Desain Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Batasan Operasional Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional Variabel .1 Variabel Dependen Y

33 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Untuk hipotesis 1-6 desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain asosiatif kausal, yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Penelitian ini mencoba menjelaskan fenomena yang ada dan menganalisis informasi yang didapatkan untuk melihat pengaruh variabel yang satu dengan variabel yang lain Jogiyanto, 2004:12. Untuk menjelaskan hipotesis 7, desain penelitian yang digunakan adalah event study karena akan diamati pengaruh dari suatu kejadian tertentu pada periode tertentu dengan mendasarkan pada pengamatan tanggal dilakukannya stock split sebagai titik kritisnya.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan internet dan mengakses situs www.idx.co.id, dan Bursa Efek Malaysia dengan menggunakan internet dan mengakses situs www.bursamalaysia.com dan dari situs www.finance.yahoo.com. Waktu penelitian dimulai dari bulan Januari 2015 hingga Juli 2015. Universitas Sumatera Utara 34

3.3 Batasan Operasional

Batasan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan stock split dan perusahaan yang tidak melakukan stock split selama periode tahun 2010-2014 serta terdaftar di Bursa Efek Indonesia atau Bursa Malaysia. Variabel-veriabel dalam penelitian ini dibatasi pada variabel kinerja keuangan yang diukur dengan Earning Per Share EPS, tingkat kemahalan harga saham yang diukur dengan Price Earning Ratio PER dan Price to Book Value PBV, likuiditas saham yang diukur dengan Trading Volue Activity TVA, dan return saham. 3.4 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional Variabel 3.4.1 Variabel Dependen Y a. Stock Split Untuk hipotesis 1-6 keputusan stock split merupakan dependent variable, memiliki sifat kuantitatif sehingga pengukuran yang dilakukan hanyalah memberi nilai nol 0 dan satu 1 untuk kategori tertentu. Variabel yang memberi nilai nol dan satu disebut variabel Dummy. Indikator yang digunakan untuk menilai variabel Dummy pada penelitian ini ialah nilai nol untuk perusahaan yang tidak melakukan stock split dan nilai satu untuk perusahaan yang melakukan stock split.

3.4.2 Variabel Independen X

Variabel dependen dalam penelitian ini terdiri dari : Universitas Sumatera Utara 35 a. Earning Per Share EPS X 1 Untuk hipotesis 1, kinerja perusahaan diproksikan dengan Earning Per Share . Earning Per Share EPS merupakan laba bersih setelah pajak pada satu tahun buku dibagi dengan jumlah saham yang diterbitkan outstanding shares. Data EPS yang digunakan adalah data pada periode yang berakhir 31 Desember tahun sebelum stock split dilakukan. Jadi emiten yang melakukan pemecahan saham pada tahun 2010, EPS yang digunakan adalah EPS tahun 2009; emiten yang melakukan pemecahan saham tahun 2011, EPS yang digunakan adalah EPS tahun 2010, dan demikian seterusnya. Sedangkan untuk perusahaan yang tidak melakukan stock split, EPS yang digunakan adalah rata-rata EPS selama lima tahun, yaitu tahun 2010, 2011, 2012, 2013 dan 2014. Earning Per Share EPS dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : EPS = B P J B x 100 b. Price Earning Ratio PER X 2 Untuk hipotesis 2, tingkat kemahalan harga saham diproksikan dengan Price Earning Ratio. Price Earning Ratio PER merupakan rasio yang menggambarkan seberapa besar pasar menghargai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Data PER yang digunakan adalah data pada periode yang berakhir 31 Desember tahun sebelum stock split dilakukan. Jadi emiten yang melakukan pemecahan saham pada tahun 2010, PER yang digunakan adalah PER tahun 2009; Universitas Sumatera Utara 36 emiten yang melakukan pemecahan saham tahun 2011, PER yang digunakan adalah PER tahun 2010, dan demikian seterusnya. Sedangkan untuk perusahaan yang tidak melakukan stock split, PER yang digunakan adalah rata-rata PER selama lima tahun, yaitu tahun 2010, 2011, 2012, 2013 dan 2014. Price Earning Ratio PER dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : PER = H P x 100 c. Price to Book Value PBV X 3 Untuk hipotesis 3, tingkat kemahalan harga saham diproksikan dengan Price to Book Value. Price to Book Value PBV merupakan rasio yang menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku perusahaan. Data PBV yang digunakan adalah data pada periode yang berakhir 31 Desember tahun sebelum stock split dilakukan. Jadi emiten yang melakukan pemecahan saham pada tahun 2010, PBV yang digunakan adalah PBV tahun 2009; emiten yang melakukan pemecahan saham tahun 2011, PBV yang digunakan adalah PBV tahun 2010, dan demikian seterusnya. Sedangkan untuk perusahaan yang tidak melakukan stock split, PBV yang digunakan adalah rata-rata PBV selama lima tahun, yaitu tahun 2010, 2011, 2012, 2013 dan 2014. Rumus Price to Book Value PBV sebagai berikut : PBV = H B x 100 Nilai Nominal per Lembar Saham = J B Universitas Sumatera Utara 37 d. Return Saham Untuk hipotesis 7 digunakan variabel return saham untuk melihat dampak dari keputusan stock split. Return saham dapat dihitung dengan rumus: Ri,t = ��,�−��,�−1 ��,�−1 x 100 Kemudian dihitung rata-rata return saham untuk seluruh sampel sebelum dan sesudah stock split. Ri,t = Σ , Dimana: R i,t = return saham sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t P i,t = harga saham sekarang P i,t-1 = harga saham sebelumnya � �,� = rata-rata return saham seluruh sampel pada hari t N = banyaknya sampel yang diamati.

