dan khawatir terhadap proses pemasangan tubektomi melalui tindakan operasi dan dampak yang timbul seperti infeksi akibat luka operasi.
5.1.7 Hubungan Jumlah Anak dengan Penggunaan Kontrasepsi Tubektomi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden mempunyai jumlah anak di atas 2 orang 84,2 maupun dibawah 2 orang 57,1 cenderung tidak menggunakan
kontrasepsi tubektomi. Hasil uji statistik chi square didapat nilai p 0,0030,05, artinya ada hubungan yang signifikan antara jumlah anak dengan penggunaan
kontrasepsi tubektomi. Penelitian serupa dilakukan Etty 2010 didapatkan dari 32 responden ibu
grande multipara yang menggunakan metode kontrasepsi, mayoritas menggunakan kontrasepsi mantap tubektomi dengan pekerjaan PNS yaitu sebanyak 9 orang
28,1 dan mayoritas tidak menggunakan kontrasepsi mantap tubektomi pekerjaan IRT sebanyak 14 orang 43,8. Hasil uji Chi-Square diperoleh nilai p 0,002 0,005,
artinya ada hubungan pekerjaan dengan metode kontrasepsi mantap tubektomi pada ibu grande multipara.
Karakteristik ibu terutama paritas berhubungan dengan pemilihan jenis kontrasepsi. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa paritas tinggi meningkatkan
angka kejadian seksio sesaria sebesar 3,2 kali lipat. Begitu pula dalam penelitian yang dilakukan oleh Mesleh di Saudi Arabia yang menyebutkan bahwa paritas tinggi lebih
dari 3 mengalami persalinan bantuan alat forsep sebesar 1,6 kali lipat. Oleh karena itu jenis kontrasepsi mantap Tubektomi sangat efektif untuk ibu grandemultipara
Etty, 2010.
Universitas Sumatera Utara
Ibu dengan jumlah anak di atas 2 tahun mayoritas menggunakan kontrasepsi mantap tubektomi berpendidikan SLTA, dimana pada saat penelitian dilakukan ibu
mengatakan bahwa mereka tidak ingin memiliki anak lagi dimana ibu sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan metode kontrasepsi mantap, sebaliknya bagi
ibu yang berpendidikan SD belum mengetahui tentang kontrasepsi mantap sehingga ibu tidak bersedia menjadi akseptor KB Kontap. Responden sebagai pungguna
kontrasepsi tubektomi yang telah memiliki anak di atas 2 orang atau tidak menginginkan bertambahnya anak dalam keluarga.
5.2
Hubungan Sosial Budaya dengan Penggunaan Kontrasepsi Tubektomi
Variabel sosial budaya yang diteliti dalam penelitian adalah kepercayaan, nilai adat istiadat dan kebiasaan masyarakat.
5.2.1 Hubungan Kepercayaan dengan Penggunaan Kontrasepsi Tubektomi