19
2.1.2. Teori Mengenai Intensi
Teori intensi mengalami perkembangan, dimana pada awalnya hanya berisi mengenai Theory of Reasoned Action, kemudian teori tersebut berkembang
menjadi Planned Behavior Theory. Berawal dari timbulnya kritik terhadap teori dan pengukuran sikap yang seringkali tidak tepat, yaitu tidak dapat
memperkirakan perilaku yang akan timbul. Maka Fishbein dan Ajzen mengemukakan Teori Tindakan Beralasan Theory of Reasoned Action dengan
mencoba melihat anteseden perilaku volisional perilaku yang dilakukan atas kemauan sendiri Ajzen, 1988. Berdasarkan Theory of Reasoned Action, suatu
tingkah laku ditentukan oleh intensi berperilaku, dan intensi berperilaku ini dipengaruhi oleh dua faktor, yang satu bersifat personal yaitu sikap dan yang lain
merefleksikan pengaruh sosial yang biasa disebut norma subjektif Ajzen, 2005. Dari Theory of Reasoned Action tersebut, kemudian diperluas dan
dimodifikasi oleh Ajzen 1988. Modifikasi ini dinamakan teori perilaku terencana. Kerangka pemikiran teori ini dimaksudkan untuk mengatasi masalah
control volisional yang belum lengkap dalam teori terdahulu. Inti dari Theory of Planned Behavior tetap berada pada faktor intensi perilaku namun determinan
intensi tidak hanya dua sikap terhadap perilaku yang bersangkutan dan norma- norma subjektif melainkan tiga dengan diikutsertakannya aspek Perceived
Behavioral Control PBC. Dengan demikian intensi merupakan fungsi dari tiga determinan, yaitu bersifat personal, merefleksikan pengaruh sosial dan
berhubungan dengan isu kontrol Ajzen, 2005.
20
2.1.3. Komponen Intensi
Di dalam pembentukan intensi Fishbein dan Ajzen 1975 mengemukakan bahwa terdapat empat elemen penting, yaitu:
1. Tingkah laku Mengukur sikap terhadap niat intensi menurut Fishbein dan Ajzen sama
dengan mengukur perilaku itu sendiri. Karena menurut mereka, hubungan antara niat dan perilaku adalah paling dekat. Setiap perilaku bebas, yang
ditentukan oleh kemauan sendiri selalu didahului oleh niat. 2. Situasi dimana tingkah laku dimunculkan
Intensi untuk menampilkan sesuatu perilaku yang memungkinkan tampil pada situasi atau lokasi tertentu.
3. Waktu saat tingkah laku ditampilkan Intensi muncul pada waktu tertentu, pada periode khusus atau periode waktu
tanpa batas waktu yang akan datang. Sehingga untuk dapat meramalkan perilaku secara akurat, maka intensi berwirausaha dapat diuraikan melalui
empat komponen intensi dimana intensi berwirausaha merupakan perilaku spesifik, dan berwirausaha adalah target objek dilakukannya perilaku.
Sedangkan situasi dan waktu adalah saat dilakukannya perilaku. 4. Target objek; seperti berwirausaha.
2.1.4. Determinan Intensi