3.4.3 Variabel Pemoderasi Z

Menurut Sugiyono 2010:4, variabel moderator merupakan “variabel yang mempengaruhi memperkuat dan memperlemah hubungan antara variabel independen dengan dependen.” Untuk hipotesis 4, 5, dan 6 variabel pemoderasi dalam penelitian ini adalah likuiditas saham yang diproksikan dengan Trading Volume Activity. Semakin banyak suatu saham diperjualbelikan di bursa, maka semakin tinggi tingkat likuiditas saham tersebut. Data TVA yang digunakan adalah data pada periode yang berakhir 31 Desember tahun sebelum stock split dilakukan. Jadi emiten yang Universitas Sumatera Utara 38 melakukan pemecahan saham pada tahun 2010, TVA yang digunakan adalah TVA tahun 2009; emiten yang melakukan pemecahan saham tahun 2011, TVA yang digunakan adalah TVA tahun 2010, dan demikian seterusnya. Sedangkan untuk perusahaan yang tidak melakukan stock split, TVA yang digunakan adalah rata-rata TVA selama empat tahun, yaitu tahun 2010, 2011, 2012, 2013 dan 2014. Rumus Trading Volume Activity TVA adalah sebagai berikut : TVA = J y D J y B x 100 Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel No Variabel Defenisi Formula Skala 1 Pemecahan Saham Stock Split Kebijakan yang melakukan perubahan nilai nominal per lembar saham dengan menambah atau mengurangi jumlah saham yang beredar menjadi n lembar saham Skor 1 untuk emiten yang melakukan stock split, skor 0 untuk emiten yang tidak melakukan stock split. Nominal 2 Earning Per Share EPS laba bersih setelah pajak pada satu tahun buku dibagi dengan jumlah saham yang diterbitkan outstanding shares B P J B x 100 Rasio 3 Price Earning Ratio PER Merupakan rasio yang menggambarkan seberapa besar pasar menghargai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. H P x 100 Rasio 4 Price to Book Value PBV Merupakan rasio yang menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku perusahaan. H B x 100 Rasio Universitas Sumatera Utara 39 No Variabel Defenisi Formula Skala 5 Return Saham Hasil keuntungan atau kerugian yang diperoleh dari suatu investasi saham ��,�−��,�−1 ��,�−1 x 100 Rasio 6 Trading Volume Activity TVA Ukuran jumlah transaksi suatu saham di pasar modal dalam suatu periode tertentu J y D J y B x 100 Rasio

3.5 Populasi dan Sampel

Dokumen yang terkait

Analisis Perbedaan Return Saham , Trading Volume Activity Dan Variance Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)

4 67 113

Analisis Perbedaan Return Saham , Trading Volume Activity Dan Variance Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)

0 53 113

Analisis Trading Volume Activity dan Abnormal Return Sebelum Sesudah Stock Split.

0 1 21

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STOCK SPLIT DAN DAMPAK YANG DITIMBULKANNYA

0 1 1

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stock Split dengan Trading Volume Activity Sebagai Variabel Pemoderasi dan Dampak yang Ditimbulkannya di ndonesia dan Malaysia

0 0 16

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stock Split dengan Trading Volume Activity Sebagai Variabel Pemoderasi dan Dampak yang Ditimbulkannya di ndonesia dan Malaysia

0 1 2

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stock Split dengan Trading Volume Activity Sebagai Variabel Pemoderasi dan Dampak yang Ditimbulkannya di ndonesia dan Malaysia

0 0 11

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stock Split dengan Trading Volume Activity Sebagai Variabel Pemoderasi dan Dampak yang Ditimbulkannya di ndonesia dan Malaysia

0 1 21

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stock Split dengan Trading Volume Activity Sebagai Variabel Pemoderasi dan Dampak yang Ditimbulkannya di ndonesia dan Malaysia

0 1 4

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stock Split dengan Trading Volume Activity Sebagai Variabel Pemoderasi dan Dampak yang Ditimbulkannya di ndonesia dan Malaysia

0 2 11