CV. Sinar Baru 1989, hlm. 14.