Minat Berkunjung Kembali Sejarah Berdirinya

ditanggulangi dalam waktu yang singkat maka petugas hotel akan mengonfirmasikannya kepada pelanggan agar menunggu di lobi hotel sambil memberikan mereka minuman dan makanan ringan.

F. Minat Berkunjung Kembali

Minat berkunjung kembali adalah perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek. Minat berkunjung kembali menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan kunjungan kembali untuk waktu yang akan datang dalam Tjiptono, 2005:231, Menurut Kapferer dan Laurent dalam Tjiptono, 2005:231, perilaku pembelian kembali repeat purcahsing behavior bisa dijabarkan menjadi dua kemungkinan, yakni loyalitas dan inersia. Faktor pembedanya adalah sensitivitas merek brand sensitivity yang didefinisikan sebagai sejauh mana merek memainkan peran kunci dalam pemilihan alternatif dalam kategori produk tertentu. Sensitivitas merek dipengaruhi persepsi terhadap perbedaan antar merek dan tingkat keterlibatan konsumen dalam kategori produk, Perilaku pembelian kembali dalam situasi sensitivitas merek yang kuat dikategorikan sebagai loyalitas, dimana konsumen cenderung membeli ulang merek yang sama dan menganggap pilihan merek sangat penting baginya. Sebaliknya pembelian kembali dalam situasi sensitivitas merek yang lemah dikategorikan sebagai inersia, yakni konsumen cenderung membeli ulang merek yang sama, namun ia tidak mengganggap nama merek itu penting, karena ia tidak bisa membedakan Universitas Sumatera Utara berbagai merek yang ada dan tidak terlibat secara intensif dalam pemilihan kategori produk. Seorang pemasar akan berusaha keras untuk mengukur minat melakukan pembelian dari konsumen, serta mengetahui faktor-faktor apa saja yang harus mempengaruhi minat tersebut. Pemasar akan selalu menguji elemen-elemen dari bauran pemasaran yang mungkin mempengaruhi minat tersebut. Pemasar akan selalu menguji elemen-elemen dari bauran pemasaran yang mungkin mempengaruhi minat pembelian kembali. Misalnya dengan menguji konsep produk, strategi iklan, packing pengepakan, atau merek. Universitas Sumatera Utara

