4.2. Informan Pangkal - 2 Yani
4.2.1. Deskripsi Diri
Yani seorang waria berusia 32 tahun, dengan tarikan wajah yang tegas dan mencerminkan kedewasaan. Berkulit kuning langsat dengan tinggi tubuh kurang dari
170 cm. Garis wajahnya yang lebih mirip seorang wanita membantu menyembunyikan identitas aslinya. Waria yang suka berkaca mata hitam ini tampak
hati-hati terhadap maksud penulis. Tenang dan selalu mengajukan pertanyaan balasan untuk memperjelas arah pertanyaan penulis. Tipikal pribadi yang tidak banyak cerita
namun selalu bersedia menjawab semua bentuk pertanyaan, bahkan untuk hal-hal yang sangat pribadi. Tiap pertanyaan yang diajukan penulis selalu diperhatikan
dengan seksama, disimak dan dipikirkan sejenak sebelum menjawab. Murah senyum dan tampak cerdas menjawab pertanyaan jebakan yang kadang penulis ajukan.
Tidak sulit untuk menjalin interaksi atau berkomunikasi dengan Yani pada pertemuan pertama di salon miliknya. Ia segera mempersilahkan penulis
menyampaikan maksud kedatangan dan bantuan apa yang dapat diberikannya. Ia juga mau menceritakan siapa dirinya sebelum akhirnya memiliki salon sendiri, namun ia
kurang nyaman ketika pembicaraan mengarah ke topik infeksi menular seksual, HIVAIDS, tes HIV dan hasilnya. Alasannya banyak pegawai salonnya yang menurut
Yani dapat memengaruhi wibawanya sebagai pemilik Salon. Selama percakapan berlangsung, Yani banyak melempar senyum bahkan tertawa saat ia menceritakan
Universitas Sumatera Utara
dirinya dan pengalaman-pengalamannya saat masih sekolah. Pertemuan-pertemuan berikutnya dilakukan di cafe atau tempat lain yang dirasa Yani cukup nyaman.
Yani tampaknya paham benar mengenai hal yang berkaitan dengan HIVAIDS. Kata-kata yang ia gunakan saat menjawab pertanyaan penulis pada
awalnya menimbulkan kesan ia adalah pribadi tanpa konflik yang memandang segala sesuatu dari sudut normatif, dan terkesan membatasi diri menjawab pertanyaan hanya
pada fokus pertanyaan sehingga perlu melakukan probing lewat pertanyaan yang tidak mengarah dan membicarakan topik dari sudut pandang orang ketiga. Dengan
begitu ia lebih terbuka dalam menyampaikan pengalamannya.
4.2.2. Sejarah Hidup