Definisi Intensi Berwirausaha Indikasi dari Intensi Berwirausaha Alat Ukur Intensi Berwirausaha

26 kebanyakan orang, sehingga ia lebih suka kerja keras walaupun dalam waktu yang relatif lama. 9. Motivation to excel, yaitu memiliki dorongan untuk selalu unggul. Wirausaha selalu ingin lebih unggul dan berhasil dalam mengerjakan apa yang dilakukannya dengan melebihi standar yang ada. Motivasi ini muncul dari dalam diri internal dan jarang dari faktor eksternal. 10. Orientation to the future, yaitu berorientasi pada masa depan. Untuk tumbuh dan berkembang, wirausaha selalu berpandangan jauh ke masa depan yang lebih baik. 11. Willingness to learn from failure, yaitu selalu belajar dari kegagalan. Wirausaha yang berhasil tidak pernah takut akan kegagalan. Ia selalu memfokuskan kemampuannya pada keberhasilan. 12. Leadership ability, yaitu kemampuan dalam kepemimpinan. Wirausaha yang berhasl memiliki kemampuan untuk menggunakan pengaruh tanpa kekuatan serta harus memiliki taktik mediator dan negosiator daripada diktator.

2.1.7. Definisi Intensi Berwirausaha

Intensi kewirausahaan menurut Katz dan Gartner 1988 dapat diartikan sebagai proses pencarian informasi yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembentukan suatu usaha. Dalam hasil penelitian oleh Wijaya 2007 bahwa salah satu faktor wirausaha adalah adanya keinginan dan keinginan ini oleh Fishbein dan Ajzen 1975 disebut sebagai intensi yaitu komponen dalam diri individu yang mengacu pada keinginan untuk melakukan tingkah laku tertentu. 27 Berdasarkan hal diatas, maka peneliti mengambil kesimpulkan bahwa intensi berwirausaha adalah seberapa kuat keinginan atau niat seseorang dalam mencoba dan berusaha merencanakan untuk mencapai tujuan dalam pembentukan suatu usaha atau melakukan kegiatan wirausaha.

2.1.8. Indikasi dari Intensi Berwirausaha

Indikasi intensi berwirausaha diambil dari Jean-Pierre Boissin et. al. 2009 dari Feisbein dan Ajzen 1988 adalah: a. Seberapa keras seseorang mencoba berwirausaha. b. Seberapa banyak seseorang merencanakan untuk berwirausaha.

2.1.9. Alat Ukur Intensi Berwirausaha

Model intensi berwirausaha merupakan hal yang cukup perlu untuk menganalisa intensi seseorang menjadi wirausahawan, oleh karena itu dibutuhkan alat ukur yang baik untuk mengukur intensi. Di dalam jurnal penelitian yang berjudul Student and entrepreneurship; a comparative study of France and USA, alat ukur yang digunakan untuk mengukur intensi berwirausaha menggunakan adalah Entrepreneurial Intention Quesionnaire EIQ yang telah dikembangkan berdasarkan teori dan studi empirik. EIQ juga telah diuji ulang oleh peneliti lainnya, seperti Kolveired 1996, Kolvereid dan Isaksen in press, Chen et al. 1998, Kickul dan Zaper 2000, Krueger et al. 2000 atau Veciana et al. 2005 yang secara hati-hati merevisi guna mengatasi diskrepansi yang mungkin muncul antara instrumen yang berbeda. Alat ukur ini memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi dengan nilai alpha cronbach 0.947. 28 Di dalam jurnal penelitian Gender effects on entrepreneurial intentions: a TPB multigroup analysis at factor and indicator level alat ukur untuk intensi berwirausaha menggunakan alat ukur yang dikembangkan sendiri berdasarkan teori perilaku berencana perceived behavior control milik Ajzen 1991 Leroy et al., 2009. Alat ukur tersebut terdiri dari lima item dengan model skala Likert dengan rentang poin 1 ”sangat tidak setuju” sampai poin 5 “sangat setuju”. Sedangkan dalam jurnal penelitian conceptualizing academic-entrepreneurial intentions: An emperical test oleh Prodan dan Drnovsek 2010 alat ukur yang digunakan berbeda dengan penelitian yang telah disebutkan sebelumnya. Dalam penelitian ini menggunakan alat ukur yang setiap itemnya diambil serta dikombinasikan dari beberapa hasil peneliti lain. Penelitian ini terdiri dari enam buah item serta menggunakan skala Likert dengan rentang lima poin, dimana untuk setiap item memiliki pilihan jawaban pernyataan yang berbeda-beda. Item yang pertama diambil dari Chen et al., 1998 dengan skala “tidak tertarik sama sekali” sampai “sangat tertarik”. Item yang kedua juga diadaptasi dari item miliki Chen et al., 1998 dimana memilki pernyataan skala “tidak menentukan sama sekali” sampai “sangat menentukan”, untuk item yang ketiga memiliki pernyataan skala “sangat tidak setuju” sampai dengan “sangat setuju” yang diadaptasi dari Kassicieh et al., 1997, sedangkan item keempat dan kelima menggunakan rentangan skala yang menggunakan nilai, yaitu nilai 0 sampai 100 Krueger et al., 2000, dan item yang keenam responden diminta untuk menuliskan aktifitas yang berhubungan dengan untuk memulai suatu bisnis sebanyak 14 aktifitas dimana item ini diadaptasi dari Gatewood et al., 1995. 29 Dalam penelitian sebelumnya, kuesioner dengan item tunggal juga telah digunakan pada penelitian terdahulu. Krueger et al. 2000, Peterman dan Kennedy 2003, Veciana et al. 2005 atau Kolvereid dan Isaksen in press pernah menggunakan alat ukur intensi berwirausaha dengan item tunggal. Namun, Nunnally 1978; dalam Linan dan Chen, 2006 menyebutkan bahwa alat ukur dengan banyak item lebih baik dibanding dengan item tunggal. Dari berbagai jenis alat ukur dan pendapat yang dikemukakan oleh beberpa ahli, maka peneliti menentukan untuk menggunakan item Entrepreneurial Intention Quesionnaire EIQ dengan jumlah item enam buah dan model pengisiannya menggunakan model skala likert dengan rentangan 7, dengan skala 1 menunjukkan “sangat tidak setuju” sampai dengan skala 7 yang menunjukkan “sangat setuju”. Peneliti menggunakan alat ukur ini karena peneliti menganggap alat ukur ini sudah cukup banyak digunakan oleh para peneliti sebelumnya serta mudah untuk diaplikasikan dilapangan, memiliki nilai alpha cronbach lebih tinggi dibanding alat ukur yang telah peneliti jelaskan sebelumnya serta lebih sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian yang akan peneliti lakukan. Namun demikian, karena alat ukur tersebut berasal dari tempat dengan budaya yang berbeda serta karakteristik sampel yang berbeda pula, maka perlu dilakukan adaptasi agar sesuai dengan kondisi dan karakteristik sampel yang akan peneliti gunakan. 30

2.2 . Self Efficacy