Pengertian Membaca Kritis Membaca Kritis

18 evaluatif, dan analitis untuk menemukan makna bacaan baik tersurat maupun tersirat ” 14 . 1 Berpikir dan Bersikap Kritis : a. Menginterpretasikan secara kritis b. Menganalisis secara kritis c. Mengorganisasi secara kritis d. Menilai secara kritis e. Menerapkan konsep secara kritis

2. Teknik Meningkatkan Sikap Kritis:

a. Kemampuan mengingat dan mengenali bahan bacaan b. Kemampuan menginterpretasikan makna tersirat c. Kemampuan menilai isi bacaan d. Kemampuan menganalisis isi bacaan e. Kemampuan mengkreasikan bacaan atau menciptakan bacaan

b. Manfaat Membaca Kritis

1 Membantu anda mencapai pemahaman yang mendalam 2 Kemampuan mengingat yang lebih kuat 3 Kepercayaan terhadap diri sendiri yang semuanya mengacu pada kesuksesan pribadi anda. Membaca kritis adalah membaca untuk memahami isi bacaan secara rasional, kritis, mendalam, disertai keterlibatan pikiran untuk menganalisis bacaan. Ketika membaca kritis, pembaca akan mencamkan lebih dalam materi yang dibacanya. Adapun hakikat kemampuan membaca kritis merupakan suatu kegiatan yang dilakukan agar siswa dapat dengan mudah menemukan informasi faktual, gagasan utama, ide pokok paragraf dan fakta yang terdapat dalam artikel. 14 Mintowati. Membaca. Jakarta: Dit. PLP, 2002, h.15. 19

3. Artikel

a. Hakikat Artikel

“Artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan atau kontroversial dengan tujuan untuk memberitahu infomatif, mempengaruhi dan meyakinkan persuasif argumentatif, atau menghibur khalayak pembaca rekreatif”. 15 Artikel adalah karya tulis lengkap di majalah atau surat kabar. Artikel dalam surat kabar biasanya membahas suatu hal yang terperinci. Artikel adalah salah satu bentuk tulisan nonfiksi berisi fakta dan data yang disertai analisis dan opini penulisannya. Secara praktis, artikel dimaknai sebagai tulisan yang lengkap dan utuh di luar berita dalam media massa yang mungkin disumbangkan oleh penulis dari luar bukan pekerja media tersebut. Ini mencakup buku, film, pertunjukan seni, dan sebagainya, tulisan ilmiah popular iptek, analisis, how-to, dan sebagainya, dan profil aneka bentuk biografi, kisah-kisah perjalanan, kajian-kajian organisasi, dan sebagainya.

b. Ciri-Ciri Artikel

1 Lugas dalam artian artikel itu berarti bersifat apa adanya; mengenai yang pokok yang penting dan perlu saja 2 Logis artinya masuk akal atau dapat diterima oleh akal. 3 Tuntas artinya selesai secara menyeluruh 4 Obyektif artinya keadaan yang sebenarnya tanpa disertai anggapan atau pandangan pribadi 5 Cermat artinya penuh perhatian dan penuh ketelitian.

