Macam-Macam Metode Inquiry Ciri Utama Pembelajaran Inquiry

29

5. Keunggulan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Inquiry

“Metode pembelajaran inquiry merupakan metode pembelajaran yang banyak dianjurkan, karena model ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya: a. Membantu peserta didik untuk mengembangkan, kesiapan, serta penguasaan keterampilan dalam proses kognitif. b. Memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan proses menemukan sendiri karena pembelajaran berpusat pada peserta didik dengan peran guru yang sangat terbatas. c. Memberikan peluang untuk berkembang dan maju sesuai dengan kemampuan dan minat masing-masing. d. Dapat membangkitkan motivasi dan gairah belajar peserta didik untuk belajar lebih giat. e. Peserta didik memperoleh pengetahuan secara individual sehingga dapat dimengerti dan mengendap dalam pikirannya; Selain memiliki keunggulan, model pembelajaran inquiry juga mempunyai kelemahan, diantaranya: a. Siswa harus memiliki kesiapan dan kematangan mental, siswa harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya dengan baik; b. Keadaan kelas di kita kenyataannya gemuk jumlah siswanya maka metode ini tidak akan mencapai hasil yang memuaskan; c. Guru dan siswa yang sudah sangat terbiasa dengan PBM gaya lama maka metode ini akan mengecewakan. d. Ada kritik, bahwa proses dalam metode ini terlalu mementingkan proses pengertian saja, kurang memperhatikan perkembangan sikap dan keterampilan bagi siswa”. Pembelajaran inquiry memiliki keunggulan yakni lebih banyak menguntungkan siswa karena dalam proses pembelajarannya inquiry lebih menekankan pada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa secara seimbang sehingga apa yang dipelajari siswa di kelas akan lebih mudah dipahami dan diingat. 30

C. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian pengaruh metode inquiry terhadap hasil belajar siswa yang telah dilakukan oleh: 1. “Ary Kristiany, M.Hum pada skripsi dengan judul Metode Pembelajaran I Inquiry Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis, yang disampaikan pada seminar internasional di Yogyakarta, 9-10 November dalam rangka Pertemuan Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia PIBSI se-Jateng dan Yogyakarta XXXIII Tahun 2010 ” 25 . Diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh pendekatan inquiry yang mengarahkan siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan belajar melalui mengkonstruksi sendiri, baik secara individual maupun kelompok, siswa berlatih untuk bernalar dan berpikir kritis. 2. “Siti Rukoiyah pada skripsi dengan judul Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 12 Semarang pada materi pokok segi empat melalui metode inquiry bersifat open ended dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 12 Semarang ” 26 , mengalami peningkatan dalam hasil tes evaluasi pada setiap siklusnya. Pada siklus I nilai rata-rata kelasnya meningkat menjadi 77,32, sedangkan ketuntasan klasikal pada siklus yaitu 77,3 belum memenuhi indikator keberhasilan. Namun pada siklus II ketuntasan klasikal meningkat menjadi 86,4 dan sudah memenuhi indikator. 3. Skripsi ketiga yang ditulis oleh Iskandar Zulkarnain tahun 2009, “Penerapan Metode Inquiry Untuk Meningkatkan Kemampuan Mendeskripsikan Benda Di Sekitar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas II SDN 02 Jakarta. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta ” 27 . Metodologi penelitian menggunakan PTK 25 Ary Kristiany,”Metode Pembelajaran I Inquiry Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis, yang disampaikan pada seminar internasional di Yogyakarta, 9-10 November dalam rangka Pertemuan Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia PIBSI se-Jateng dan Yogyakarta XXXIII Tahun 2010. 26 Siti Rukoiyah , Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII Smp Negeri 12 Semarang Pada Materi Pokok Segi Empat Melalui Metode Inkuiri Bersifat Open Ended Tahun Pelajaran 20062007. 27 Zulkarnain, Penerapan Metode Inquiry Untuk Meningkatkan Kemampuan Mendeskripsikan Benda Di Sekitar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas II SDN 02 ”. Skripsi pada Sarjana Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta tahun 2009 , tidak dipublikasikan.