Pengembangan Perencanaan Tindakan METODOLOGI PENELITIAN

kelompoknya karena siswa belum terbiasa belajar secara berkelompok. Setelah itu guru meminta siswa mengamati peta yang dibawa kemudian siswa berdiskusi dan membuat pertanyaan dari hal yang ingin mereka tanyakan dan belum mengetahui jawabannya, setelah itu guru memberikan sistem pengajuan pertanyaan. Guru memberikan LKS dan siswa diminta menjawabnya secara berkelompok, pada poses ini ada beberapa siwa yang tidak mau mengerjakan, ada beberapa siswa yang juga tidak mau berdiskusi dengan temanya. Selama kagiatan guru menilai aspek afektif dan psikomotorik siswa dengan melakukan pengamatan. Guru menilai sebanyak 5 orang siswa pada tahap inkuiri, 2 orang siswa ketika proses membuat pertanyaan, 8 orang siswa ketika berdiskusi mengerjakan lembar kerja siswa. 2 Pertemuan kedua 27 Juli 2016 Pertemuan kedua berlangsung selama 35 menit dengan melanjutkan kegiatan inti yang belum selesai pada pertemuan pertama, artinya materi yang disampaikan selama pertemuan kesatu dan kedua adalah sama. Akan tetapi pada tahap pendahuluan kegiatan berlangsung sama dengan pertemuan kesatu yaitu guru memberi salam, mengabsen siswa dan memberikan arahan pendekatan dan pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedua. Kegiatan inti pertemuan kedua yaitu pemodelan, refleksi dan penutup. Tahap pemodelan siswa diminta untuk memberi contoh cara membaca peta, tetapi tidak ada siswa yang mau maju ke depan karena malu. Guru meyakinkan siswa agar tidak takut salah dan guru akan membimbing siswa ketika membaca pata di depan kelas, akhirnya 4 orang siswa mau untuk membaca peta di depan kelas. Siswa yang tidak maju diminta untuk mengamati temannya yang maju. Setelah itu siswa mempresentasikan hasil pengamatannya dan melakukan tanya jawab secara bergiliran. Suasana saat pemodelan maupun refleksi masih berlangsung sama yaitu masih banyak siswa yang bercanda. Penilaian aspek afektif dan psikomotorik di nilai pada tahap pemodelan 5 orang, sebelum refleksi 5 orang, dan 2 orang pada tahap refleksi. 3 Pertemuan ketiga 02 Agustus 2016 Pertemuan ketiga berlangsung selama 70 menit dimulai dari kegiatan pendahuluan sampai kegiatan diskusi masyarakat belajar, pembelajaran diawali dengan doa bersama, mengecek kehadiran siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan mengulas pembelajaran minggu lalu dengan memberikan pertanyaan kepada siswa. Agar guru mengetahui pengetahuan awal siwa, guru memberikan pertanyan kepada siswa dan siswa menjawab pertanyaan dengan brainstorming. Saat menjawab pertanyaan guru hanya satu siswa yang menjawab dengan bercanda. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok secara heterogen, saat kegiatan ini siswa mulai sedikit terbiasa dan berlangsung tidak begitu lama. Setelah duduk dengan teman kelompoknya siswa masih bercanda dan guru menenangkan siswa. Setelah itu siswa melakukan kegiatan inkuiri melalui bimbingan guru dan menjawab lembar kerja siswa sesuai hasil pengamatannya. Selanjutnya, siswa membuat pertanyaan, minimal dua pertanyaan. Setelah siswa selesai membuat pertanyan guru memberi arahan sistem pangajuan pertanyaan. Untuk mempermudah guru dalam melakukan penilaian, maka aspek afektif dan psikomotorik siswa dinilai secara bertahap. Guru menilai sebanyak 5 orang siswa pada tahap inkuiri, 2 orang siswa ketika proses membuat pertanyaan, 8 orang siswa ketika berdiskusi mengerjakan LKS. 4 Pertemuan keempat 03 Agustus 2016 Pertemuan keempat berlangsung selama 70 menit, 40 menit untuk menyelesaikan tahap kegaitan pembelajaran pada pertemuan ketiga dan 30 menit digunakan siswa untuk menjawab soal postets. Awal pembelajaran di pertemuan keempat, guru memberikan pertanyaan kepada siswa terkait pembelajaran sebelumnya, hal ini untuk mengingatkan siwa. Kemudian guru melanjutkan kegiatan inti. Pada tahap pemodelan guru memberi contoh cara membuat peta, setelah itu masing-masing kelompok membuat peta, membagi tugas dengan teman kelompoknya. Ada satu kelompok yang tidak percaya pada teman kepoknya ketika megerjakan tugas karena ia takut membuat kesalahan dan tidak menghargai usaha temannya. Refleksi diberikan guru untuk memberikan kesimpulan dengan cara tanya jawab. Pada tahap ini siswa memberikan jawaban dengan antusias karena mereka melakukan pengamatan dengan teliti dari pada pertemuan-pertemuan sebelumnya. Agar menghemat waktu pembelajaran, maka guru melakukan penilaian aspek afektif dan psikomotorik di nilai pada tahap pemodelan 5 orang, sebelum refleksi 5 orang, dan 2 orang pada tahap refleksi.

c. Pengamatan

1 Lembar Observasi Siswa Hasil Belajar Afektif dan Psikomotorik Hasil observasi yang diperoleh selama tindakan pembelajaran IPS menggunakan pendekatan CTL menunjukkan bahwa ada peningkatan terhadap hasil belajar

Dokumen yang terkait

Peranan Model Ctl (Contextual Teaching Learning) Dalam Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran Pkn ( Di Mis Irsyadul Khair)

0 22 179

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP ZAT DAN WUJUDNYA TERINTEGRASI NILAI KEAGAMAAN (Eksperimen di MTs Al-Khairiyah,Citeureup-Bogor)

1 33 61

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Peningkatan Hasil Belajar PKn dalam Materi Peranan Globalisasi Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) di kelas IV MI. Masyirotul Islamiyah Tambora Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 4 180

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN KETERAMPILAN DASAR KOMUNIKASI SISWA

0 5 207

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS.

0 1 12