Social Responsibility Accounting Teori Corporate Social Responsibility

43 Januarti dan Dini 2005 berpendapat bahwa social accounting mempunyai tiga tujuan penting, yaitu: a. Memberikan gambaran komprehenshif mengenai perusahaan organisasi beserta sumber daya yang dimilikinya. b. Memberikan batasan terhadap perilaku perusahaan yang tidak bertanggungjawab secara sosial c. Memberikan motivasi positif bagi perusahaan untuk berperilaku sesuai dengan tata cara sosial Adapun tema-tema yang termasuk dalam wacana akuntansi pertanggung jawaban sosial Glautier, 2000:426 dalam Arif Fahruri 2009 adalah kemasyarakatan, ketenagakerjaan, produk dan konsumen, lingkungan hidup. a. Kemasyarakatan Tema ini mencakup aktivitas yang terkait dengan kemasyarakatan yang diikuti oleh perusahaan, aktivitas yang terkait dengan kesehatan, pendidikan dan seni serta pengungkapan aktivitas kemasyarakatan lain. b. Ketenagakerjaan Tema ini meliputi dampak aktivitas organisasi pada orang-orang dalam organisasi perusahaan. Aktivitas tersebut meliputi rekruitmen, program pelatihan, gaji dan tunjangan, mutasi dan promosi, dan sebagainya. c. Produk dan Konsumen Tema ini melibatkan aspek kualitatif suatu produkjasa, antara lain kegunaan, durability, pelayanan, kepuasan pelanggan, kejujuran dalam 44 beriklan, kejelasan kelengkapan keterangan isi pada kemasan dan sebagainya. d. Lingkungan hidup Tema ini mencakup aspek lingkungan dari proses produksi yang meliputi pengendalian polusi dalam menjalankan operasi bisnis, pencegahan-pencegahan atau perbaikan kerusakan lingkungan akibat pemrosesan sumber daya alam dan konservasi sumber daya alam. Menurut Mas‟ud 1995 dalam Januarti dan Dini 2005:233, biaya sosial yang harus dilaporkan dalam laporan keuangan akan tampak pada tabel 2.1 berikut: Tabel 2.1 Masalah Sosial yang Perlu Diungkapkan dalam Laporan Keuangan pada Publik LINGKUNGAN KARYAWAN PRODUK KOMUNITAS 1 Pengendalian produksi 2 Riset limbah Industri 3 Proteksi pada lingkungan 4 Konservasi energi 5 Konservasi bahan alam 6 Support pada kegiatan perlindungan lingkungan 7 Training 8 Pendidikan 9 Kesehatan dan Keamanan 10 Pensiun 11 Liburan 12 Minoritas 13 Pekerja wanita 14 Serikat pekerja 15 Kecelakaan industri 16 Komunikasi karyawan 17 Bonus karyawan 18 Monitoring keselamatan pelanggan 19 Pengemban gan atas ide masyarakat 20 Pengeluaran untuk kepentingan pelanggan 21 Kontrol kualitas 22 Sumbanga n dan donasi 23 Aktivitas masyaraka t sekitar 24 Aktivitas populasi sekitar 25 Partisipasi pada pemerinta h daerah 26 Anggota kelompok social Sumber: Mas‟ud 1995 dalam Januarti dan Dini 2005:233 45 Berdasarkan daftar elemen dan tema yang perlu diungkapkan pada masyarakat tersebut, maka akan tampak seberapa besar perusahaan menaruh perhatian pada kepentingan sosial. Dengan mengungkapkan kepeduliannya pada lingkungan melalui pelaporan keuangan, maka perusahaan dalam jangka panjang bisa terhindar dari biaya yang sangat besar akibat tuntutan masyarakat. Pengeluaran untuk kepedulian sosial yang diungkapkan ke publik membantu pengendalian tidak langsung atas usaha perusahaan oleh masyarakat Arif Fahruri, 2009:34. Januarti dan Dini 2005:234 menjelaskan bahwa pelaporan mengenai tanggung jawab sosial mempunyai peranan penting sebagai berikut: a. Menilai pengaruh sosial dari akativitas sosial perusahaan b. Mengukur evektivitas program-program sosial perusahaan c. Melaporkan pelaksanaan aktivitas yang berhubungan dengan tanggung jawab sosial perusahaan d. Memungkinkan penilaian terhadap sumber daya dan pengaruh perusahaan melalui sistem informasi eksternal maupun internal Dari uraian diatas akuntansi sebagai alat pertanggungjawaban mempunyai fungsi sebagai alat kendali terhadap suatu unit usaha. Makin meluasnya tanggung jawab perusahaan menyebabkan perlunya memasukkan unsur sosial dalam pertanggungjawaban perusahaan ke dalam akuntansi sesuai dengan fungsinya sebagai alat pertanggungjawaban. 46

