ke Klinik atau dokter untuk membuat diagnosis pasti. Bila ternyata terjadi kehamilan ektopik, harus dilakukan tindakan segera untuk mengatasinya.
2.4. Landasan Teori
Usia reproduksi perempuan pada umumnya adalah 19 – 49 tahun, oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, wanita atau
pasangan ini lebih diprioritaskan untuk menggunakan alat atau cara KB. Upaya untuk mencapai keberhasilan dalam menurunkan tingkat kelahiran ini diperlukan dukungan
segenap warga masyarakat, faktor yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan keluarga berencana adalah umur, pendidikan, pengetahuan, kesadaran,
dan sikap dari setia pasangan usia subur untuk membatasi jumlah kelahiran, disamping hal tersebut masih ada masyarakat yang sulit menentukan pilihan
kontrasepsi yang tersedia, pemakaian alat kontrasepsi merupakan salah satu bentuk prilaku kesehatan.
Pemikiran penggunaan kontrasepsi yang digunakan mengadopsi kerangka teori berdasarkan Bertrand 1980 yang telah dimodifikasi, perilaku kesehatan
berperan dalam menentukan keikutsertaan akseptor dalam keluarga berencana, tiga faktor yang berhubungan dengan sikap dan penggunaan alat kontrasepsi KB yaitu
faktor faktor sosio demografi, faktor sosio psikologis, dan faktor pemberi pelayanan. Teori Bertrand 1980 mengemukakan tiga kategori utama dalam pemberian
pelayanan kesehatan yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a. Faktor sosio demografi yaitu pendidikan, jumlah anak, pekerjaan, dan
sebagainya. Dari segi umur kelompok umur 20-30 tahun dengan jumlah anak tiga anak atau lebih merupakan kelompok wanita terbesar menggunakan alat
kontrasepsi, faktor agama juga berhubungan dengan penerimaan kontrasepsi. b.
Faktor psikologis yaitu kepercayaan, kepuasan, dukungan dalam pelayanan keluarga berencana KB, hal ini dapat diumpamakan jika terjadi issue desas –
desus dari efek samping kontrasepsi maka kepercayaan masyarakat untuk mengikuti KB akan berkurang dan jika tidak ada dukungan dari keluarga maupun
pasangan maka memungkinkan untuk tidak menjadi akseptor KB dan dapat menjadi penghambat dalam program KB.
c. Faktor pemberi pelayanan yaitu jika faktor pemberi pelayanan tidak berfungsi
dengan baik sebagaimana mestinya akan berhubungan terhadap penerimaan pemakaian KB yang termasuk dalam pemberi pelayanan adalah sumber
pelayanan, kemampuan petugas dan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
2.5. Kerangka Teori