14 Pengujian bentuk
– bentuk efesiensi pasar di bagi menjadi 3 yaitu Fama, 1970 :
1 Bentuk lemah Bentuk lemah menguji seberapa kuat informasi masa lalu bisa
digunakan untuk memprediksi return masa depan. 2 Bentuk setengah kuat
Bentuk setengah kuat menguji seberapa cepat harga sekuritas bisa merefleksikan informasi yang dipublikasikan
3 Bentuk kuat Bentuk kuat menjawab apakah calon investor memiliki
informasi privat yang tidak terefleksi di harga sekuritas. Berdasarkan uraian di atas maka teori efesiensi pasar yang
digunakan adalah efesiensi pasar setengah kuat yaitu untuk melihat seberapa cepat informasi yang dipublikasikan stock split terefleksi
pada harga sekuritas.
2.1.2 Pemecahan Saham Stock Split
2.1.2.1 Pengertian Pemecahan Saham
Pemecahan saham stock split adalah penerbitan saham tambahan bagi pemegang saham sesuai dengan persentase kepemilikan.
Melakukan pemecahan saham berarti menurunkan nilai nominal atau nilai tertera di saham Kieso, 2008:191. Pengurangan nilai nominal
dapat menambah jumlah lembar saham tanpa adanya penyebaran atau kapitalisasi nilai perusahaan, karena dalam stock split tidak terjadi
penambahan modal yang disetor Ang, 1997:18. Fees 2005:16 menyatakan jika saham dipecahkan, penurunan
nilai nominal ditetapkan berlaku bagi seluruh saham, termasuk saham yang belum diterbitkan dan saham yang diperoleh kembali. Nilai
Universitas Sumatera Utara
15 nominal yang lebih rendah akan menarik lebih banyak investor untuk
membeli saham dan memperluas jenis serta jumlah pemegang saham, sehingga secara otomatis jumlah saham yang beredar juga akan
meningkat secara proporsional. Hal ini serupa dengan McNichols dan Dravid 1990 yang
menyatakan bahwa pemecahan saham merupakan upaya manajemen untuk menata kembali harga saham pada rentan harga tertentu, dengan
mengarahkan harga saham pada rentan tertentu, diharapkan semakin banyak partisipan pasar yang akan terlibat dalam perdagangan.
Pemecahan saham merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh para manajer perusahaan dengan melakukan perubahan terhadap
jumlah saham yang beredar dan nilai nominal per lembar saham sesuai dengan split factor. Split factor merupakan perbandingan jumlah saham
yang beredar setelah dilakukannya stock split dengan jumlah saham yang beredar sebelum dilakukannya stock split.
Secara teoritis stock split tidak memiliki nilai ekonomis karena stock split hanya mengganti saham yang beredar dengan cara
menurunkan nilai pari saham, sedangkan saldo modal saham dan laba yang ditahan tetap sama. Banyak peristiwa stock split di pasar modal
memberikan indikasi bahwa stock split merupakan alat yang penting dalam praktik pasar modal karena stock split menjadi salah satu alat
manajemen untuk membentuk harga pasar perusahaan, dan dalam
Universitas Sumatera Utara
16 praktik di pasar modal apabila perusahaan tersebut mempunyai kinerja
yang bagus maka harga akan meningkat dengan cepat.
2.1.2.2 Jenis Pemecahan Saham