31
spesifik yang kami pegang mengenai kemampuan kita untuk menyelesaikan tugas yang jelas.
Bandura dan Wood dalam Ghufron dan Rini, 2010 menjelaskan bahwa efikasi diri mengacu pada keyakinan akan kemampuan individu untuk
menggerakan motivasi, kemampuan kognitif, dan tindakan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan situasi.
Bandura 1997 juga mengatakan bahwa efikasi diri pada dasarnya adalah hasil dari proses kognitif berupa keputusan, keyakinan, atau pengharapan tentang
sejauh mana individu memperkirakan kemampuan dirinya dalam melaksanakan tugas atau tindakan tertentu yang diperlukan untuk mencapai hasil yang
diinginkan. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa efikasi diri adalah
keyakinan didalam diri individu mengenai kemampuan dirinya untuk melakukan dan menyelesaikan suatu tugas sehingga tercapai hasil yang diinginkan. Orang
yang memiliki keyakinan tinggi terhadap kemampuannya akan memandang tugas sulit sebagai suatu tantangan yang harus dikuasai, bukan sebagai ancaman yang
harus dihindari. Kesimpulan ini lebih mengarah ke teori dari Bandura dikarenakan teori tersebutlah yang lebih sesuai dan banyak digunakan oleh peneliti mengenai
self efficacy.
2.2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Self Efficacy
Bandura 2000: 212-213 menyatakan bahwa ada empat cara untuk mengembangkan suatu pemahaman yang kuat mengenai efikasi diri :
32
1. Mastery experiences, hal ini menjelaskan bahwa kesuksesan dapat membangun kepercayaan terhadap kemanjuran seseorang, sedangkan kegagalan akan
meruntuhkan kepercayaan terhadap kemanjurannya. Lebih lanjut dijelaskan bahwa jika seseorang meraih kesuksesan dengan cara yang mudah maka dia
akan mudah terpukul karena kegagalan. Mengembangkan rasa tabah terhadap kemampuan diri memerlukan pengalaman dalam mengatasi berbagai hambatan
melalui usaha yang tekun. 2. Social modeling atau vicarious learning, seseorang melihat orang lain seperti
dirinya bisa meraih kesuksesan melalui usaha yang berkesinambungan, maka dia akan mempercayai bahwa dirinya juga memiliki kapasitas untuk meraih
kesuksesan seperti orang tersebut. Sebaliknya, bila yang diamati adalah kegagalan orang lain, hal ini dapat menanamkan keraguan terhadap
kemampuannya untuk menguasai aktivitas yang sama. Model yang kompeten dapat pula membangun efikasi dengan menyampaikan pengetahuan dan
keahlian untuk mengatur tuntutan lingkungan. 3. Bujukan sosial atau persuasi, seseorang dibujuk bahwa ia memiliki semua
potensi dan kemampuan untuk meraih kesuksesan maka ia akan mengerahkan usaha yang lebih banyak ketika menghadapi suatu masalah. Para ahli persuasi
sosial yang efektif melakukan lebih banyak hal ketimbang sekadar menyuntikkan keyakinan kepada seseorang tentang kemampuannya.
4. Psychological dan physical states, dimana seseorang membaca tekanan, kecemasan, dan depresi diri mereka sebagai tanda ketidakmampuan personal di
dalam kegiatan-kegiatan yang memerlukan kekuatan dan stamina. Mereka
33
menafsirkan kejenuhan dan penderitaan sebagai indikator kemanjuran fisik yang lemah.
2.2.3. Dimensi-dimensi Self Efficacy
Menurut Bandura 1997, efikasi diri pada diri tiap individu akan berbeda antara satu individu dengan yang lainnya berdasarkan tiga dimensi. Berikut ini adalah
tiga dimensi tersebut. 1. Dimensi tingkat level
Derajat kesulitan tugas ketika individu merasa mampu untuk melakukannya. Apabila individu dihadapkan pada tugas-tugas yang mudah, sedang, atau
bahkan meliputi tugas-tugas yang paling sulit, sesuai dengan batas kemampuan yang dirasakan untuk memenuhi tuntutan perilaku yang
dibutuhkan pada masing-masing tingkat. 2. Dimensi kekuatan strength
Tingkat kekuatan dari keyakinan atau pengharapan individu mengenai kemampuannya. Pengharapan yang lemah mudah digoyahkan oleh
pengalaman-pengalaman yang tidak mendukung. Sebaliknya, pengharapan yang mantap mendorong individu tetap bertahan dalam usahanya.
3. Dimensi Generalisasi generality Luas bidang tingkah laku yang mana individu merasa yakin akan
kemampuannya. Individu dapat merasa yakin terhadap kemampuan dirinya. Apakah terbatas pada suatu aktivitas dan situasi tertentu atau pada
serangkaian aktivitas dan situasi yang bervariasi.
34
Berdasarkan dari teori-teori di atas, maka penulis memilih salah satu teori yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan, yaitu teori dari Bandura
1997: 55, menggambarkan self efficacy sebagai kepercayaan atau keyakinan terhadap kemampuan yang dimilikinya untuk mengorganisasikan dan menentukan
tindakan untuk menghasilkan sesuatu dari apa yang ingin dicapai.
2.2.4. Alat Ukur Self Efficacy