Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

E. Manfaat Penelitian

Secara umum hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan rujukan bagi peningkatan pendidikan ilmu pengetahuan sosial, diantaranya: 1. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi sekolah agar sekolah dapat memberikan saran kepada guru untuk menerapkan pendekatan contextual teaching and learning ketika mendapat kesulitan dalam meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Bagi Guru Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi guru agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning pada mata pelajaran IPS. 3. Bagi Siswa Penelitian ini memberikan pengetahuan kepada siswa bahwa belajar akan lebih mudah dengan observasi langsung ketika mereka merasa kesulitan mempelajari konsep yang abstrak. 4. Bagi Peneliti Dari penelitian ini memberikan wawasan bagi peneliti yaitu sebagai pengalaman yang akan menjadi modal mengajar dan peneliti dapat mengaplikasikan dalam pembelajaran. Peneliti juga berharap peneliti ini dapat memotivasi peneliti lain untuk melakukan penelitian selanjutnya. 6

BAB II DESKRIPSI TEORITIS,

KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teoritis 1. Hakikat Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Menurut Balancard, Berns, dan Erickson sepeti yang dikutip Kokom Komalasari mengemukakan bahwa contextual teaching and learnig adalah konsep belajar dan mengajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, warga negara, dan pekerja. 1 Sementara itu menurut Hull’s dan Sounders seperti yang dikutip oleh kokom Komalasari mengatakan bahwa pendekakatan contextual teaching and learnig adalah suatu pendekatan yang membantu siswa menemukan hubungan penuh makna antara ide-ide abstrak dengan penerapan praktis di dalam konteks dunia nyata. 2 Pembelajaran kontekstual akan terjadi apabila siswa menerapkan dan mengalami apa yang sedang diajarkan dengan mengacau pada masalah-masalah dunia nyata yang berhubungan dengan peran dan tanggung jawab mereka. Materi pembelajaran akan lebih bermakna bagi siswa jika siswa mempelajari materi pelajaran yang disajikan melalui konteks kehidupan mereka, mereka akan bekerja keras untuk mencapai tujuan pembelajaran dan menemukan pengetahuan baru dengan menggunakan pengalaman dan pengetahuan sebelumnya. 3 Selain itu terdapat karakteristik penting dalam proses pembelajaran CTL yaitu: 1 Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi, Bandung: PT Refika Aditama, 2013., h. 6 2 ibid 3 Trianto., Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivis, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007., h. 102-105 a. Dalam CTL, pembelajaran merupakan pengaktifan pengetahuan yang sudah ada. b. Pembelajaran yang kontekstual adalah belajar dalam rangka memperoleh pengetahuan dan menambah pengetahuan baru. c. Terjadinya pemahaman pengetahuan yang sifatnya bukan hafalan. d. Mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman. e. Melakukan refleksi terhadap strategi pengembangan pengetahuan. 4 Dari pendapat-pendapat mengenai pendekatan CTL di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendekatan pembelajaran CTL menekankan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran yaitu proses belajar ditunjukkan pada proses pengalaman langsung siswa yang nantinya siswa akan membentuk pengetahuan baru sesuai dengan pengalamannya artinya siswa akan menghubungkan sendiri materi yang dipelajari dengan pengalamannya. Pendekatan CTL juga memungkinkan siswa untuk menerapkan apa yang telah di pahami tercermin dalam kesehariannya karena dalam proses pembelajaran siswa mengaitkan meteri pembelajaran dengan dunia nyata mereka. Dalam pembelajaran kontekstual guru lebih banyak berurusan dengan strategi agar siswa memperoleh informasi sendiri, guru akan membantu siswa memperoleh sendiri pengetahuannya melalui pengalaman siswa.

2. Asas-asas CTL

Pembelajaran dengan menggunakan CTL memiliki tujuh asas yang di dasarkan bahwa pengetahuan yang diperoleh siswa melalui proses menemukan kemudian mengkontuk pengetahuan. Tujuh asas CTL yaitu: a. Kontrukstivisme Kontruktivisme adalah proses membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa bedasarkan 4 Wina Sanjaya., Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2011., h. 110 pengalaman. Menurut kontruktivisme, pengetahuan itu memang berasal dari luar, akan tetapi dikontruksi dari dalam diri seseorang. Tobin dan Timmons dalam Remsey, 1996 menegaskan bahwa pembelajaran yang berlandaskan pandangan konstruktivisme harus memperhatikan empat hal yaitu: 1 Berkaitan dengan awal pengetahuan awal siswa prior knowledge. 2 Belajar melalui pengalaman experiences. 3 Melibatkan interaksi sosial social interaction, kepemahaman sense making . 5 b. Inkuiri Asas kedua dalam pembelajaran CTL adalah inkuiri. Artinya proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis. Pengetahuan bukanlah sejumlah fakta hasil mengingat, akan tetapi hasil dari proses menemukan sendiri. Secara umum proses inkuiri dapat dilakukan melalui beberapa langkah, yaitu: 1 Merumuskan masalah. 2 Mengajukan hipotesis. 3 Mengumpulkan data. 4 Menguji hipotesis bedasarkan data yang ditemukan. 5 Membuat kesimpulan. c. Bertanya Belajar pada hakikatnya adalah bertanya dan menjawab pertanyaan. Bertanya dipandang sebagai refleksi dari keingintahuan setiap individu, sedangkan menjawab pertanyaan mencerminkan kemampuan seseorang dalam berpikir. Dalam proses pembelajaran melalui CTL, guru tidak menyampaikan informasi begitu saja, akan tetapi memancing agar siswa dapat menemukan sendiri. Karena itu peran bertanya sangat penting, sebab melalui pertanyaan-pertanyaan 5 Rikhe Adriani, “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Gaya dengan Penerapan Pendekatan contextual teaching and learning CTL pada Siswa Kelas IVSDN 9 Tanjung”, Jurnal Inovasi Pendidikan sains, Vol.3, No.2, 2012., h. 154

Dokumen yang terkait

Peranan Model Ctl (Contextual Teaching Learning) Dalam Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran Pkn ( Di Mis Irsyadul Khair)

0 22 179

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP ZAT DAN WUJUDNYA TERINTEGRASI NILAI KEAGAMAAN (Eksperimen di MTs Al-Khairiyah,Citeureup-Bogor)

1 33 61

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Peningkatan Hasil Belajar PKn dalam Materi Peranan Globalisasi Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) di kelas IV MI. Masyirotul Islamiyah Tambora Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 4 180

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN KETERAMPILAN DASAR KOMUNIKASI SISWA

0 5 207

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS.

0 1 12