Instrumen Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

62

5. Risk taking behavior

Skor yang diperoleh dari skala risk taking dengan mengetahui bagaimana seseorang berperilaku dalam mengambil keputusan dan keberanian menanggung resiko dalam situasi beresiko, dimana situasi ini mengandung tingkat ketidakpastian tinggi dan kemungkinan kerugian.

6. Emotional quotient

Skor dari skala mengenai suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengatur kehidupan emosinya dengan intelegensi to manage our emotional life with intelligence; menjaga keselarasan emosi dan pengungkapannya the appropriateness of emotion and is expression melalui keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial.

7. Adversity quotient

Skor yang didapat dari skala mengenai sejauh mana individu dapat merasakan bahwa kendali tersebut berperan dalam peristiwa yang menimbulkan kesulitan seperti mampu mengendalikan situasi tertentu menjadi sebuah peluang.

3.4 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbentuk kuesioner dengan menggunakan skala likert yang memiliki rentangan yang berbeda- beda sesuai dengan skala baku yang telah digunakan dalam penelitian-penelitian lain sebelumnya dan juga kebutuhan serta adapatasi yang peneliti lakukan. Instrumen 63 pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari enam alat ukur. Adapun keenam alat ukur tersebut adalah sebagai berikut :

1. Alat ukur Intensi Berwirausaha

Alat ukur intensi berwirausaha merupakan sebuah skala yang digunakan untuk mengukur intensi berwirausaha siswa. Peneliti menggunankan alat ukur Intensi berwirausaha yang diadaptasi dari The Entrepreneurial Intention Quesionary EIQ berdasarkan dari literatur dan teori planned behavior dari Ajzen 1991, 2001, dan 2002 terhadap entrepreneurship dalam Linan dan Chen, 2006 yang sebelumnya telah diuji oleh banyak peneliti, seperti Kolvereid 1996, Kolvereid dan Isaksen in press, Chen et al. 1998, Kickul and Zaper 2000, Krueger et al. 2000 atau Veciana et al. 2005. Peneliti mengadaptasi dan kemudian menggunakan alat ukur ini karena telah tersedianya item-item sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian dan juga alat ukur ini telah banyak digunakan dalam penelitian lain mengenai entrepreneurship. Skala intensi berwirausaha ini terdiri dari enam item yang memiliki rentangan skala dari “sangat tidak setuju sekali” skala 1 sampai dengan “sangat setuju sekali” skala 7 yang kemudian peneliti ubah menjadi skala 6 dengan maksud menghilangkan pernyataan ragu-ragu dalam pilihannya.

2. Alat ukur Self Efficacy

Instrumen atau alat ukur berikutnya yang akan digunakan untuk mengukur self efficacy dalam berwirausaha adalah self efficacy scale SES yang telah di uji dan 64 dikembangkan oleh Chen et al. 1998, DeNoble et al. 1999, dan Zhao et al., 2005. Alat ukur terdiri dari enam item setelah dilakukan pengujian dan pengembangan sebelumnya. Lima dari enam item tersebut mengukur self efficacy secara umum dan item yang ke enam adalah controllability statement. Dalam pengisiannya alat ukur ini menggunakan skala Likert dengan rentangan 7 poin, yaitu dari “sangat tidak setuju sekali” skala 1 sampai dengan “sangat setuju sekali” skala 7. Tabel 3.1 Skoring dan interpretasi alat ukur EIQ, SES dan MLCS. Alat ukur self efficacy scale SES menggunakan bahasa Inggris dan kemudian peneliti adaptasi kedalam bahasa Indonesia. Dalam bentuk aslinya skala ini menggunakan skala likert dengan rentang sampai 7 poin. Namun peneliti mengubah rentangan skala menjadi 6 dengan pertimbangan agar tidak ada kecenderungan jawaban pada skala ditengah-tengah atau ragu-ragu. Skala asli Interpretasi skor Skala adaptasi Interpretasi skor setelah adaptasi 1 Sangat tidak setuju 1 Sangat tidak setuju 2 Tidak setuju 2 Tidak setuju 3 Agak tidak setuju 3 Agak tidak setuju 4 Antara setuju dan tidak setuju Ragu-ragu 4 Agak setuju 5 Agak setuju 5 Setuju 6 Setuju 6 Sangat setuju 7 Sangat setuju - - 65

