28 sebagai fondasi perusahaan. Perusahaan harus memiliki nilai tambah
ekonomi sebagai prasyarat perusahaan agar perusahaan dapat terus hidup survive dan berkembang.
2.
Tanggung jawab legal. Kata kuncinya: obey the law. Perusahaan harus taat hukum. Dalam proses mencari laba, perusahaan tidak boleh
melanggar kebijakan dan hukum yang telah diterapkan oleh pemerintah.
3.
Tanggung jawab etis. Perusahaan memiliki kewajiban untuk menjalankan praktek bisnis yang baik, benar, adil dan jujur. Norma-
norma masyarakat perlu menjadi rujukan bagi perilaku organisasi perusahaan. Kata kuncinya: be ethical
4. Tanggung jawab filantropis. Selain perusahaan harus memperoleh
laba, taat hukum dan berperilaku etis, perusahaan dituntut agar dapat memberi kontribusi yang dapat dirasakan secara langsung oleh
masyarakat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan semua. Kata kuncinya: be a good citizen.
Dengan semakin berkembanya konsep CSR ini, maka banyak teori yang muncul yang diungkapkan berbagai pihak mengenai CSR ini. Salah
satu yang terkenal adalah teori triple bottom line yang dikemukakan oleh John Elkington pada tahun 1997 melalui bukunya
“Cannibals with Forks, The triple Bottom Line of Twentieth Century Business”. Elkington
mengembangkan konsep triple bottom line dalam istilah, economic prosperity, environmental quality dan social justice. Elkington memberi
29 panadangan bahwa jika sebuah perusahaan ingin mempertahankan
kelangsungan hidupnya, maka perusahaan tersebut harus memperhatikan “3P”. Selain mengejar keuntungan profit, perusahaan juga harus
memperhatikan dan terlibat pada pemenuhan kesejahteraan masyarakat people dan turut berkontribusi aktif dalam menjaga kelestarian
lingkungan planet. Dalam gagasan tersebut, perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab pada single bottom line, yaitu aspek
ekonomi yang direfleksikan dalam kondisi keuangannya saja, namun juga harus memperhatikan aspek sosial dan lingkungannya Widjaja dan
Pratama, 2008:33. Uraian diatas menunjukkan bahwa keuntungan ekonomis tidak
pernah dapat dipisahkan dalam kerangka pelaksanaan CSR, oleh karena tujuan dari pelaksanaan CSR itu sendiri adalah sustainability bagi
perusahaan. Melaksanakan CSR bukan berarti mengurangi kesejahteraan seluruh kesejahteraan stakeholders, oleh karena itu maka aspek ekonomis
juga harus menjadi pertimbangan bagi perusahaan yang melaksanakan CSR.
4. Sustainability dalam Pelaksanaan Corporate Social Responsibility
CSR adalah strategis bisnis yang tujuan akhirnya adalah menjaga kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Menurut Widjaja dan Pratama
2008:44 dalam menjaga kelangsungan hidup perusahaan ini, ada tiga hal yang sama pentingnya yang harus diperhatikan oleh perusahaan yang