BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Ada beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini, antara lain meliputi:
1. Nurul Hudha dan Karsono 2006, melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Manfaat Relasional dan Kualitas Hubungan Terhadap Kesetiaan dan Komunikasi Lisan Pelanggan Pada Lembaga Bimbingan
Belajar SSC Intersolusi Surakarta”. Penelitian tersebut dilakukan dengan didasarkan oleh variabel kepercayaan, kepuasan pelanggan, ikatan sosial,
komitmen,dan manfaat perlakuan khusus. Kesimpulan penelitian tersebut yaitu variabel kepercayaan, kepuasan pelanggan, ikatan sosial , dan
komitmen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesetiaan pelanggan, sedangkan variabel manfaat perlakuan khusus tidak signifikan
mempengaruhi kesetiaan pelanggan. Faktor yang paling dominan mempengaruhi kesetiaan pelanggan ialah kepuasan dan kepercayaan.
2. Pengaruh Penanganan Komplain dan Kepuasan Pelanggan Terhadap
Keputusan Pembelian Kembali di PT. Garuda Indonesia Medan. Kesimpulan dari penelitian ini, bahwa variabel bebas dari variabel
penanganan komplain pada jadwal, penanganan komplain pada layanan
Universitas Sumatera Utara
berangkat check-in, penanganan komplain pada bagasi secara bersama- sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan
yang pernah komplain terhadap Garuda Indonesia Medan dan pengaruhnya positif. Diteliti oleh Jaka Prasetya S tahun 2009.
B. Pemasaran Jasa
Menurut Zethamal dan Bitner dalam Nasution, 2004 : 16, jasa adalah semua aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk
fisik atau konstruksi, yang biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah misalnya kenyamanan,
hiburan, kesenangan, atau kesehatan atau pemecahan masalah yang dihadapi konsumen. Kotler mendefinisikan jasa sebagai setiap tindakan atau perbuatan
yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible tidak berwujud fisik dan tidak menghasilkan kepemilikan
sesuatu Tjiptono 2005 : 16. Berdasarkan definisi diatas, di dalam jasa selalu ada aspek interaksi antara
pihak konsumen dengan pemberi jasa, meskipun pihak-pihak terlihat tidak menyadari. Jasa juga bukan merupakan barang, jasa adalah suatu proses atau
aktivitas-aktivitas tersebut tidak berwujud. Jasa memiliki karakteristik unuk yang membedakannya dari barang dan
berdampak pada cara memasarkannya. Secara garis besar karakteristik itu terdiri dari :
1. Intangibility tidak berwujud
Universitas Sumatera Utara
Jasa merupakan suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, kinerja atau usaha oleh sebab itu sifat jasa tidak berwujud artinya jasa tidak dapat dilihat,
diraba, dicium, atau didengar sebelum dibeli dan dikonsumsi.
2. Inseparability tidak terpisahkan
Barang fisik diproduksi, kemudian disimpan, selanjutnya dijual dan baru nantinya dikonsumsi. Sebaliknya jasa dijual dulu, kemudian diproduksi
dan dikonsumsi. Ini berarti bahwa jasa tidak dapat dipisahkan dari penyedianya.
3. Variability keanekaragaman
Jasa bersifat sangan beraneka ragam karena non-standardized output, artinya banyak variasi bentuk , kualitas dan jenis tergantung pada siapa,
kapan, dan di mana jasa tersebut dihasilkan. 4.
Perishability tidak tahan lama Jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lama dan tidak dapat
disimpan. Dengan demikian bila suatu jasa tidak digunakan, maka jasa tersebut akan berlalu begitu saja.
5. Lack of ownership
Lack of ownership merupakan perbedaan dasar antara barang dengan jasa. Pada pembelian barang, pembelian mempunyai hak penuh atas
penggunaan produk yang dibelinya. Pada pembelian jasa, pelanggan hanya mempunyai akses personal atas suatu jasa untuk jangka waktu yang
terbatas.
