Definisi Istilah Metode Pengumpulan Data

3.4. Definisi Istilah

Keputusan adalah kesimpulan yang diambil dari suatu pertimbangan yang telah melewati sebuah proses dari beberapa alternatif Pengambilan Keputusan ialah proses memilih suatu alternatif cara bertindak dengan metode yang efisien sesuai dengan situasi. Waria adalah orang yang secara jasmaniah laki-laki, namun berpenampilan dan bertingkah laku menyerupai perempuan sedangkan orientasi seksnya homoseks menyukai sesama jenis. Konseling merupakan salah satu teknik dalam pelayanan bimbingan dimana proses pemberian bantuan itu berlangsung melalui wawancara dalam serangkaian pertemuan langsung dan tatap muka antara konselor dengan klien dengan tujuan agar klien mampu memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadapnya dan mampu mengarahkan dirinya untuk mengembangkan potensi yang dimiliki ke arah perkembangan yang optimal sehingga mampu mencapai kebahagian pribadi dan kemanfaatan sosial.

3.5. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dari informan adalah Fokus Grup Diskusi FGD, wawancara mendalam depth interview dan observasi pada saat wawancara dilakukan. Wawancara mendalam sebagai metode primer. Informan yang digunakan berasal dari informan yang didapat dari Lembaga Swadaya Universitas Sumatera Utara Masyarakat LSM yang mendampingi waria, selanjutnya melalui informan ini dapat ditanyakan informan selanjutnya, begitu seterusnya, sehingga dari satu informan semakin lama semakin bertambah banyak, dan disesuaikan dengan kebutuhan informasi yang diinginkan. Wawancara mendalam digunakan untuk memperoleh gambaran yang lebih luas dan mendalam tentang keputusan waria melakukan tes HIVAIDS pasca konseling HIVAIDS dalam melakukan tes HIVAIDS. Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak berstruktur, sehingga pewawancara bebas memvariasikan urutan dan kata-kata dalam setiap pertanyaan, dan dapat menggali informasi lebih mendalam karena dapat mengajukan pertanyaan tambahan guna mendapatkan jawaban yang lebih spesifik dan akurat. Pertanyaan yang digunakan hanya sebagai pintu masuk untuk membuka wacana sehingga informan bebas mengekspresikan diri, menentukan jenis dan banyaknya informasi yang akan diberikan serta menyatakan apa yang mereka pikir penting dan informasi penting yang sebelumnya tidak terpikir oleh penulis. FGD diarahkan untuk mendapatkan informan yang dianggap layak dan memberikan second opinion terhadap data yang didapat dari wawancara mendalam. Observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat dan mencatat fenomena yang muncul, sebagai bagian dari penelitian yang berlangsung dalam konteks alamiah Sugiyono, 2006. Nasution dalam Permanasari 2003 menyatakan bahwa observasi adalah suatu teknik untuk memperoleh informasi Universitas Sumatera Utara tentang kelakuan manusia seperti terjadi dalam kenyataan. Dalam penelitian ini observasi digunakan hanya sebagai metode sekunder untuk memperoleh gambaran tentang reaksi informan saat pengambilan data dilakukan.

3.6. Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

Determinan Penyakit Sifilis pada Kelompok Lelaki Suka Lelaki (LSL) di Klinik Infeksi Menular Seksual-Voluntary Counselling and Testing (IMS-VCT) Veteran Kota Medan

5 85 115

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) pada Kelompok Risiko HIV/AIDS di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan

5 90 147

Karakteristik dan Cara Penularan Penderita HIV/AIDS yang Memanfaatkan Klinik Voluntary Counselling And Testing (VCT) Pusat Pelayanan Khusus (Pusyansus) RSUP H.Adam Malik Medan Tahun 2008

5 76 72

Keputusan Waria Melakukan Tes HIV/AIDS Pasca Konseling Di Klinik Infeksi Menular Seksual Dan Voluntary Counselling And Testing Veteran Medan Tahun 2009

0 68 124

Peran Komunikasi Antar Pribadi Dalam Voluntary Counselling And Testing : (Studi Deskriptif Tentang Faktor Konsep Diri ODHA Setelah Melakukan Konseling dan Tes HIV di Klinik Voluntary Counselling and Testing RSU Pirngadi Medan)

1 64 100

Persepsi Kelompok Risiko Tinggi Tertular Hiv/Aids Tentang Klinik Infeksi Menular Seksual (IMS) Dan Voluntary Counseling & Testing (VCT) Di Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2008

0 21 103

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Risiko HIV/AIDS terhadap Kelompok Waria di Klinik Infeksi Menular Seksual (IMS) Bestari Kota Medan Tahun 2014

5 54 177

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyakit Sifilis - Determinan Penyakit Sifilis pada Kelompok Lelaki Suka Lelaki (LSL) di Klinik Infeksi Menular Seksual-Voluntary Counselling and Testing (IMS-VCT) Veteran Kota Medan

0 0 30

Determinan Penyakit Sifilis pada Kelompok Lelaki Suka Lelaki (LSL) di Klinik Infeksi Menular Seksual-Voluntary Counselling and Testing (IMS-VCT) Veteran Kota Medan

0 0 17

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) pada Kelompok Risiko HIV/AIDS di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan

0 0 16