Sejarah Singkat Corporate Social Responsibility

18 pula bobot tanggung jawab yang harus dipertahankan perusahaan itu pada masyarakatnya Untung, 2008:38. Tahun 1963 Joseph W. McGuire memperkenalkan istilah Corporate Citizenship. McGuire kemudian menjelaskan lebih lanjut kata beyond dengan menyatakan bahwa korporasi harus memperhatikan masalah politik, kesejahteraan masyarakat, pendidikan, “kebahagiaan” karyawan dan seluruh permasalahan sosial kemasyarakatan lainnya. Oleh k arena itu korporasi harus bertindak “baik,” sebagai mana warga negara citizen yang baik McGuire, 1963:144 dalam Efendi, 2009. Pemikiran tentang korporasi yang lebih manusiawi juga muncul dalam “The Future Capitalism” yang ditulis Lester Thurow tahun 1966. Menurutnya, kapitalisme yang menjadi mainstream saat itu tidak hanya berkutat pada masalah ekonomi, namun juga memasukkan unsur sosial dan lingkungan yang menjadi basis apa yang nantinya disebut sustainabla societ. Pada dasawarsa 1970-an terbitlah “The Limits to Growth”. Buku yang hingga kini terus diperbaharui itu merupakan hasil pemikiran para cendikiawan dunia yang tergabung dalam Club of Rome. Buku ini mengingatkan kepada masyarakat dunia bahwa bumi yang kita pijak ini mempunyai keterbatasan daya dukung. Sementara disisi lain, manusia bertambah secara eksploitasial. Karenanya, eksploitasi alam mesti dilakukan secara hati-hati supaya pembangunan dapat dilakukan secara berkelanjutan Yusuf Wibisono, 2007:5. 19 Tahun 1971, Committee for Economic Development CED menerbitkan Social Responsibilities of Business Corporations. Penerbitan yang dapat dianggap sebagai code of conduct bisnis tersebut dipicu adanya anggapan bahwa kegiatan usaha memiliki tujuan dasar untuk memberikan pelayanan yang konstruktif untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan masyarakat Untung, 2008:38. Di era 1980-an makin banyak perusahaan yang menggeser konsep filantropisnya kearah Community Development. Intinya kegiatan kedermawanan yang sebelumnya kental dengan pola kedermawanan ala Robbin Hood makin berkembang kearah pemberdayaan masyarakat semisal pengembangan kerja sama, memberikan keterampilan, pembukaan akses pasar, hubungan inti-plasma, dan sebagainya Yusuf Wibisono, 2007:5. Dasawarsa 1990-an adalah dasawarsa yang diwarnai dengan beragam pendekatan seperti pendekatan integral, pendekatan stakeholder maupun pendekatan civil society. Beragam pendekatan tersebut telah mempengaruhi praktek Community Development CD. CD menjadi suatu aktivitas yang lintas sektor karena mencakup baik aktivitas produktif maupun sosial dan juga lintas pelaku sebagai konsekuensi berkembangnya keterlibatan berbagai pihak Yusuf Wibisono, 2007:5. Pada tataran global, tahun 1992 diselenggarakan KTT Bumi Earth Summit. KTT yang diadakan di Rio de Jenairo Brazil ini menegaskan konsep pembangunan berkelanjutan sustainable development yang 20 didasarkan atas perlindungan lingkungan hidup, pembangunan ekonomi dan sosial sebagai hal yang harus dilakukan. Gaung CSR kian bergema setelah diselenggarakannya World Summit on Sustainable Development WSSD tahun 2002 di Johannesburg Afrika Selatan. Sejak saat itulah, definisi CSR mulai berkembang Yusuf Wibisono, 2007:7. Tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR corporate social responsibility kini jadi frasa yang semakin populer dan marak diterapkan perusahaan di berbagai belahan dunia. Menguatnya terpaan prinsip good corporate governance seperti fairness, transparency, accountability, dan responsibility telah mendorong CSR sema kin menyentuh “jantung hati” dunia bisnis.

2. Pengertian Corporate Social Responsibility

Walaupun telah menjadi sebuah isu global, sampai saat ini belum ada suatu definisi tunggal dari CSR yang diterima secara global. Secara etimologis Corporate Social Responsibility dapat diartikan sebagai tanggung jawab sosial perusahaan atau korporasi. CSR secara sederhana dapat diartikan bagaimana sebuah perusahaan mengelola proses usaha yang dijalankan untuk menghasilkan pengaruh yang positif dimasyarakat. CSR menurut wikipedia 2006 merupakan komitmen perusahaan untuk memberikan kontribusi jangka panjang terhadap suatu isu tertentu di masyarakat atau lingkungan guna menciptakan lingkungan yang lebih baik. Kontribusi dari perusahaan ini biasa berupa banyak hal, misalnya 21 bantuan dana, bantuan tenaga ahli dari perusahaan, bantuan berupa barang, dan bantuan lainnya Lindrawati et al., 2008. Corporate Social Reaponsibility adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial, dan lingkungan Suhandari, 2007 dalam Untung, 2008:1. Menurut Hopkins 2004 dalam Lindrawati et al. 2008 memberi definisi CSR sebagai: “CSR is concerned with treating the stakeholders of the firm ethically or in a responsible manner. „Ethically or responsible‟ means treating stakholders in a manner deemed acceptable in civilized societies. Social includes economic responsibility. Stakeholders exist both within a firm and outside. The natural environment is a stakeholder. The wider aim of social responsibility is to create higher and higher standards of living, while preserving the profitability of the corporation, for peoples both within and outside the corporation”. Menurut definisi tersebut Hopkins 2004 memasukkan aspek ekonomi dalam definisi CSR karena menurutnya studi ekonomi merupakan ilmu sosial yang berpegang pada aspek keuangan. Istilah Corporate Social Reaponsibility di dalam CSR dimaksudkan agar perusahaan melihat CSR sebagai tanggung jawab yang sama pentingnya dengan tanggung jawab yang selama ini dijalankan perusahaan. The World Business Council for Suistainable Development WBCSD dalam Yusuf Wibisono 2007: 7 memberi definisi:

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Social Responsibility, kepemilikan institusional, dan kepemilkan asing terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 dan 2013

0 89 119

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Csr), Firm Size, Dan Struktur Modal Terhadap Earning Response Coefficient (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013)

0 85 100

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Struktur Modal Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 38 84

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Laporan Tahunan Dan Pengaruhnya Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 38 122

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Earning Response Coefficient (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

1 54 90

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 68 88

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Struktur Modal Sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 42 103

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 71 72

Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012-2014

2 82 70

Pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap profitabilitas perusahaan. studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012.

2 15 109