Koordinasi Keluarga Berencana Nasional BKKBN, Memorandum of Understanding MoU Nomor 1 Tahun 2007 dan Nomor: 36HK.101F12007 tentang Advokasi,
Komunikasi, Informasi dan Edukasi Program KB Nasional melalui Peran Lembaga Keagamaan, zada 9 Februari 2007.
Sementara itu, agama-agama lain di Indonesia umumnya mendukung KB. Agama Hindu memandang bahwa setiap kelahiran harus membawa manfaat. Untuk
itu kelahiran harus diatur jaraknya dengan ber- KB. Agama Buddha, yang memandang setiap manusia pada dasarnya baik, tidak melarang umatnya ber-KB
demi kesejahteraan keluarga. Agama Kristen Protestan tidak melarang umatnya ber- KB.
Namun hasil penelitian menunjukkan tidak ada pengaruh agama terhadap penggunaan kontrasepsi tubektomi disebabkan responden dengan keyakinan atau
agama yang dianutnya mendukung dalam penggunaan kontrasepsi tubektomi.
5.1.6 Hubungan Penghasilan dengan Penggunaan Kontrasepsi Tubektomi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden mempunyai penghasilan di atas UMP 54,1 cenderung menggunakan kontrasepsi tubektomi dan
berpenghasilan di bawah UPM 71,7 cenderung tidak menggunakan kontrasepsi tubektomi. Hasil uji statistik chi square didapat nilai p 0,0050,05, artinya ada
hubungan yang signifikan antara penghasilan dengan penggunaan kontrasepsi tubektomi.s
Universitas Sumatera Utara
Penelitian serupa dilakukan Seto 2011, berdasarkan uji statistik ada hubungan yang signifikan antara faktor ekonomi dengan minat WUS memilih
kontrasepsi MOW di Desa Butuh Kabupaten Purworejo. Salah satu faktor predisposisi yang memengaruhi perilaku sehat adalah tingkat
ekonomi. Menurut Azwar 2010 perilaku kesehatan dipengaruhi oleh latar belakang ekonomi, bagi yang berstatus ekonomi tinggi akan semakin mudah dalam memilih
pelayanan kesehatan begitu juga sebaliknya. Apabila laju pertumbuhan penduduk tidak dapat dikendalikan pada batas
tertentu dan tidak diimbangi pertumbuhan ekonomi yang memadai maka akan terjadi penurunan kualitas hidup manusia. Keadaan ini sangat memengaruhi masalah kualitas
sumber daya manusia karena masih dijumpainya penduduk yang sangat miskin, yang sangat memerlukan bantuan untuk sekedar hidup. Kepesatan pertumbuhan penduduk
Indonesia tersebut merupakan fenomena yang memerlukan perhatian dan penanganan yang lebih sungguh-sungguh dan berkelanjutan. Untuk itulah peran KB sangat
dibutuhkan untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk dan untuk memajukan perekonomian BKKBN, 2013.
Ada hubungan penghasilan dengan penggunaan kontrasepsi tubektomi disebabkan mayoritas responden berpenghasilan di bawah UMP, artinya responden
berpenghasilan rendah dengan anak banyak dapat menimbulkan beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidup sehingga memilih kontrasepsi tubektomi. Ada
sebagian responden berpenghasilan rendah dan memiliki jumlah anak di atas 2 orang tetapi tidak menggunakan kontrasepsi tubektomi disebabkan responden merasa takut
Universitas Sumatera Utara
dan khawatir terhadap proses pemasangan tubektomi melalui tindakan operasi dan dampak yang timbul seperti infeksi akibat luka operasi.
5.1.7 Hubungan Jumlah Anak dengan Penggunaan Kontrasepsi Tubektomi