82
Tabel 4.39 Paired Sample Test Return Saham Sampel Malaysia
Paired Differences t
df Sig.
2- tailed
Mean Std.
Deviation Std. Error
Mean 95 Confidence Interval
of the Difference Lower
Upper
Pair 1 sebel
um - sesud
ah ,0614585 ,3096636 ,0595948
-,0610404 ,1839573 1,031
26 ,312
Hasil pengujian yang disajikan pada tabel 4.39 menunjukkan bahwa nilai t
hitung
adalah sebesar 1,031 dan dengan membandingkannya dengan nilai t
tabel
0,05;26 sebesar 2,056, maka diketahui bahwa nilai t
hitung
t
tabel
. Berdasarkan tabel 4.38 di atas terlihat juga bahwa nilai Sig. 2-tailed adalah
sebesar 0,312, dimana melebihi nilai 0,05. Dari hasil tersebut ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara return saham sebelum
dan sesudah stock split.
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
4.4.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Stock Split
4.4.1.1 Earning Per Share EPS
Perhitungan dengan menggunakan statistik menunjukkan bahwa kinerja perusahaan yang diukur dengan Earning Per Share
EPS untuk sampel Indonesia dan Malaysia menunjukkan pengaruh
positif terhadap keputusan perusahaan melakukan stock split. Terbukti
Universitas Sumatera Utara
83 dari hasil uji logistic regression secara serentak dengan koefisien
0,573 untuk sampel Indonesia dan 0,119 untuk sampel Malaysia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stock split dilakukan
sebagai sinyal perusahaan untuk menunjukkan kinerja yang baik, yang diukur dengan EPS. Keputusan perusahaan melakukan stock split ini
terkait dengan Signaling Theory, dengan melakukan stock split, perusahaan berusaha memberikan 2 jenis informasi kepada investor.
Informasi pertama adalah prospek kinerja keuangan perusahaan yang cerah di masa depan, dan yang kedua adalah adanya pertumbuhan laba
perusahaan sebelum melakukan stock split. Penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Muniya Alteza 2008 yang berhasil membuktikan bahwa EPS berpengaruh positif terhadap keputusan perusahaan
melakukan stock split.
4.4.1.2 Price Earning Ratio PER
Perhitungan dengan menggunakan statistik menunjukkan bahwa tingkat kemahalan harga saham yang diukur dengan Price
Earning Ratio PER untuk sampel Indonesia dan Malaysia
menunjukkan pengaruh positif terhadap keputusan perusahaan melakukan stock split. Terbukti dari hasil uji logistic regression secara
serentak dengan koefisien 0,369 untuk sampel Indonesia dan 0,903 untuk sampel Malaysia.
Universitas Sumatera Utara
84 Hubungan positif antara PER dengan keputusan perusahaan
melakukan stock split ini menunjukkan bahwa perusahaan akan melakukan stock split jika nilai PER yang dimiliki cukup besar, yang
artinya harga saham jauh lebih tinggi dari Earning Per Share. Tingginya PER melambangkan tingginya apresiasi pasar terhadap
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba Darmadji, 2004:140. Rasio PER merupakan indikator tinggi rendahnya harga
saham dimata investor, sehingga semakin tinggi nilai PER semakin tinggi juga harga saham di mata investor. Keputusan untuk melakukan
stock split karena tingginya nilai PER ini terkait dengan Trading Range Theory. Pemecahan saham ini dilakukan agar harga saham bisa
menjadi lebih murah dimata investor dan dapat memperbesar ownership base saham perusahaan.
Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Alteza 2008 dan Budiardjo 2011 yang berhasil membuktikan
bahwa PER berpengaruh positif terhadap keputusan perusahaan melakukan stock split.
4.4.1.3 Price to Book Value PBV