55 Kolmogorov-Smirnov ini bertujuan untuk mengetahui apakah data dari
masing-masing variabel terdistribusi normal. Dari hasil pengujian ini akan diketahui jenis pengujian apa yang akan digunakan untuk pengujian
selanjutnya. Apabila variabel terdistribusi normal, maka akan digunakan pengujian statistik parametrik, namun apabila variabel tidak terdistribusi
normal, maka akan digunakan pengujian statistik non-parametrik. Suatu variabel dikatakan normal apabila mempunyai nilai p 0,05.
4.2.3.1 One Sample Kolmogorov-Smirnov
Hasil pengujian normalitas distribusi variabel bebas sampel Indonesia dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini.
Tabel 4.5 Hasil Uji
One Sample Kolmogorov-Smirnov Sampel Indonesia
EPS PER
PBV TVA
N 68
68 68
68 Normal Parameters
a,b
Mean 4,14397
2,72011 ,62623
-1,57522 Std. Deviation
2,448762 ,994454
,846992 1,806499
Most Extreme Differences Absolute
,116 ,105
,069 ,147
Positive ,116
,105 ,051
,070 Negative
-,098 -,101
-,069 -,147
Kolmogorov-Smirnov Z ,960
,867 ,569
1,210 Asymp. Sig. 2-tailed
,315 ,440
,902 ,107
Berdasarkan tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa variabel
Earning Per Share EPS, Price Earning Ratio PER, dan Price to Book Value PBV berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh nilai
probabilitas yang lebih besar dari 0,05 0,315; 0,440; 0,902; 0,107, sehingga untuk pengujian selanjutnya dilakukan dengan menggunakan
statistik parametrik uji t.
Universitas Sumatera Utara
56 Hasil pengujian normalitas distribusi variabel return saham
sampel Indonesia dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini.
Tabel 4.6 Hasil Uji
One Sample Kolmogorov-Smirnov Return Saham Sampel Indonesia
Sebelum stock split
Sesudah stock split
N 34
34 Normal Parameters
a,b
Mean ,003052
,000425 Std. Deviation
,0106785 ,0166110
Most Extreme Differences Absolute
,139 ,209
Positive ,139
,209 Negative
-,102 -,106
Kolmogorov-Smirnov Z ,808
1,217 Asymp. Sig. 2-tailed
,531 ,103
Berdasarkan tabel 4.6 dapat disimpulkan bahwa rata-rata return saham sebelum dan sesudah stock split berdistribusi normal. Hal
ini ditunjukkan oleh nilai probabilitas yang lebih besar dari 0,05 0,531 dan 0,103, sehingga untuk pengujian selanjutnya dilakukan dengan
menggunakan statistik parametrik dengan paired samples t-test.
4.2.3.2 Independent Sample T-Test
Uji One Sample T-Test dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui perbedaan Earning Per Share EPS, Price Earning Ratio
PER, dan Price to Book Value PBV antara perusaha yang melakukan stock split dengan perusahaan yang tidak melakukan stock
split. Hasil One Sample T-Test untuk sampel Indonesia disajikan dalam tabel 4.7 berikut ini
Universitas Sumatera Utara
57
Tabel 4.7 Hasil
Independent Sample T-Test Sampel Indonesia Variabel
ρ value Keterangan
Ho
EPS 0,000
ρ 0,05 Ditolak
PER 0,961
ρ 0,05 Diterima
PBV 0,001
ρ 0,05 Ditolak
Sumber : Lampiran 1 setelah diolah Variabel Earning Per Share EPS dan Price to Book Value
PBV memiliki nilai probabilitas yang lebih kecil dari α = 0,05. Hasil
ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan untuk variabel Earning Per Share EPS dan Price to Book Value PBV antara
perusahaan yang melakukan stock split dengan perusahaan yang tidak melakukan stock split, sedangkan untuk variabel Price Earning Ratio
PER memiliki nilai probabilitas yang lebih besar dari α = 0,05, hasil
ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan untuk variabel Price Earning Ratio PER antara perusahaan yang melakukan
stock split dengan perusahaan yang tidak melakukan stock split.