3. Alat ukur Internal and External Locus of Control

Selanjutnya untuk mengukur locus of control, alat ukur yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur yang di kembangkan oleh Levenson 1981,yaitu multidimentional locus of control scales MLCS. Alat ukur ini terdiri dari 3 jenis item yang kesemuanya berjumlah 24 item. 3 jenis item ini akan membedakan antara internal locus of control, powerful others, dan exsternal. Namun peneliti hanya mengambil dua dimensi yang ada, yaitu internal dan exsternal sesuai dengan teori locus of control yang peneliti gunakan. Dalam bentuk aslinya, skala ini menggunakan bahasa Inggris yang kemudian peneliti adapatasi kedalam bahasa Indonesia. Dimana peneliti juga menyesuaikan alat ukur ini dengan keinginan berwirausaha. Pengukuran alat ukur ini menggunakan skala likert dengan rentangan 6, skala 1 untuk “sangat setuju” sampai dengan “sangat tidak setuju” untuk skala 6. Namun terdapat keunikan dalam perhitungannya, dimana setiap item akan mendapatkan nilai atau skor +3 untuk pilihan “sangat setuju” sampai dengan skor -3 untuk “sangat tidak setuju”. Skor tertinggi dari ketiga jenis item yang ada dalam alat ukur akan menunjukkan jenis locus of control mana yang lebih dominan pada individu. Berikut dijelaskan dalam tabel 3.2 mengenai blue print multidimention locus of control scale MLCS. 66 Tabel 3.2 Blue Print Multidimension Locus of Control Scale MLCS No Aspek Item Jumlah 1 Internal 1, 3, 4, 7, 12, 13, 14, 15. 8 3 Eksternal 2, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 16. 8 Jumlah - 16 Berikut ini keterangan mengenai skor untuk setiap pilihan jawaban: a. Sangat setuju +3 b. Agak setuju +2 c. Setuju +1 d. Tidak setuju -1 e. Agak tidak setuju -2 f. Sangat tidak setuju -3

4. Alat ukur Risk Taking Behavior

Instrumen lainnya yang akan digunakan ialah alat ukur untuk mengukur risk taking behavior. Peneliti menggunakan alat ukur DOSPERT Domain-Specific Risk Taking milik Weber 2003 dimana sebelumnya telah diperbaharui oleh Weber, Blais, dan Bets 2002. Alat ukur ini terdiri dari 40 item yang menggunakan skala likert dengan rentangan 5, dari sangat “tidak mungkin” skala 1 sampai dengan “sangat mungkin” skala 5. Alat ukur ini juga peneliti adapatasi kedalam bahasa Indonesia dari bahasa Inggris yang kemudian peneliti juga merubah redaksi agar berhubungan dengan kewirausahaan sehingga akan memudahkan dalam penelitian nantinya. 67

5. Alat ukur Emotional Quotient

Dalam mengukur emotional quotient, peneliti menggunakan instrumen atau alat ukur milik Seagal 1997 yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia oleh Nilandari 2000. Alat ukur ini terdiri dari 11 item, dimana pengisiannya menggunakan skala likert dengan rentang 5. Skala 1 untuk “tidak pernah” sampai skala 5 yang berarti “selalu”. Alat ukur ini tidak peneliti rubah redaksinya dan tetap dalam skala baku yang ada. Tabel 3.3 Blue Print Emotional Quotient No. Alat Ukur Favorable Unfavorable Junlah 1. Emotional Intelligence 1, 3, 5, 7, 9, 11. 2, 4, 6, 8, 10. 11 Tabel 3.4 Blue Print Skoring Emotional Quotient Skala Interpretasi skor Favorable Skala Interpretasi skor Unfavorable 1 Selalu 5 Tidak pernah 2 Sering 4 Jarang 3 Kadang-kadang 3 Kadang-kadang 4 Jarang 2 Sering 5 Tidak pernah 1 Selalu 68

6. Alat ukur Adversity Quotient

Alat ukur yang terakhir yang akan digunakan adalah alat ukur untuk mengetahui adversity quotient pada individu. Peneliti menggunakan alat ukur yang telah dikembangkan sendiri oleh Stoltz 1997 yang bernama Adversity Response Profile ARP. Alat ukur ini terdiri dari 30 peristiwa dimana pada setiap peristiwa terdapat 2 item dan setiap item tersebut mengandung dimensi dari adversity quotient, yaitu control, origin and ownership, reach, dan endurance CO 2 RE. Dimana untuk menjawabnya, individu dapat memilih rentangan skala antara 1 sampai 5 untuk setiap pernyataan. Dalam alat ukur ini, peneliti juga tidak mengubah redaksinya sehingga alat ukur ini masih tetap baku sesuai aslinya. Setelah menentukan alat ukur yang akan peneliti pakai dan mengadaptasinya, dalam hal ini peneliti langsung menggunakannya ke enam alat ukur untuk field test atau turun, yaitu 1 intensi berwirausaha The Entrepreneurial Intention Quesionary EIQ, 2 self-efficacy scale SES, 3 multidimensional locus of control scales MLCS, 4 risk taking behavior DOSPERT, 5 emotional quotient, dan 6 adversity quotient ARP untuk melakukan pengambilan data sesungguhnya. 3.5 Prosedur Pengujian Alat Ukur 3.5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur