Faktor-faktor yang mempengaruhi Risk Taking Behavior Karakteristik situasi yang mempengaruhi Risk Taking Behavior Dimensi Risk Taking Behavior Alat ukur Risk Taking Behavior

51 menarik atau tidaknya konsekuensi tersebut serta kombinasi dari segala penilaian dan pilihan atas kombinasi itu. Pembelajaran dan istilah risk-taking behavior mencakup dua hal, yaitu bahwa risk taking behavior muncul setelah adanya pertimbangan masak deliberative risk-taking dan anggapan bahwa risk taking behavior muncul setelah adanya pertimbangan yang matang atau dengan kata lain sebagai aksi secara sadar yang muncul setelah adanya identifikasi dan karakterisasi atas kemungkinan yang tidak diinginkan atau potensi kerugian yang ada dalam situasi beresiko Yates, 1994; dalam Riyanti, 2007. Berdasarkan berbagai penjelasan mengenai perilaku pengambilan resiko di atas, maka dapat peneliti mengambil kesimpulan mengenai risk taking behavior menurut Yates 1994 adalah bagaimana seseorang berperilaku dalam situasi beresiko, dimana situasi ini mengandung tingkat ketidakpastian tinggi dan kemungkinan kerugian.

2.6.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Risk Taking Behavior

Menurut Yates 1994; dalam Riyanti, 2007 ada empat faktor yang mempengaruhi risk taking behavior, yaitu: a. Tingkat potensi kerugian b. Konsekuensi yang tidak dikenal atau asing c. Tingkat resiko yang tidak dapat diramalkan 52 d. Adanya sifat dasar individu yang muncul tanpa sengaja ketika individu tersebut berhadapan dengan resiko serta persepsi individu atas situasi beresiko.

2.6.3. Karakteristik situasi yang mempengaruhi Risk Taking Behavior

Risk taking behavior juga dipengaruhi oleh karakteristik situasi Yates, 1994; dalam Riyanti, 2007. Ada empat kategori atas situasi yang mengandung resiko. Kategori-kategori tersebut, yaitu: 1. Melibatkan kegiatan fisik, 2. Permainan dan lotere 3. Pilihan kehidupan sehari-hari 4. Situasi bisnis Masing-masing situasi berbeda kandungan risk taking behavior dan penilain terhadap resikonya.

2.6.4. Dimensi Risk Taking Behavior

Dimensi risk taking behavior menurut Yates 1994; dalam Riyanti, 2007 antara lain: a. Proses pengambilan keputusan atau decision making, yaitu keberanian bertindak dalam situasi beresiko. Dalam proses pengambilan keputusan, resiko merupakan pilihan umum atau biasa dari perilaku beresiko. b. Mampu menanggung kemungkinan kerugian yang akan diambil dalam situasi beresiko. Keberanian bertindak dalam situasi beresiko ini dijelaskan sebagai 53 kesediaan untuk mengambil tindakan dengan cepat dan baik tanpa melanggar peraturan.

2.6.5 Alat ukur Risk Taking Behavior

Alat ukur terakhir yang peneliti gunakan adalah alat ukur risk taking behavior. Alat ukur ini bernama DOSPERT Domain-Spesific Risk Taking yang dikembangkan oleh Weber 2003 yang kemudian diperbaharui oleh Weber, Blais, dan Bets 2002 didalam Journal of Behavior Decision Making. Alat ukur ini terdiri dari 40 item, dimana cara pengisiannya menggunakan skala likert dengan rentangan skala 7, yaitu dari skala 1 yang berarti “sangat tidak mungkin” sampai skala 7 “sangat mungkin”. Alat ukur ini aslinya masih dalam bahasa asing, yaitu Inggris. Kemudian peneliti adaptasi dengan menerjemahkan kedalam bahasa Indonesia disertai dengan penyesuaian kalimat sesuai dengan kaidah dan kekahasan bahasa Indonesia. Peneliti memilih tidak menggunakan alat ukur lainnya dikarenakan peneliti telah mencari keberbagai sumber dan tempat, namun peneliti belum juga dapat menemukannya. Hal tersebut juga dikarenakan adanya kendala dan terbatasnya kemampuan peneliti dalam hal waktu, tenaga, serta dana hingga peneliti memutuskan untuk menggunakan alat ukur ini dikarenakan pula alat ukur ini mudah didapatkan dari internet. Namun demikian, karena alat ukur berasal dari tempat dengan budaya yang berbeda serta karakteristik sampel yang berbeda pula, maka perlu dilakukan adaptasi agar sesuai dengan kondisi dan karakteristik sampel yang akan peneliti gunakan. 54

2.7. Kerangka Berpikir Penelitian