Pembagian Kebudayaan Unsur-unsur dalam Sosial Budaya

2.2. Konsep Sosial Budaya 2.2.1. Pengertian Sosial Budaya Menurut Poerwadarminta 2008, sosial adalah segala sesuatu yang mengenai masyarakat atau kemasyarakatan atau dapat juga berarti suka memperhatikan kepentingan umum kata sifat. Sosial berasal dari kata “socius” yang berarti segala sesuatu yang lahir, tumbuh dan berkembang dalam kehidupan secara bersama-sama. Menurut Enda 2010, Sosial adalah cara tentang bagaimana para individu saling berhubungan. Sedangkan budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta “buddhayah” yang merupakan bentuk jamak kata “buddhi” yang berarti budi atau akal. Kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal. Soemardjan 2004 merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah yang diperlukan manusia untuk menguasai alam sekitarnya, rasa jiwa manusia, dan cipta kemampuan mental dan kemampuan berpikir masyarakat. Dalam pandangan sosiologi, kebudayaan mempunyai arti yang lebih luas. Kebudayaan meliputi semua hasil cipta, karsa, seni, dan karya manusia baik yang material maupun non material baik yang bersifat kebendaan maupun yang bersifat kerohanian Ahmadi, 2003.

2.2.2. Pembagian Kebudayaan

Dalam pandangan sosiologi, budaya dibagi menjadi dua yaitu: 1. Kebudayaan Material Merupakan hasil cipta, karsa yang berwujud benda-benda atau barang-barang Universitas Sumatera Utara atau alat-alat pengolahan alam, seperti : gedung, pabrik-pabrik, jalan-jalan, rumah, alat-alat komunikasi, alat-alat hiburan, mesin dan sebagainya. 2. Kebudayaan Nonmaterial Merupakan cipta, karsa yang berwujud kebiasaan-kebiasaan atau adat istiadat, kesusilaan, ilmu pengetahuan, keyakinan, keagamaan, dan sebagainya.

2.2.3. Unsur-unsur dalam Sosial Budaya

Menurut Kalangie 1994 Unsur-unsur yang terkait dalam sosial budaya meliputi : 1. Kepercayaan Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap petugas kesehatan di beberapa wilayah masih rendah. Mereka masih percaya kepada dukun. Petugas kesehatan pemerintah dianggap sabagai orang baru yang tidak mengenal masyarakat di wilayahnya. Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain dimana kita memiliki keyakinan padanya. Kepercayaan merupakan kondisi mental yang didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks sosialnya. Ketika seseorang mengambil suatu keputusan, ia akan lebih memilih keputusan berdasarkan pilihan dari orang-orang yang lebih dapat ia percaya dari pada yang kurang dipercayai. 2. Nilai Nilai adalah yang berguna bagi kehidupan manusia jasmani dan rohani. Nilai adalah suatu perangkat preperensi yang diakui syahnya menurut aturan yang ada. Nilai yang dianut seseorang ditentukan oleh semua perilakunya karena nilai tersebut Universitas Sumatera Utara menghasilkan norma–norma dan mengajarkan bahwa norma – norma tersebut adalah benar Meriam, 2010. Nilai adalah merupakan suatu hal yang nyata yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk, indah atau tidak indah, dan benar atau salah. Kimball Young mengemukakan nilai adalah asumsi yang abstrak dan sering tidak di sadari tentang apa yang di anggap penting dalam masyarakat. Sedangkan norma adalah kebiasaan umum yang menjadi patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat dan batasan wilayah tertentu Sarwono, 2007. Nilai juga berarti Segala sesuatu yang dianggap berharga oleh masyarakat, anggapan masyarakat tentang sesuatu yang diharapkan, indah, dan benar - keberadaan nilai bersifat abstrak dan ideal, Bentuk-bentuk nilai, Pemikiran, Perilaku, Benda. Nilai mempengaruhi individu berperilaku atau mengambil keputusan sesuai dengan nilai tersebut. Nilai berfungsi sebagai rujukan dalam memilih dan mengevaluasi tingkah laku dan kejadian – kejadian. Nilai berfungsi sebagai pengaruh tingkah laku dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam penelitian ini, nilai yang terkait dengan pemilihan kontrasepsi Tubektomi secara umum dengan pemahaman tentang sejauh mana makna kontrasepsi tubektomi serta memahami bahwa Tubektomi suatu kontrasepsi yang efektif. 3. Adat Istiadat Adat adalah gagasan kebudayaan yang terdiri dari nilai-nilai kebudayaan, norma, kebiasaan, kelembagaan, dan hukum adat yang lazim dilakukan disuatu daerah. Universitas Sumatera Utara Adat istiadat adalah aneka kelaziman dalam suatu negeri yang mengikuti pasang naik dan pasang surut situasi masyarakat. Kelaziman ini pada umumnya menyangkut pengejawatahan untuk rasa seni budaya masyarakat, seperti acara-acara keramaian anak negeri, seperti pertunjukan randai, saluang, rabab, tari-tarian dan aneka kesenian yang dihubungkan dengan upacara perhelatan perkawinan, pengangkatan penghulu, maupun untuk menghormati kedatangan tamu agung. Adat istiadat semacam ini sangat tergantung pada situasi sosial ekonomi masyarakat. Bila sedang panen baik biasanya megah meriah, begitu pula bila keadaan sebaliknya. Kebiasaan, adat istiadat, dan perilaku masyarakat sering kali merupakan penghalang atau penghambat tercipatanya pola hidup sehat di masyarakat. Kemampuan serta kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat. Contohnya : ada beberapa daerah 4. Kebiasaan Masyarakat yang menganggap mengonsumsi akohol berfungsi untuk menghangatkan tubuh. Namun dalam kesehatan apabila kita mengonsumsi alkohol secara berlebihan, maka akan membahayakan kerja tubuh Mubarak, 2012. Tradisi atau kebiasaan dalam pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat biasanya dari suatu Negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama. Hal yang paling mendasar dari tradisi adalah adanya informasi yang diteruskan dari generasi kegenerasi baik tertulis maupun lisan, karena tanpa adanya ini, suatu tradisi dapat punah. Universitas Sumatera Utara 2.3. Kontrasepsi 2.3.1. Definisi

Dokumen yang terkait

Potensi Pengembangan Usaha Ikan Asin Di Kelurahan Belawan Bahari Kecamatan Medan Belawan Kota Medan.

7 79 91

Hubungan Tingkat Pengetahuan KB Pada Ibu-IbuTerhadap Penggunaan Kontrasepsi di Kelurahan Belawan I Kecamatan Belawan Tahun 2010

0 27 60

Hubungan Tingkat Pengetahuan KB Pada Ibu-Ibu Terhadap Penggunaan Kontrasepsi di Kelurahan Belawan I Kecamatan Belawan Tahun 2010

0 30 60

Hubungan Faktor Sosio Demografi dan Sosial Budaya Dengan Penggunaan Kontrasepsi Tubektomi di Kelurahan Belawan Bahagia Kecamatan Medan Belawan Kota Madya Medan Tahun 2014

0 0 17

Hubungan Faktor Sosio Demografi dan Sosial Budaya Dengan Penggunaan Kontrasepsi Tubektomi di Kelurahan Belawan Bahagia Kecamatan Medan Belawan Kota Madya Medan Tahun 2014

0 0 2

Hubungan Faktor Sosio Demografi dan Sosial Budaya Dengan Penggunaan Kontrasepsi Tubektomi di Kelurahan Belawan Bahagia Kecamatan Medan Belawan Kota Madya Medan Tahun 2014

0 0 8

Hubungan Faktor Sosio Demografi dan Sosial Budaya Dengan Penggunaan Kontrasepsi Tubektomi di Kelurahan Belawan Bahagia Kecamatan Medan Belawan Kota Madya Medan Tahun 2014

0 0 29

Hubungan Faktor Sosio Demografi dan Sosial Budaya Dengan Penggunaan Kontrasepsi Tubektomi di Kelurahan Belawan Bahagia Kecamatan Medan Belawan Kota Madya Medan Tahun 2014

0 0 4

Hubungan Faktor Sosio Demografi dan Sosial Budaya Dengan Penggunaan Kontrasepsi Tubektomi di Kelurahan Belawan Bahagia Kecamatan Medan Belawan Kota Madya Medan Tahun 2014

0 0 30

Faktor-Faktor Penyebab Anak Putus Sekolah Di Daerah Pesisir Lorong Melati Kelurahan Belawan 1 Kecamatan Medan Belawan Kota Medan

0 0 11