4.2.4 Pengujian Multivariate
Pengujian multivariate dilakukan dengan menggunakan regresi logistik. Pengujian regresi logistik ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel-
variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Model regresi logistik ini dianggap tepat karena variabel independen dalam
penelitian ini diukur secara nominal bersifat dikotomus, sedangkan variabel independennya diukur secara rasio Ghozali, 2006
Universitas Sumatera Utara
58
4.2.4.1 Pengujian Multivariate Secara Serentak
Pengujian multivariate secara serentak merupakan pengujian statistik dengan menggunakan regresi logistik berganda secara bersama-
sama. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen, baik secara bersama-sama maupun parsial. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik, diperoleh koefisien
regresi sebagaimana yang tercantum dalam tabel 4.8 berikut :
Tabel 4.8 Koefisien Regresi Logistik Sampel Indonesia
Iteration -2 Log
likelihood Coefficients
Constant Ln_EPS
Ln_PER Ln_PBV
Step 1 1
71,320 -2,218
,381 ,152
,359 2
69,961 -3,257
,521 ,289
,392 3
69,885 -3,661
,568 ,360
,363 4
69,884 -3,705
,573 ,369
,358 5
69,884 -3,705
,573 ,369
,358 a. Method: Enter
b. Constant is included in the model. c. Initial -2 Log Likelihood: 94,268
d. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than ,001.
Berdasarkan koefisien regresi logistik yang tercantum pada tabel 4.8, dapat dibuat persamaan regresi logistik untuk sampel Indonesia
sebagai berikut : Ln
�� � � �� 1−�� � � ��
= -3,705 + 0,573EPS + 0,369PER + 0,358PBV + e Nilai konstanta sebesar -3,705 menunjukkan bahwa apabila
tidak ada variabel bebas EPS, PER dan PBV , maka nilai stock split
Universitas Sumatera Utara
59 adalah sebesar -3,705, atau nilai stock split adalah sebesar -3,705
sebelum ada variabel Earning Per Share, Price Earning Ratio, dan Priceto Book Value. Koefisien EPS sebesar 0,573 dengan tanda positif
menyatakan semakin tinggi EPS perusahaan, maka pengambilan keputusan stock split akan semakin tinggi. Koefisien PER sebesar 0,369
dengan tanda positif menyatakan semakin tinggi PER perusahaan, maka pengambilan keputusan stock split akan semakin tinggi. Koefisien
PBV sebesar 0,358 dengan tanda positif menyatakan semakin tinggi PBV perusahaan, maka pengambilan keputusan stock split akan
semakin tinggi.
Tabel 4.9 Model Summary Sampel Indonesia
Step -2 Log
likelihood Cox Snell R
Square Nagelkerke R
Square 1
69,884
a
,301 ,402
a. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than ,001.
Nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,402 yang menunjukkan bahwa kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel
dependen adalah sebesar 0,402 atau 40,2 dan terdapat 59,8 faktor lain di luar model yang menjelaskan variabel dependen.
Hasil pengujian multivariate secara serentak disajikan ada tabel 4.10 berikut ini :
Tabel 4.10 Hasil Pengujian
Multivariate Secara Serentak Sampel Indonesia Variabel
ρ value Keterangan
Ho
EPS 0,008
ρ 0,05 Ditolak
PER 0,386
ρ 0,05 Diterima
PBV 0,448
ρ 0,05 Diterima
Sumber : Lampiran 2 setelah diolah
Universitas Sumatera Utara
60 Hasil pengujian multivariate secara serentak pada tabel 4.10
dapat dilihat bahwa untuk variabel EPS memiliki probabilitas ρ value
kurang dari 0,05 sehingga Ho ditolak yang berarti EPS berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan stock split, sedangkan variabel
PER dan PBV memiliki probabilitas ρ value lebih dari 0,05 sehingga
Ho diterima yang berarti PER dan PBV tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan stock split.
Selanjutnya untuk meyakinkan hasil pengujian multivariate secara serentak, dilakukan pengujian multivariate secara terpisah
backward stepwise
4.2.4.2 Analisis Multivariate Secara Terpisah