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya

Hotel Dharma Deli adalah Unit Hotel dari PT. Natour National Hotel and Tourism Corp Ltd yang merupakan persero pemerintah di bawah naungan Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi Republik Indonesia Deparposel, yang bergerak dalam usaha jasa akomodasi Perhotelan dan Restourant. Hotel Dharma Deli sebelumnya adalah merupakan unit-unit PT. Natour yang terpisah dalam pengelolaannya, yaitu bekas Hotel Wisma Deli yang terletak di Jalan Balai Kota No. 2 Medan. Sebelum penggabungan terdahulu Hotel Wisma Deli didirikan pada tahun 1965, dimana pada saat itu hotel ini secara operasionalnya tunduk di bawah naungan Departemen Perhubungan Darat, Pos, Telekomunikasi dan Pariwisata. Hotel Wisma Deli ini pada mula operasinya merupakan tempat akomodasi yang fungsinya setingkat dengan Mess dengan jumlah 12 dua belas kamar ditambah Universitas Sumatera Utara out let Restourant dan Bar. Namun melihat perkembangan perekonomian yang melaju pesat serta tingkat kebutuhan akan akomodasi yang begitu pesat sehingga pada saat tersebut Hotel Wisma Deli tidak mampu lagi melayani permintaan akan pesanan kamar dan tidak sebanding dengan kapasitas yang dimiliki sehingga secara bertahap atas persetujuan direksi dilakukan renovasi dan pengembangan sehingga pada saat penggabungan dengan Hotel Dharma Bakti kemampuan operasionalnya sudah berada pada tingkat layak dengan jumlah 49 empat puluh sembilan kamar. Hotel Dharma Bakti yang sekarang ada pada bangunan induk bagian depan sebelumnya adalah milik perusahaan Belanda dengan nama Hotel Mij De Boer yang lazim dikenal di Medan sebagai hotel orang Belanda dengan nama Hotel De Boer. Hotel ini berdiri pada tahun 1898, dimana pada zaman keemasan sebagai hotel yang paling baik. Kemudian pada tahun 1957 hotel ini diambil alih kepemilikannya ke dalam lingkungan Departemen Perdagangan Republik Indonesia. Kemudian pada tahun 1962 secara kedinasan hotel ini diserahkan kepada Departemen Perhubungan Darat, Pos, Telekomunikasi dan Pariwisata. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. Natour Nomor 222OL76 berlaku sejak 1 April 1976, dengan kebijakasanaan efisiensi dan perkembangan kepariwisataan serta Up grading Unit maka Hotel Dharma Bakti dan Hotel Wisma Deli menjadi satu unit pengelolaannya dengan nama Hotel Dharma Deli. Dalam perluasan dan perkembangan perusahaan, PT. Natour pada umumnya dan unit Hotel Dharma Deli khususnya maka secara bertahap dan berkesinambungan berusaha untuk meningkatkan fasilitas serta jumlah kamar yang dimiliki, sehingga keberadaannya selaku unit bisnis Badan Usaha Milik Universitas Sumatera Utara Negara mampu bersaing dengan Hotel kompetitor milik swasta yang jauh lebih sempurna sarana dan prasarananya. Dari adanya persaingan tersebut maka pada tahun 1982 Hotel Dharma Deli semakin meningkat yakni melakukan penambahan jumlah kamar serta sarana pendukungnya sehingga pada pertengahan tahun 1983 Hotel Dharma telah mampu menambah jumlah sebanyak 75 kamar sehingga jumlah keseluruhan yang beroperasi sebanyak 176 seratus tujuh puluh enam kamar dengan perincian sebagai berikut: - 49 kamar dibangun Ex Wisma Deli - 52 kamar dibangun Ex De Boer - 75 kamar dibangun baru new arcade Seiring dengan lajunya pertumbuhan perekonomian di Sumatera Utara berpengaruh pula terhadap kegiatan bisnis, yang berpengaruh pula terhadap penyediaan akomodasi sehingga pada tahun 1991 lantai 8 delapan yang ada dibangunan baru yang semula berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang- barang diubah fungsinya menjadi ruangankamar untuk dijual lantai terakhir direnovasi sehingga kamar yang ada bertambah 7 tujuh dengan rincian sebagai berikut: - 1 kamar President Suit - 2 kamar Junior Suit - 4 kamar Superior Sehingga sarana keseluruhan jumlahnya menjadi 183 seratus delapan puluh tiga kamar. Universitas Sumatera Utara Sejalan dengan adanya pengembangan pihak maka untuk mengantisipasi hal tersebut, pihak Inna Dharma Deli berusaha meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya. Karena dengan begitu ketatnya perhotelan, dan semakin pesatnya kemajuan pariwisata di Sumatera Utara khususnya Medan, perlu adanya sumber daya manusia yang handal dan professional. Maka pihak direksi menyusun program pengembangan sumber daya melalui Ikatan Dinas untuk dilatih dibalai pendidikan dan latihan perhotelan di bandung, namun sejak tahun 1977 Ikatan Dinas tidak lagi di Bandung melainkan cukup di Medan sebab di Medan telah berdiri Balai Pendidikan dan Pariwisata Medan BPLP Medan dan untuk mempertahankan pangsa pasar dari pihak direksi melakukan kebijaksanaan untuk mengirim dari tiap-tiap unit untuk melaksanakan kegiatan sales call di Jakarta dan seminar-seminar yang bertujuan untuk mampu menghadapi tantangan yang semakin tajam. Berkat adanya pendidikan ini nantinya diharapkan pihak Hotel Dharma Deli tidak kesulitan untuk mencari kader-kader dalam estafet kepemimpinan pada masa yang akan datang.

B. Sejarah Pergantian Nama Natour Menjadi Inna Dharma Deli