Pengertian Faktor yang Memengaruhi Persepsi

5. Infeksi gastrointestinal Cryptosporidiosis 6. Diare kronis dengan penurunan berat badan. 7. Infeksi neurologik Cryptococcal atau meningitis sub akut. 8. Demam tanpa sebab yang jelas 9. Kelainan neurologis

2.5. Persepsi

2.5.1. Pengertian

Persepsi merupakan proses yang ditempuh individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera yang dimiliki agar memberi makna kepada lingkungan. Kesan yang diterima individu sangat tergantung pada seluruh pengalaman yang telah diperoleh melalui proses berpikir dan belajar, serta dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri individu Robbins, 2003. Menurut J.P Chaplin yang dikutip Dzakiey 2005, persepsi adalah proses mengetahui atau mengenali objek dan kejadian objektif dengan bantuan indera atau menafsirkan stimulus yang telah ada di otak. Faktor yang memengaruhi persepsi adalah sikap, motif, kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu dan pengharapan ekspektasi. Dalam lingkup yang lebih luas, persepsi merupakan suatu proses yang melibatkan pengetahuan sebelumnya dalam memperoleh dan menginterpretasikan stimulus yang ditunjukan oleh panca indera. Dengan kata lain, persepsi merupakan kombinasi antara faktor utama dunia luar stimulus visual dan diri manusia itu Universitas Sumatera Utara sendiri pengetahuan sebelumnya. Persepsi memberikan makna pada stimuli sensor stimuli. Persepsi juga merupakan pengalaman tentang objek atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan Robbins, 2003. Gambaran faktor–faktor yang memengaruhi persepsi dapat dijelaskan sebagaimana ditunjukkan dalam gambar berikut ini. Faktor pada pemersepsi - Sikap - Motif - Kepentingan - Pengalaman - Pengharapan Faktor dalam situasi - Waktu - Keadaan lingkungan Persepsi - Keadaan sosial Faktor pada target - Hal baru - Gerakan - Bunyi - Ukuran - Latar belakang - Kedekatan Sumber : Robbin, 2003 Gambar 2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Persepsi Universitas Sumatera Utara

2.5.2. Faktor yang Memengaruhi Persepsi

1. Sikap, adalah suatu hal yang mempelajari mengenai seluruh tendensi tindakan, baik yang menguntungkan maupun yang kurang menguntungkan, tujuan manusia, objek, gagasan, atau situasi. Istilah objek dalam sikap digunakan untuk memasukkan semua objek yang mengarah pada reaksi seseorang. Menurut Notoatmodjo 2003 dengan mengutip Cardno mendefenisikan sikap sebagai : attitude entails an existing predisposition to response to social objects which in interaction with situational and other dispositional variables, guides and direct the overt behavior of the individual. Sikap terbentuk dari adanya interaksi sosial yang dialami individu. Beberapa faktor yang memengaruhi pembentukan sikap, yakni 1 Pengalaman pribadi. 2 Pengaruh orang lain yang dianggap penting. 3 Pengaruh kebudayaan. 4 Media massa. 5 Lembaga pendidikan dan lembaga agama. 6 Pengaruh faktor emosional. 2. Motif, adalah suatu perangsang keinginan want dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang; setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai Hasibuan, 2007. Motif mengandung semua alat penggerak alasan atau dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu. Sebuah motif adalah suatu pendorong dari dalam untuk beraktivitas atau bergerak dan secara langsung atau mengarah kepada sasaran akhir. 3. Kepentingan, individu berbeda satu sama lain. Apa yang dicatat satu orang di dalam suatu situasi dapat berbeda dengan apa yang dipersepsikan orang lain. Universitas Sumatera Utara 4. Pengalaman. Pengalaman seseorang tentang objek, peristiwa, atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan yang telah diterima sebelumnya. Kemudian dihubungkan dengan hal yang terjadi sekarang. 5. Pengharapan. Ekspektasi bisa mengubah persepsi individu dimana individu tersebut bisa melihat apa yang mereka harapkan bisa dilihat.

2.6. Landasan Teori

Dokumen yang terkait

Determinan Penyakit Sifilis pada Kelompok Lelaki Suka Lelaki (LSL) di Klinik Infeksi Menular Seksual-Voluntary Counselling and Testing (IMS-VCT) Veteran Kota Medan

5 85 115

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) pada Kelompok Risiko HIV/AIDS di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan

5 90 147

Karakteristik dan Cara Penularan Penderita HIV/AIDS yang Memanfaatkan Klinik Voluntary Counselling And Testing (VCT) Pusat Pelayanan Khusus (Pusyansus) RSUP H.Adam Malik Medan Tahun 2008

5 76 72

Keputusan Waria Melakukan Tes HIV/AIDS Pasca Konseling Di Klinik Infeksi Menular Seksual Dan Voluntary Counselling And Testing Veteran Medan Tahun 2009

0 68 124

Peran Komunikasi Antar Pribadi Dalam Voluntary Counselling And Testing : (Studi Deskriptif Tentang Faktor Konsep Diri ODHA Setelah Melakukan Konseling dan Tes HIV di Klinik Voluntary Counselling and Testing RSU Pirngadi Medan)

1 64 100

Persepsi Kelompok Risiko Tinggi Tertular Hiv/Aids Tentang Klinik Infeksi Menular Seksual (IMS) Dan Voluntary Counseling & Testing (VCT) Di Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2008

0 21 103

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Risiko HIV/AIDS terhadap Kelompok Waria di Klinik Infeksi Menular Seksual (IMS) Bestari Kota Medan Tahun 2014

5 54 177

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyakit Sifilis - Determinan Penyakit Sifilis pada Kelompok Lelaki Suka Lelaki (LSL) di Klinik Infeksi Menular Seksual-Voluntary Counselling and Testing (IMS-VCT) Veteran Kota Medan

0 0 30

Determinan Penyakit Sifilis pada Kelompok Lelaki Suka Lelaki (LSL) di Klinik Infeksi Menular Seksual-Voluntary Counselling and Testing (IMS-VCT) Veteran Kota Medan

0 0 17

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) pada Kelompok Risiko HIV/AIDS di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan

0 0 16