20 Menurut  teori  ini,  stock  split  akan  meningkatkan  likuiditas
perdagangan  saham.  Harga  saham  yang  terlalu  tinggi  overprice menyebabkan  kurang  aktifnya  saham  tersebut  diperdagangan.
Pemecahan  saham  akan  membuat  harga  saham  menjadi  tidak  terlalu tinggi  sehingga  akan  semakin  banyak  investor  yang  mampu
bertransaksi  Marwata,2001.  Selain  itu,  dengan  melakukan  kebijakan pemecahan  saham,  maka  hal  ini  merupakan  upaya  dari  perusahaan
untuk  mengarahkan  harga  saham  pada  interval  tertentu  yang  dapat menjangkau lebih banyak investor.
Hasil  penelitian  Ikenberry  et.  al  1996  mengatakan pemecahan  saham  mengakibatkan  terjadinya  penataan  kembali  harga
saham  pada  rentang  yang  lebih  rendah.  Survei  yang  dilakukan  Baker dan  Gallagher  1980  menunjukkan  bahwa  manajer  cenderung
menyebutkan alasan likuiditas sebagai motivasi stock split. Jika  ditinjau  dari  perspektif  perusahaan,  teori  ini  menjelaskan
bahwa  tingkat  kemahalan  harga  saham  adalah  penyebab  kurang aktifnya  saham  tersebut  diperdagangkan,  sehingga  perusahaan  akan
terdorong  untuk  melakukan  keputusan  stock  split  agar  sahamnya menjadi lebih likuid di pasar.
2.1.4  Pengaruh  EPS  Terhadap  Pengambilan  Keputusan  Perusahaan Melakukan Pemecahan Saham
Stock Split
Kinerja keuangan merupakan hasil dari keputusan-keputusan individual yang  dibuat  secara  terus  menerus  oleh  pihak  manajemen  suatu  perusahaan
Universitas Sumatera Utara
21 Helfret,  1999.  Pengukuran  kinerja  perusahaan  dapat  dilihat  dari  sudut
pandang  finansial  yang  tercermin  dari  informasi  laporan  keuangan  seperti likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas dan sudut pandang nonfinansial seperti
kepuasan pelanggan, inovasi dalam produksi dan pengembangan perusahaan. Alat analisis  yang umum digunakan untuk mengukur kinerja keuangan
perusahaan  adalah  rasio  keuangan.  Rasio  menggambarkan  suatu  hubungan antara  suatu jumlah  tertentu  dengan jumlah yang lain, dengan  menggunakan
analisis berupa rasio ini diharapkan akan dapat lebih mudah menjelaskan atau memberi  gambaran kepada analis tentang  baik buruknya keadaan atau posisi
keuangan suatu perusahaan. Pengukuran kinerja keuangan  yang dipakai dalam  penelitian  ini adalah
Earning Per Share EPS.  Apabila semakin tinggi EPS  maka semakin bagus juga kinerja keuangan suatu perusahaan. Nilai EPS yang tinggi di tiap lembar
sahamnya akan  memperkuat sinyal perusahaan mengenai prospek yang cerah di masa depan.
2.1.5  Pengaruh  PER  Terhadap  Pengambilan  Keputusan  Perusahaan Melakukan Pemecahan Saham
Stock Split
Tingkat  kemahalan  harga  saham  dapat  diproksikan  dengan  Price Earning  Ratio  PER.  Price  earning  ratio  menggambarkan  apresiasi  pasar
terhadap  kemampuan  perusahaan  dalam  menghasilkan  laba  Darmadji, 2001:139.  Price  earning  ratio  merupakan  hubungan  antara  harga  pasar
saham  dengan  earning  per  share  saat  ini  yang  digunakan  secara  luas  oleh investor  sebagai  panduan  umum  untuk  mengukur  nilai  saham.  Harga  pasar
Universitas Sumatera Utara
22 saham  sering  dipakai  dalam  berbagai  penelitian  pasar  modal,  karena  harga
pasar  saham  yang  paling  diperhatikan  oleh  investor.  Harga  pasar  saham mencerminkan  nilai  suatu  perusahaan.  Semakin  tinggi  harga  saham,  maka
semakin tinggi pula nilai dari suatu perusahaan dan berlaku sebaliknya. Oleh karena itu, setiap perusahaan yang menerbitkan saham sangat memperhatikan
harga pasar sahamnya. Harga  saham  perusahaan  yang  terlalu  rendah  dapat  diartikan  bahwa
kinerja  perusahaan  kurang  baik,  namun  bila  harga  saham  terlalu  tinggi  juga menimbulkan  dampak  yang  kurang  baik.  Harga  saham  yang  terlalu  tinggi
akan  mengurangi  kemampuan  investor  untuk  bisa  membelinya,  sehingga menyebabkan harga saham tersebut sulit untuk meningkat lagi Widiastuti
Usmara, 2005. Dalam  mengantisipasi  hal  tersebut,  banyak  perusahaan  yang melakukan  stock  split.  Tujuannya  adalah  untuk  meningkatkan  daya  beli
investor dan menata harga saham ke rentang yang lebih optimal. Ikenberry,  Rankine,  dan  Stice  1996  menemukan  bukti  bahwa  stock
split  mengakibatkan  terjadinya  penataan  kembali  harga  saham  pada  rentang yang  lebih  rendah.  Harga  saham  yang  lebih  rendah  akan  membuat  investor
potensial  melakukan  investasi  sehingga  akan  menunjukkan  pasar  yang semakin likuid. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai
PER  suatu  perusahaan  akan  membuat  semakin  besar  kemungkinan perusahaan untuk melakukan keputusan stock split.
Universitas Sumatera Utara
23
2.1.6  Pengaruh  PBV  Terhadap  Pengambilan  Keputusan  Perusahaan Melakukan Pemecahan Saham