Universitas Sumatera Utara
Pemasaran jasa memiliki seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar, seperangkat alat ini dikenal dengan bauran pemasaran jasa. Bauran pemasaran
jasa merupakan hail perluasan dari bauran pemasaran tradisional yang didefinisi ulang sehingga lebih aplikatif untuk sektor jasa. Ada beberapa unsur lagi yang
ditambahkan pada bauran pemasaran jasa hal ini disebabkan karena jasa mempunyai karakteristik yang berbeda dari barang. Adapun bauran pemasaran
jasa yaitu: 1.
Product produk Produk biasa berupa apa saja baik yang berwujud fisik maupun tidak
yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk memenui kebutuhan dan keinginan tertentu. Keputusan bauran produk yang dihadapi
pemasar jasa bisa sangat berbeda dengan yang dihadapi pemasar barang, yakni jasa baru sukar diproteksi dengan paten.
2. Pricing Keputusan Harga
Keputusan bauran harga berkenaan dengan stategis dan taktis, seperti tingkatan harga, struktur diskon, syarat pembayaran, dan tingkat
diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Pada umumnya penetapan harga mirip dengan yang biasa dijumpai pada pemasar barang
akan tetapi ada pula perbedaannya yaitu karakteristik intangible jasa menyebabkan harga menjadi indikator signifikan atas kualitas.
3. Promotion Promosi
Bauran promosi tradisional berbagai metode untuk mengkomonikasikan manfaat jasa kepada pelanggan potensial. Meskipun secara garis besar
bauran promosi untuk jasa sama dengan barang namun dalam kasus
Universitas Sumatera Utara
pemasaran jasa personel produksi juga menjadi penting dalam bauran promosi.
4. Place Lokasi
Keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jas bagi para pelanggan potensial. Keputusan ini meliputi lokasi fisik dan keputusan
penggunaan perantara untuk meningkatkan aksesibilitas jasa bagi para pelanggannya.
5. People Orang atau karyawan
Orang merupakan unsur vital dalam bauran pemasaran bagi sebagian besar jasa. Dalam industri jasa, setiap orang merupakan “part time
marketer” yang tindakan dan perilakunya mempunyai dampak langsung pada output yang diterima pelanggan. Oleh sebab itu setiap industri jasa
harus secara jelas menentukan apa yang diharapkan dari setiap karyawan dalam interaksinya dengan pelanggan.
6. Physical Evidance Bukti Fisik
Karakteristik intangible pada jasa menyebabkan pelanggan potensial tidak dapat menilai suatu jasa sebelum mengkonsumsinya. Ini menyebabkan
resiko yang dipersiapkan konsumen dalam keputusan pembelian semakin besar. Oleh sebab itu, salah satu unsur penting dalam bauran pemasaran
adalah mengurangi tingkat resiko tersebut dengan jalan menawarkan bukti fisik dari karakteristik jasa.
7. Process Proses Produksi
Proses produksi atau operasi merupakan faktor penting bagi konsumen high contact services, yang seringkali berperan sebagai co-producers jasa
Universitas Sumatera Utara
bersangkutan. Dalam bisnis jasa, manajemen pemasaran dan manajemen operasi terkait dan sulit dibedakan dengan jelas.
8. Customer Service Layanan Pelanggan
Layanan pelanggan dapat diartikan sebagai kualitas total jasa yang dipersepsikan oleh pelanggan. Oleh sebab itu, tanggung jawab atas unsur
bauran pemasaran ini tidak dapat dibatasi hanya pada departemen layanan pelanggan, tetapi menjadi perhatian dan tanggung jawab semua personel
produksi, baik yang dipekerjakan oleh organisasi maupun pemasok. Manajemen kualitas jasa yang ditawarkan kepada pelanggan berkaitan erat
dengan kebijakan desain produk dan personalia.
C. Pemasaran Hubungan Relationship Marketing