c. Karakteristik Artikel

“Artikel yang ditulis untuk konsumsi surat kabar atau majalah memiliki tujuh karakteristik: 16 Drs.AS Haris Sumandira M.Si. Menulis Artikel dan Tajuk Rencana.Bandung:Simbiosa Rekatama Media, 2011, h.1 20 1 Ditulis dengan atas nama by line story Artikel adalah karya individual. Sebagai karya individual seperti juga puisi atau cerpen dalam dunia fiksi, artikel harus mencantumkan dengan jelas nama penulisnya. Untuk kategori artikel opini, nama penulis biasanya dicantumkan di atas, dibawah judul. Sedangkan untuk artikel di luar kategori opini seperti artikel ringan dan artikel praktis, nama penulis biasanya agak disembunyikan dengan cara disimpan pada bagian akhir artikel, dan itu pun ditempatkan dalam kurung. 2 Mengandung gagasan aktual atau kontroversial Artikel apa pun yang ditulis, hendaknya mengandung gagasan aktual, kontroversial, atau kedua-duanya. Artikel haruslah menghindari gagasan usang, atau sesuatu yang datar-datar saja, monoton, pasti tidak akan laku dijual, tidak akan dilirik dan diperhatikan pembaca. Hanya gagasan yang baru, segar, yang diasumsikan memberikan alternatif serta manfaat tinggi bagi masyarakat yang akan diperhatikan, dibicarakan, dan dijadikan rujukan. 3 Menyangkut kepentingan sebagaian terbesar khalayak pembaca Seorang penulis artikel tidak boleh asyik sendiri. Artikel yang dituliskannya harus memberikan lebih banyak manfaat bagi kepentingan mayoritas masyarakat sesuai dengan pangsa pasar surat kabar atau majalah yang memuat artikel tersebut. 4 Ditulis secara referensial dengan visi intelektual Artikel adalah karya nonfiksi yang bertumpu pada dunia kognisi. Suatu artikel lahir dari proses kreatif intelektual seseorang. Artikel apa pun yang ditulis haruslah didukung oleh seperangkat bacaan, pengetahuan, dan teori yang relevan. Visi yang digunakan untuk itu adalah sudut pandang intelektual atau orang terpelajar dengan merujuk pada kekuatan logika akal sehat common sense, bukan logika klenik atau mistik. Artikel yang ditulis secara referensial dengan visi intelektual, karena itu memiliki ciri, antara lain: logis, sistematis, analitis, akademis, dan etis. 21 5 Disajikan dalam bahasa yang sederhana, jelas, menarik, hidup, segar, popular, komunikatif. Artikel konsumsi surat kabar dan atau majalah harus tunduk kepada bahasa jurnalistik. Bahasa jurnalistik adalah salah satu ragam bahasa yang lazim ditemui dan digunakan dalam pers seperti surat kabar, tabloid, dan majalah. Ciri utama bahasa jurnalistik adalah sederhana, jelas, lugas, singkat, menarik, segar, ringan dicerna, gampang diingat, mudah dimengerti, dan dipahami arti, maksud, dan arahnya komunikatif. 6 Singkat dan tuntas Singkat mengandung dua pengertian, yakni Filosofis dan teknis. Filosofis berarti tidak bertele-tele, tidak mendayu-dayu, dan berputar- putar, tidak mengerjai pembaca, tidak membuang-buang waktu yang sangat berharga bagi siapa pun. Singkat secara teknis berarti disesuaikan dengan ruangan yang tersedia, yang untuk setiap surat kabar relatif berbeda. Tuntas artinya tidak bersambung ke edisi berikutnya. 7 Orisinal Orisinal menunjuk pada dual hal. Pertama, artikel yang kita tulis asli merupakan karya kita, bukan hasil menjiplak atau membajak. Kedua, artikel yang kita tulis dan kita kirimkan ke surat kabar atau majalah harus yang asli, bukan fotokopi atau salinannya. Tidak etis. Artikel fotokopi hanya untuk dokumentasi kita di rumah” 16 .

d. Jenis-Jenis Artikel

Secara umum artikel dapat dibedakan menurut jenis serta tingkat yang dihadapinya, antara lain: 1 Artikel praktis Artikel ini lebih banyak bersifat petunjuk praktis tentang cara melakukan sesuatu how todo it, misalnya petunjuk cara membuka internet, cara praktis merawat bonsai, kiat ramping dan cantik dalam 15 17. Ibid h..4 22 hari. Artikel praktis lebih menekankan pada aspek ketelitian dan keterampilan daripada masalah pengamatan dan pengembangan pengetahuan serta analisis peristiwa. Artikel praktis biasanya ditulis dengan menggunakan pola kronologis, artinya pesan disusun berdasarkan urutan waktu atau tahapan pekerjaan. 2 Artikel ringan Artikel ringan, lazim ditemukan pada rubrik anak-anak, remaja, wanita, dan keluarga. Artikel jenis ini lebih banyak mengangkat topik bahasan yang ringan dengan cara penyajiannya yang ringan pula, dalam arti tidak menguras pikiran kita. Topik bahasannya seperti kiat sukses belajar di perguruan tinggi, sepuluh ciri wanita setia, atau sembilan kelemahan pria di mata wanita. Artikel ringan bisa dibaca secara sekilas di tempat praktik dokter atau di ruang-ruang tunggu terminal, stasiun, atau bandara. Artikel ringan dikemas dengan gaya paduan informasi dan hiburan infotainment. 3 Artikel halaman opini Artikel opini lazim ditemukan pada halaman khusus opini bersama tulisan opini yang lain yakni tajuk rencana, karikatur; pojok, kolom, dan surat pembaca. Artikel opini mengupas suatu masalah secara serius dan tuntas dengan merujuk pada pendekatan analitis akademis. Sifatnya relatif berat. Karena itulah artikel-artikel opini kerap ditulis oleh mereka yang memiliki latar belakang pendidikan, pengetahuan, keahlian, atau pengalaman memadai dibidangnya masing-masing. 4 Artikel analisis ahli Artikel analisi ahli, biasa kita temukan pada halaman muka, halaman- halaman berita atau halaman dan rubrik-rubrik khusus tertentu. Sesuai dengan namanya, artikel jenis ini ditulis oleh ahli atau pakar di bidangnya dalam bahasa yang popular dan komunikatif. Topik yang