insisi melintang rendah yang memisahkan otot dan setiap tuba fallopi dikeluarkan melalui luka dipotong. Pasien harus masuk rumah sakit dan oprasi dilakukan didalam
ruang oprasi dengan kondisi steril penuh Manuaba, 2010.
2.3.4. Syarat-syarat untuk Menjadi Akseptor Kontrasepsi Tubektomi
Menurut Saifuddin 2010 syarat untuk menjadi akseptor kontrasepsi tubektomi adalah :
a. Sukarela
b. Bahagia
c. Sehat
2.3.5. Indikasi yang Boleh Menjalani Tubektomi
Menurut Meilani 2010 Indikasi yang boleh menjalani tubektomi adalah : a.
Umur termuda 25 tahun dengan anak 4 hidup. b.
Umur 30 tahun dengan 3 anak hidup. c.
Umur 35 tahun dengan 2 anak hidup. d.
Indikasi medis umum, yaitu adanya gangguan fisik atau psikis yang akan menjadi lebih berat bila wanita ini hamil lagi.
e. Indikasi medis yaitu toksemia gravidarum yang berulang, secsio saesarea yang
berulang, histerektomi yang obstetrik, dan sebagainya. f.
Indikasi medis ginekologi yaitu pada waktu melakukan operasi ginekologi dapat juga dipertimbangkan untuk melakukan sterilisasi.
g. Indikasi social ekonomi yaitu indikasi yang berdasarkan beban sosial ekonomi
yang sekarang ini terasa bertambah lama bertambah berat.
Universitas Sumatera Utara
2.3.6. Kontra Indikasi Tidak Boleh Menjalani Tubektomi
Menurut Meilani 2010 yang tidak boleh menjalani tubektomi adalah : a.
Hamil b.
Perdarahan vagina yang belum terjelaskan c.
Infeksi sistemik atau pelviks yang akut d.
Memiliki penyakit jantung dan paru-paru, hernia diafragmatika, hernia umbilicalis dan peritonitis akut.
e. Tidak boleh menjalani proses pembedahan
f. Kurang pasti mengenai fertilitas dimasa depan
2.3.7. Waktu Pelaksanaan Tubektomi
Menurut Meilani 2010 Tubektomi dilakukan pada saat : a.
Setiap waktu selama siklus menstruasi apabila diyakini secara rasional klien tidak hamil.
b. Hari ke -6 hingga ke -13 dari siklus menstruasi Fase proliferasi
c. Pasca persalinan, yaitu sebaiknya dilakukan dalam 24 jam pertama atau
selambat-lambatnya 48 jam pertama. Apabila lewat dari 48 jam maka tubektomi akan dipersulit oleh oedema tuba uterine, infeksi dan kegagalan. Oedema tuba
uterine akan berkurang setelah hari VII – X pasca persalinan. Tubektomi setelah hari itu akan lebih dipersulit oleh adanya penciutan alat-alat genital dan
mudahnya terjadi perdarahan. d.
Pasca keguguran yaitu triwulan pertama dengan minilap atau laparaskopi atau triwulan kedua dengan minilap saja.
Universitas Sumatera Utara
2.3.8. Kelebihan Tubektomi