5.2.3 Hubungan Adat Istiadat dengan Penggunaan Kontrasepsi Tubektomi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden mempunyai adat istiadat yang mendukung penggunaan kontrasepsi 50,7 cenderung menggunakan
kontrasepsi tubektomi dan responden mempunyai adat istiadat yang kurang mendukung 82,5 tidak menggunakan kontrasepsi tubektomi. Hasil uji statistik chi
square didapat nilai p=0,0010,05, artinya ada hubungan yang signifikan antara adat istiadat dengan penggunaan kontrasepsi tubektomi.
Penelitian Anapah 2007 bahwa sosial budaya yang baik yang memengaruhi pria suami dalam partisipasinya menggunakan alat KB untuk partisipasi pria yang
aktif sebanyak 6 orang 11,5 dan social budaya baik untuk yang tidak aktif sebanyak 8 orang 15,4 . Sosial budaya yang cukup yang memengaruhi pria
suami dalam menggunakan alat KB hanya dapat dilihat pada responden yang tidak aktif sebanyak 19 orang 36,5 . Dan sosial budaya yang buruk yang memengaruhi
pria suami dalam menggunakan alat KB juga hanya dapat dilihat pada pria yang tidak aktif sebanyak 19 orang 36,5 .
Kebiasaan, adat istiadat , dan perilaku masyarakat sering kali merupakan
penghalang atau penghambat tercipatanya pola hidup sehat di masyarakat. Kemampuan serta kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat Mubarak, 2012.
Universitas Sumatera Utara
5.2.4 Hubungan Kebiasaan Masyarakat dengan Pen
ggunaan Kontrasepsi Tubektomi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden mempunyai kebiasaan
masyarakat yang mendukung penggunaan kontrasepsi 53,5 maupun kebiasaan kurang mendukung 76,9 cenderung tidak menggunakan kontrasepsi tubektomi.
Hasil uji statistik chi square didapat nilai p=0,0040,05, artinya ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan masyarakat dengan penggunaan
kontrasepsi tubektomi. Penelitian Seto 2011 menunjukkan ada responden dengan adanya larangan
dari tokoh masyarakat maupun adat dan minat memilih kontrasepsi MOW sebanyak satu kali adalah 4 12,9 responden, sedangkan responden dengan tidak ada
larangan dari tokoh masyarakat maupun adat dan minat memilih kontrasepsi MOW sebanyak satu kali 7 22,58 responden bahwa faktor sosial budaya mempengaruhi
minat wanita usia subur memilih metode kontrasepsi MOW Metode Operasi
Wanita di Desa Butuh.
Tradisi atau kebiasaan dalam pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu
kelompok masyarakat biasanya dari suatu Negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama. Hal yang paling mendasar dari tradisi adalah adanya informasi yang
diteruskan dari generasi kegenerasi baik tertulis maupun lisan, karena tanpa adanya ini, suatu tradisi dapat punah Mubarak, 2012.
Universitas Sumatera Utara
Rendahnya pemakaian metode kontrasepsi jangka panjang MKJP seperti alat kontrasepsi dalam rahim AKDR, implant, Metode Operasional Wanita
MOWTubektomi dan Metode Operasional Pria MOPVasektomi dikarenakan kurangnya pengetahuan serta kesadaran pasangan usia subur untuk menggunakan
metode kontrasepsi ini, lemahnya ekonomi juga mempengaruhi partisipasi masyarakat terhadap pemakaian metode kontrasepsi tubektomi Pinem. 2009.
Kebiasaan di lingkungan responden lebih mempercayai mitos, pengalaman yang tidak jelas dan informasi yang salah atau kurang tepat seperti istri tidak berhak
mengatur jarak kehamilan dan kelahiran dengan menggunakan kontrasepsi tubektomi bersifat permanan, sehingga memengaruhi responden untuk menentukan sikap, dalam
hal ini adalah memilih untuk menggunakan kontrasepsi tubektomi. Kebiasaan masyarakat beranggapan bahwa banyak anak banyak rejeki sehingga memengaruhi
penggunan kontrasepsi tubektomi di Kelurahan Belawan Bahagia Kecamatan Medan Belawan Kota Madya Medan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN