Metode Pengumpulan Data Metode Analisis

64 regresi sederhana Simple Regression Analyze digunakan untuk memprediksi nilai suatu variabel dependen berdasarkan nilai variabel lain. Analisis regresi juga dapat digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen X terhadap variabel dependen Y. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara variabel bebas X dengan variabel terikat Y dipergunakan analisis regresi linier sederhana dengan persamaan sebagai berikut: Y1 = α + βX + e Y2 = α + βX + e Y3 = α + βX + e Keterangan : Y 1 : Return on Asset Y 2 : Return on Equity Y 3 : Reputasi Perusahaan α : Konstanta β : koefisien regresi model X : Corporate Social Responsibility CSR e : error term model variabel residual Dalam penelitian ini dilakukan pengujian variabel-variabel menggunakan uji asumsi klasik dan uji hipotesis dengan bantuan perangkat lunak SPSS 15. 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan dan mendeskripsikan variabel dalam penelitian ini. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian adalah nilai rata-rata, standar deviasi, nilai minimum dan maksimum. 65 2. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas data, uji multikolonieritas, uji heteroskedatisitas, dan uji autokorelasi, karena data yang digunakan lebih dari satu tahun.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam metode regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak Ghozali, 2005. Model regresi yang baik adalah data yang berdistribusi normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak mengunakan dua cara yaitu melalui analisis grafik dan analisis statistik. b. Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah adanya korelasi antara data pada suatu waktu tertentu dengan nilai data tersebut pada waktu satu periode sebelumnya atau lebih pada data runtut waktu. Penggunaan uji DW Durbin Waston untuk mendeteksi tidak adanya korelasi antar error, maka nilai DW diharapkan berada di sekitar angka 2 dari 1,5 sampai 2,5. Panduan mengenai angka D-W Durbin-Watson untuk mendeteksi autokorelasi bisa dilihat pada Tabel D-W, dengan pengambilan keputusan berikut: 66 a 0 d dI, berarti tidak ada autokorelasi positif b dI ≤ d ≤ du, berarti tidak ada autokorelasi positif c 4 – dI d 4, berarti tidak ada korelasi negatif d 4 – du ≤ d ≤ 4 – dI, berarti tidak ada korelasi negatif e du d 4 – du, berarti tidak ada autokorelasi, positif ataupun negatif. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2005. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada pola scatterplot antar SPRESID dan ZPRED di mana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu x adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di-studentized. Dasar pengambilan keputusannya jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka mengindikasikan bahwa telah terjadi Heteroskedastisitas. jika tidak ada pola yang jelas, serta titik- 67 titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas Ghozali, 2005. 3. Uji Hipotesis a. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi berada di antara nol dan satu. Nilai determinasi yang kecil berarti kemampuan variabel –variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-varibel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2005. b. Uji signifikansi parameter individual Uji stastistik t Menurut Ghozali 2005 uji stastistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut : 1. Jika nilai signifikan 0,05 maka hipotesis ditolak koefisien regresi tidak signifikan. 2. Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis diterima koefisien regresi signifikan 68

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

1. Variabel Independen Variabel independen pada penelitian ini adalah tingkat pengungkapan sosial perusahaan yaitu proses mengkomunikasikan dampak-dampak sosial dan lingkungan dari keseluruhan aktifitas yang dilakukan oleh perusahaan Gray et al.,1987 dalam Heriyanto, 2009. Variabel ini dapat diukur dengan melihat banyaknya item pengungkapan sosial yang terdapat dalam laporan tahunan perusahaan, jika perusahaan menyajikan pengungkapan sosial diberi skor satu 1, namun jika tidak menyajikan diberi skor nol 0. Jumlah item yang mungkin dipenuhi oleh perusahaan sebanyak 75 item. Indeks = n x 100 k Dimana : n = Jumlah item pengungkapan yang dipenuhi k = Jumlah semua item yang mungkin dipenuhi 2. Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan. Penelitian ini menggunakan rasio Return on Assets ROA untuk mengetahui tingkat profitabilitas perusahaan. Selain merupakan tolok ukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan aktiva yang digunakan, rasio Reurn on Asset ROA juga menunjukkan tingkat efisiensi investasi yang nampak pada tingkat perputaran aktiva Fathma, 69 2003 dalam Januarti dan Dini, 2005. Secara matematis rasio tersebut dapat ditulis sebagai berikut: Penelitian ini menggunakan rasio tingkat pengembalian modal sendiri Return on Equity merupakan rasio keuntungan bersih sesudah pajak terhadap modal sendiri, yang mengukur tingkat hasil pengembalian dari modal pemegang saham modal sendiri yang diinvestasikan ke dalam perusahaan. Secara matematis rasio tersebut diformulasikan sebagai berikut: Reputasi perusahaan adalah pandangan publik atas suatu perusahaan yang dinilai baik atau tidak yang dipandang secara global atas hal-hal seperti keterbukaan, kualitas dan lainnya sehingga dapat dikatakan sebagai pandangan atas gerak langkah perusahaan. Reputasi merupakan suatu intangible asset atau goodwill perusahaan yang memiliki efek positif pada penilaian pasar atas perusahaan. Perusahaan yang mempunyai reputasi baik mampu menimbulkan kepercayaan, keyakinan dan dukungan daripada perusahaan yang mempunyai reputasi buruk Dowling, 2006. Dalam penelitian ini reputasi dicerminkan dengan harga saham akhir tahun Aktiva Total Pajak Setelah Laba ROA  Modal Total Pajak Setelah Laba ROE 

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Social Responsibility, kepemilikan institusional, dan kepemilkan asing terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 dan 2013

0 89 119

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Csr), Firm Size, Dan Struktur Modal Terhadap Earning Response Coefficient (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013)

0 85 100

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Struktur Modal Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 38 84

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Laporan Tahunan Dan Pengaruhnya Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 38 122

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Earning Response Coefficient (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

1 54 90

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 68 88

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Struktur Modal Sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 42 103

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 71 72

Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012-2014

2 82 70

Pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap profitabilitas perusahaan. studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012.

2 15 109