9. Kinerja Perusahaan

Pengukuran kinerja adalah proses menentukan seberapa baik aktivitas bisnis dilakukan untuk mencapai tujuan, strategi, mengeliminasi pemborosan-pemborosan dan menyajikan informasin tepat waktu untuk melakukan penyempurnaan secara berkesinambungan. Kinerja perusahaan yang baik memperngaruhi kemudahan perusahaan untuk memperoleh pinjaman, mempengaruhi keputusan investor dalam menentukan modalnya dan bagi masa depan perusahaan Lindrawati et al., 2008. Menurut Stoner 1995 dalam Linderawati et al. 2008 pengertian kinerja adalah: “Ukuran seberapa efisien dan efektif seorang manajer atau sebuah perusahaan, seberapa baik manajer atau perusahaan tersebut mencapai tujuan yang memadai”. Oleh karena itu, untuk menilai kinerja perusahaan perlu dilibatkan analisis dampak keuangan kumulatif dan ekonomi dari keputusan dan mempertimbangkannya dengan menggunakan ukuran komparatif. Menurut Keown et al. 2002:84-85 analisis rasio keuangan terbagi menjadi empat, yaitu: likuiditas, profitabilitas, keputusan pendanaan, dan pengembalian atas ekuitas. 1. Likuiditas Perusahaan, terdiri dari: a. Rasio lancar b. Rasio cepat c. Perputaran piutang usaha d. Perputaran persediaan 47 2. Profitabilitas Usaha terdiri dari: a. Tingkat pengembalian investasi dari usaha b. Marjin laba usaha c. Perputaran total aktiva d. Perputaran piutang usaha e. Perputaran persediaan f. Perputaran aktiva tetap 3. Keputusan Pendanaan terdiri dari: a. Rasio utang b. Rasio laba terhadap beban bunga 4. Pengembalian atas Ekuitas Pengukuran kinerja keuangan dapat dilakukan dengan analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan merupakan dasar untuk menilai dan menganalisis prestasi operasi perusahaan atau kinerja perusahaan. Rasio keuangan dirancang untuk mengevaluasi laporan keuangan, yang berisi data tentang posisi perusahaan pada suatu titik dan operasi perusahaan pada masa lalu. Nilai nyata laporan keuangan terletak pada fakta bahwa laporan keuangan dapat digunakan untuk membantu memperkirakan pendapatan dan dividen pada masa yang akan datang Bringham dan Houston, 1998 dalam Januarti dan Apriyanti, 2005:6. Analisis laporan keuangan merupakan permulaan masa depan bila dilihat dari sudut pandang investor, sedangkan bagi manajemen

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Social Responsibility, kepemilikan institusional, dan kepemilkan asing terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 dan 2013

0 89 119

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Csr), Firm Size, Dan Struktur Modal Terhadap Earning Response Coefficient (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013)

0 85 100

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Struktur Modal Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 38 84

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Laporan Tahunan Dan Pengaruhnya Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 38 122

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Earning Response Coefficient (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

1 54 90

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 68 88

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Struktur Modal Sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 42 103

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 71 72

Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012-2014

2 82 70

Pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap profitabilitas perusahaan. studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012.

2 15 109