Dimensi Locus of Control Karakteristik Locus of Control

36 1. Potensi perilaku, yaitu setiap kemungkinan yang secara relatif muncul pada situasi tertentu. Hal ini berkaitan dengan hasil yang diinginkan dalam kehidupan seseorang. 2. Harapan merupakan suatu kemungkinan dari berbagai kejadian yang akan muncul dan dialami oleh seseorang. 3. Nilai unsur penguat adalah pilihan terhadap berbagai kemungkinan penguatan atas hasil dari beberapa penguat hasil-hasil lainnya yang dapat muncul pada situasi serupa. 4. Suasana psikologis adalah bentuk rangsangan baik secara internal maupun eksternal yang diterima seseorang pada suatu saat tertentu, yang meningkatkan atau menurunkan harapan terhadap munculnya hasil yang sangat diharapkan.

2.3.3. Dimensi Locus of Control

Rotters 1966 menyatakan bahwa seseorang menyakini bahwa penguat yang mereka dapatkan dikontrol oleh perilaku dirimereka sendiri, orang lain, atau tekanan dari luar seperti keberuntungan atau nasib. Sehingga locus of control dapat didiklasifikasikan menjadi dua dimensi, yaitu: 1. Internal control, merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan keyakinan akan kendali individu mengenai perilaku dan tindakan mereka yang menjadi konsekuensi terhadap apa yang terjadi pada diri mereka Rotter, 1966. Orang-orang yang memiliki internal locus of control, faktor kemampuan dan usahanya lebih terlihat. Menurut Rotter 1966, orang yang mempunyai pusat kendali internal memandang hubungan antara perbuatannya 37 dengan penguat atau “reinforcement” yang didapatkannya sebagai hubungan sebab akibat. Dimana mereka akan menyalahkan diri sendiri bila gagal dan akan merasa bangga jika berhasil karena atas upaya sendiri dalam Ghufron Rini, 2010. 2. External control, menunjukkan ekspektansi bahwa kontrol berada di luar kendali mereka atau di luar diri seseorang Rotter, 1966. Orang yang memiliki locus of control eksternal melihat keberhasilan dan kegagalan dari faktor keberuntungan dan nasib. Oleh karena itu, apabila mengalami kegagalan cenderung menyalahkan lingkungan sekitar yang menjadi penyebabnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa orang dengan locus of control eksternal memiliki anggapan bahwa peristiwa atau hal-hal yang terjadi dalam dirinya, baik maupun buruk lebih disebabkan oleh faktor- faktor eksternal, seperti keberuntungan, nasib, lingkungan sekitar, dan orang- orang sekitarnya.

2.3.4. Karakteristik Locus of Control

Perbedaan karakteristik antara internal dan external locus of control menurut Crider 1983 dijelaskan sebagai berikut. 1. Internal control mempunyai ciri-ciri: a. Suka berkerja keras b. Memiliki inisiatif yang tinggi c. Selalu berusaha menemukan pemecahan masalah d. Selalu mencoba untuk berpikir seefektif mungkin 38 e. Selalu mempunyai persepsi bahwa usaha harus dilakukan jika ingin berhasil 2. External control mempunyai ciri-ciri: a. Kurang memiliki inisiatif b. Mempunyai harapan bahwa ada sedikit korelasi antara usaha dan kesuksesan c. Kurang suka berusaha karena mereka percaya bahwa faktor luarlah yang mengontrol d. Kurang mencari informasi untuk memecahkan masalah Namun demikian pada setiap individu memiliki kedua-duanya; baik internal dan external locus of control, seperti yang dikatakan oleh Munandar dan Suhirman 1977 bahwa setiap orang memiliki faktor internal dan eksternal sekaligus. Hanya saja akan ada kecenderungan pada salah satunya.

2.3.5. Faktor-faktor yang mempengaruhi Locus of Control