104
Dari fungsi persamaan diatas, diketahui independen variabel IV apa saja yang signifikan terhadap dependen variabel DV dengan melihat sig 0.05. Dari
hasil diatas diketahui IV yang signifikan ialah self efficacy dan adversity quotient. Sedangkan sisanya tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Dengan demikian
dapat disusun persamaan regresi pada intensi berwirausaha sebagai berikut:
Intensi berwirausaha = 0.658 + 0,678 self efficacy + -0.077 external locus of
control + 0.066 internal locus of control + 0.076 risk taking behavior + 0,125 emotional quotient + 0.119
adversity quotient .
Selanjutnya adalah peneliti menguji penambahan proporsi varians dari tiap independen variabel jika IV tersebut dimasukkan satu per satu ke dalam analisi
regresi. Hal ini bertujuan untuk melihat penambahan incremented proporsi varians dari tiap IV apakah signifikan atau tidak. Untuk analisis selengkapnya
dibahas pada sub bab berikut.
4.2.2. Analisis proporsi varians pada masing-masing independen variabel
Peneliti menganalisis juga besarnya proporsi varian dari DV yang merupakan sumbanganpengaruh dari masing-masing IV, hal ini dilakukan dengan
menghitung pertambahan proporsi varian setiap IV baru dimasukkan dalam persamaan.
Dalam rangka mendapatkan informasi tentang berapa besar proporsi varian terhadap intensi berwirausaha yang dipengaruhi oleh masing-masing
independen variabel, maka peneliti melakukan lagi enam kali analisis regresi.
105
Dimulai dengan hanya satu IV yaitu variabel self efficacy. R2 yang dihasilkan menunjukkan proporsi varian dari DV yang menggambarkan pengaruh self
efficacy sebagai IV. Kemudian analisis regresi dengan dua IV yaitu self efficacy dan eksternal
locus of control. Selisih diantara R2 regresi dua IV dengan R2 regresi satu IV di atas adaah merupakan proporsi varian yang dihasilkan oleh pengaruh IV yang
baru ditambahkan yaitu external locus of control. Selanjutnya dilakukan analisis regresi dengan tiga IV yaitu dengan
menambahkan lagi satu IV yaitu internal locus of control dan R2 yang dihasilkan dibandingkan dengan R2 sebelumnya yaitu dengan R2 sebelumnya yaitu dia IV.
Selisihnya R2 change merupakan proporsi varian dari DV intensi berwirausaha yang mengambarkan pengaruh dari IV yang baru ditambahkan yaitu internal
locus of control. Setelah itu, dilakukan analisa regresi dengan empat IV yaitu risk taking
behavior yang merupakan IV tambahan. Selanjutnya R2 yang dihasilkan dibandingkan dengan R2 hasil dari regresi dengan tiga IV. Hasil dari selisih
tersebut merupakan proporsi varian dari DV yang terkait dengan pengaruh IV yang ditambahkan yaitu risk taking behavior.
Kemudian dilakukan analisis regresi dengan lima IV yaitu dengan menambahkan lagi satu IV yaitu emotional quotient. Sama dengan prosedur
sebelumnya, R2 hasil dari regresi ini dibandingkan dengan R2 dari empat IV
106
dimana selisihnya merupakan proporsi varian dari variabel intensi berwirausaha yang dipengaruhi oleh emotional quotient.
Tahap akhir dalam rangka mendapatkan informasi tentang berapa besar proporsi varian dari intensi berwirausaha yang dipengaruhi oleh masing-masing
independen variabel adalah membandingkan R2 yang dihasilkan dari regresi lima IV dengan R2 yang dihasilkan dari enam IV. Selisih yang didapat merupakan
proporsi varian yang menggambarkan IV ke enam, yang dalam hal ini IV ke enam adalah faktor adversity quotient.
Bertambahnya R square change tersebut dapat dilihat pada tabel 4.12 di bawah ini:
Tabel 4.12 Proporsi Varian Oleh Masing-Masing Independen Variabel
IV R2
R2 change Fhitung
DF Ftable
Signifikan
X1 0.390
0.390 116.531
1,182 3.893
Signifikan X12
0.393 0.003
0.804 1,181
3.893 Tidak signifikan
X123 0.400
0.007 2.044
1,180 3.894
Tidak signifikan X1234
0.415 0.015
4.732 1,179
3.894 Signifikan
X12345 0.427
0.012 3.760
1,178 3.894
Tidak Signifkan
X123456 0.441
0.013 4.257
1,177 3.894
Signifikan TOTAL
0.441
Keterangan : X
1
= Self efficacy X
2
= External locus of control X
3
= Internal locus of control
107
X
4
= Risk taking behavior X
5
= Emotional quotient X
6
= Adversity quotient
Dari table 4.12 diatas didapatkan informasi sebagai berikut : 1.
Variabel self efficacy efikasi diri dengan intensi berwirausaha diperoleh R
2
Change sebesar 0,390 variabel self efficacy memberi sumbangan sebesar 39 bagi bervariasinya intensi berwirausaha. Sedangkan koefisien
regresinya sebesar 0.678 F = 116.531 dan df = 1,182, maka variabel self efficacy signifikan mempengaruhi intensi berwirausaha siswa dengan arah
hubungan positif. 2.
Variabel external locus of control dengan intensi berwirausaha diperoleh R
2
change sebesar 0,003 yang artinya variabel eksternal locus of control memberi sumbangan sebesar 0,3 bagi bervariasinya intensi berwirausaha.
Sedangkan koefisien regresinya sebesar -0,077 dengan F = 0.804, dan df = 1,181, maka external locus of control tidak signifikan mempengaruhi intensi
berwirausaha siswa dengan arah hubungan negatif. 3.
Variabel faktor internal locus of control dengan intensi berwirausaha diperoleh R
2
sebesar 0,007 yang berarti bahwa variabel faktor locus of control hanya menyumbang 0,7 terhadap intensi berwirausaha. Sedangkan
koefisien regresinya sebesar 0.066 dengan F = 2.044 dan df = 1,180. Maka variabel faktor internal locus of control tidak signifikan mempengaruhi
intensi berwirausaha siswa dengan arah hubungan negatif. 4.
Variabel risk taking behavior dengan intensi berwirausaha diperoleh R
2
108
sebesar 0,015 yang berarti bahwa variabel risk taking behavior memiliki kontribusi sebesar 1,5 dalam mempengaruhi intensi berwirausaha dengan
koefisien regresi sebesar 0,076 dengan F = 4.732, dan df = 1,179, maka variabel risk taking behavior signifikan mempengaruhi intensi berwirausaha
siswa dengan arah hubungan positif. 5.
Variabel emotional intelligence memberikan sedikit sumbangan, dengan R
2
sebesar 0,012 yang berarti bahwa variabel emotional quotient memiliki kontribusi sebesar 1,2 dalam mempengaruhi intensi berwirausaha.
Sumbangan ini tidak signifikan dengan F = 3.760 dan df = 1,178. Koefisien regresinya sebesar 0,125 yang artinya variabel emotional quotient tidak
signifikan mempengaruhi intensi berwiruasaha dengan arah hubungan positif.
6. Variabel faktor adversity quotient dengan intensi berwirausaha diperoleh R
2
sebesar 0,013 yang berarti bahwa variabel variabel faktor adversity quotient memiliki kontribusi sebesar 1,3 dalam mempengaruhi intensi
berwirausaha dan memiliki koefisien regresi sebesar 0.1199 dengan F = 4,257dan df = 1,177, maka variabel faktor adversity quotient signifikan
mempengaruhi intensi berwirausaha siswa dengan arah hubungan positif. Selanjutnya untuk bahasan mengenai kesimpulan penelitian dapat dilihat
pada bab lima.
109
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN