dengan cara, alat atau obat. Kontrasepsi adalah alat yang digunakan untuk menunda, menjarangkan kehamilan, serta menghentikan kesuburan. Kontrasepsi berasal dari
kata “kontra” dan “konsepsi”.Kontra berarti mencegah atau melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur ovum yang matang dengan sperma
tersebut. Ada dua pembagian cara kontrasepsi, yaitu cara kontrasepsi sederhana dan kontrasepsi modern metode efektif. Kontrasepsi sederhana terbagi lagi atas
kontrasepsi tanpa alat dan kontrasepsi dengan alatobat. Kontrasepsi sederhana tanpa alat dapat dilakukan dengan senggama terputus dan pantang berkala, sedangkan
kontrasepsi dengan alatobat dapat dilakukan dengan menggunakan kondom, diafragma atau cup, cream, jelly atau tablet berbusa vaginal tablet Pinem, 2009.
Ada beberapa faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam memilih kontrasepsi yaitu faktor pasangan, Faktor kesehatan, dan metode kontrasepsi. Dalam faktor
pasangan, harus mempertimbangkan dari segi umur, gaya hidup, frekuensi senggama, dan jumlah anak yang diinginkan. Dalam faktor kesehatan, mempertimbangkan status
kesehatan, riwayat keluarga, dan pemeriksaan fisik. Sedangkan dalam faktor alat kontrasepsi, harus mempertimbangkan efektifitas, dapat dipakai untuk jangka yang
panjang, komplikasi atau tidak menambah kelainan yang ada dan biaya Pinem, 2009.
2.3.2. Persyaratan Metode Kontrasepsi Ideal
Tidak satupun metode kontrasepsi yang aman dan efektif bagi semua klien karena masing-masing mempunyai kesesuaian dan kecocokan individual bagi setiap
Universitas Sumatera Utara
klien. Namun secara umum persyaratan metode kontrasepsi ideal adalah sebagai berikut :
a. Aman, artinya tidak akan menimbulkan komplikasi berat jika digunakan.
b. Berdaya guna dalam arti jika digunakan sesuai dengan aturan akan dapat
mencegah kehamilan. Ada beberapa komponen dalam menentukan keefektifan dari suatu metode kontrasepsi diantaranya adalah kefektifan teoritis, keefektifan
praktis, dan keefektifan biaya. Keefektifan teoritis Theoretical effectiveness yaitu kemampuan dari suatu cara kontrasepsi untuk mengurangi terjadinya
kehamilan yang tidak diinginkan, apabila cara tersebut digunakan terus menerus dan sesuai dengan petunjuk yang diberikan tanpa kelalaian. Sedangkan
keefektifan praktis Use effectiveness adalah keefektifan yang terlihat dalam kenyataan dilapangan setelah pemakaian jumlah besar, meliputi segala sesuatu
yang mempengaruhi pemakaian seperti kesalahan, penghentian, kelalaian, dan lain-lain.
c. Dapat diterima, bukan hanya oleh klien melainkan juga oleh lingkungan budaya
dimasyarakat. Ada dua macam penerimaan terhadap kontrasepsi yakni penerimaan awal Initial acceptability dan penerimaan lanjut Continued
acceptability. Penerimaan awal tergantung pada bagaimana motivasi dan persuasi yang diberikan oleh petugas KB, penerimaan lanjut dipengaruhi oleh
banyak faktor seperti umur, motivasi, budaya, sosial ekonomi, agama, sifat yang ada pada keluarga berencana KB dan faktor daerah desakota.
Universitas Sumatera Utara
d. Terjangkau harganya oleh masyarakat.
e. Bila metode tersebut dihentikan penggunaannya, klien akan segera kembali
kesuburannya, kecuali untuk kontrasepsi mantap Meilani, 2010.
2.3.3. Pengertian Tubektomi
Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas kesuburan seorang perempuan secara permanen Saifuddin, 2010.
Tubektomi adalah suatu kontasepsi permanen untuk mencegah keluarnya ovum dengan cara tindakan mengikat dan atau memotong pada kedua saluran tuba
Suratun, 2008. Tubektomi adalah setiap tindakan Pemotongan dan pengikatan pada kedua
saluran telur wanita yang mengakibatkan orang tidak akan mendapatkan keturunan lagi Mansjoer A, 2001.
Tubektomi adalah tindakan oklusi atau pengambilan sebagian sel telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi. Setelah tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut
akan terhenti secara permanen. Waktu yang terbaik untuk melakukan tubektomi adalah pasca persalinan yaitu tidak lebih dari 48 jam sesudah melahirkan karena
posisi tuba mudah dicapai oleh sub umbilicus dan rendahnya resiko infeksi. Bila masa 48 jam pasca persalinan telah terlampaui maka pilihan untuk memilih tetap
tubektomi, dilakukan setelah 6-8 minggu persalinan atau pada masa interval Saifuddin, 2010.
Tubektomi adalah prosedur bedah suka rela untuk menghentikan fertilitas kesuburan seorang perempuan. Sterilisasi pada wanita dilakukan melalui suatu
Universitas Sumatera Utara
insisi melintang rendah yang memisahkan otot dan setiap tuba fallopi dikeluarkan melalui luka dipotong. Pasien harus masuk rumah sakit dan oprasi dilakukan didalam
ruang oprasi dengan kondisi steril penuh Manuaba, 2010.
2.3.4. Syarat-syarat untuk Menjadi Akseptor Kontrasepsi Tubektomi