Uji Asumsi Klasik Deskripsi Objek Penelitian
76
Gambar 4.2 Grafik Normality Probability Plot ROA
Perusahaan Low Profile
Hasil uji normalitas pada gambar 4.2 yang dilakukan dilakukan untuk variabel CSR dan ROA pada perusahaan low profile, menunjukkan
model regresi memenuhi asumsi normalitas. Dapat terlihat bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.
77
Gambar 4.3 Grafik Normality Probability Plot ROE
Perusahaan High Profile
Hasil uji normalitas pada gambar 4.3 yang dilakukan dilakukan untuk variabel CSR dan ROE pada perusahaan high profile,
menunjukkan model regresi memenuhi asumsi normalitas. Dapat terlihat bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal.
78
Gambar 4.4 Grafik Normality Probability Plot ROE
Perusahaan Low Profile
Hasil uji normalitas pada gambar 4.4 yang dilakukan dilakukan untuk variabel CSR dan ROE pada perusahaan Low profile,
menunjukkan model regresi memenuhi asumsi normalitas. Dapat terlihat bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal.
79
Gambar 4.5 Grafik Normality Probability Plot Reputasi
Perusahaan High Profile
Hasil uji normalitas pada gambar 4.5 yang dilakukan dilakukan untuk variabel CSR dan Reputasi pada perusahaan High Profile,
menunjukkan model regresi memenuhi asumsi normalitas. Dapat terlihat bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal.
80
Gambar 4.6 Grafik Normality Probability Plot Reputasi
Perusahaan Low Profile
Hasil uji normalitas pada gambar 4.6 yang dilakukan dilakukan untuk variabel CSR dan Reputasi pada perusahaan High Profile,
menunjukkan model regresi memenuhi asumsi normalitas. Dapat terlihat bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal.
81 b. Uji Autokorelasi
Berdasarkan hasil analisis data pada tabel 4.7 dan tabel 4.8 di bawah ini, dapat dilihat bahwa hasil uji autokorelasi pada nilai Durbin-
Watson test menunjukkan angka yang berada di antara -2 sampa +2. Sehingga dapat disimpilkan bahwa data dalam penelitian ini bebas dari
autokorelasi.
Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi
Perusahaan High Profile
Model Durbin-Watson
ROA .493
ROE 1.096
Reputasi 1.096
Variabel Dependen: ROA, ROE dan Reputasi Sumber: Data sekunder diolah
Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi
Perusahaan High Profile
Model Durbin-Watson
ROA 1.562
ROE 1.816
Reputasi 1.190
Variabel Dependen: ROA, ROE dan Reputasi Sumber: Data sekunder diolah
c. Uji Heterokedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
82 Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada pola scatterplot antar SPRESID dan ZPRED di mana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi,
dan sumbu x adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah
di-studentized. Dasar pengambilan keputusannya jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur
bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka mengindikasikan bahwa telah terjadi Heteroskedastisitas. jika tidak ada pola yang jelas,
serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas Ghazali, 2005.
83
Gambar 4.7 Grafik Hasil Uji Heterokedastisitas ROA
Perusahaan High Profile
Berdasarkan grafik scatterplot pada gambar 4.7 untuk variabel CSR dan ROA perusahaan High Profile, terlihat bahwa titik-titik
menyebar secara acak dan tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai.
84
Gambar 4.8 Grafik Hasil Uji Heterokedastisitas ROA
Perusahaan Low Profile
Berdasarkan grafik scatterplot pada gambar 4.8 untuk variabel CSR dan ROA perusahaan Low Profile, terlihat bahwa titik-titik
menyebar secara acak dan tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai.
85
Gambar 4.9 Grafik Hasil Uji Heterokedastisitas ROE
Perusahaan High Profile
Berdasarkan grafik scatterplot pada gambar 4.9 untuk variabel CSR dan ROE pada perusahaan High Profile, terlihat bahwa titik-titik
menyebar secara acak dan tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai.
86
Gambar 4.10 Grafik Hasil Uji Heterokedastisitas ROE
Perusahaan Low Profile
Berdasarkan grafik scatterplot pada gambar 4.10 untuk variabel CSR dan ROE pada perusahaan Low Profile, terlihat bahwa titik-titik
menyebar secara acak dan tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai.
87
Gambar 4.11 Grafik Hasil Uji Heterokedastisitas Reputasi
Perusahaan High Profile
Berdasarkan grafik scatterplot pada gambar 4.11 untuk variabel CSR dan Reputasi, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dan
tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai.
88
Gambar 4.11 Grafik Hasil Uji Heterokedastisitas Reputasi
Perusahaan Low Profile
Berdasarkan grafik scatterplot pada gambar 4.10 untuk variabel CSR dan Reputasi, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dan
tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai.
89 3. Pengujian Hipotesis
a. Koefisien Determinasi Uji ini dilakukan untuk mengukur kamampuan variabel-
variabel independent, yaitu pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan dalam menjelaskan variasi variabel dependen yaitu ROA,
ROE dan Reputasi. Hasil uji koefisien Adjusted R Square pada tabel 4.7 dan tabel 4.8
Tabel 4.5 Koefisien Determinasi
Perusahaan High Profile
a. P
r a. Predictors: Constant, Pengungkapan Tanggungjawab Sosial
b. Variabel Dependen: ROA, ROE, Reputasi Sumber: Data sekunder diolah
Berdasarkan analisis data pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai koefisien Adjusted R Square adalah sebesar 0,402, hal ini berarti 40,2
variabel return on asset, return on equity dan reputasi perusahaan dapat dijelaskan oleh variabel pengungkapan tanggungjawab perusahaan.
Sedangkan sisanya 100-40,2 = 59,8 dijelaskan oleh faktor-faktor lain.
Model R
R Square Adjusted
R Square Std. Error of the
Estimate 1
.642a .412
.402 .04498
90
Tabel 4.6 Koefisien Determinasi
Perusahaan Low Profile
c. P
r a. Predictors: Constant, Pengungkapan Tanggungjawab Sosial
d. Variabel Dependen: ROA, ROE, Reputasi Sumber: Data sekunder diolah
Berdasarkan analisis data pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai koefisien Adjusted R Square adalah sebesar 0,071, hal ini berarti 7,1
variabel return on asset, return on equity dan reputasi perusahaan dapat dijelaskan oleh variabel pengungkapan tanggungjawab perusahaan.
Sedangkan sisanya 100-7,1 = 92,9 dijelaskan oleh faktor-faktor lain.
b. Uji Statistik t Uji t bertujuan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen
secara individual
yaitu pengungkapan
tanggungjawab sosial perusahaan dalam menerangkan variasi variabel dependen, yaitu return on asset, return on equity, dan reputasi
perusahaan. Berikut hasil uji penelitian:
Model R
R Square Adjusted
R Square Std. Error of the
Estimate 1
.295a .087
.071 5838,98960
91
Tabel 4.7 Hasil Uji Parameter Individual Uji Statistik t ROA
Perusahaan High Profile
a Variabel Dependen: ROA
Sumber: Data sekunder yang diolah
Tabel 4.8 Hasil Uji Parameter Individual Uji Statistik t ROA
Perusahaan Low Profile
a Variabel Dependen: ROA
Sumber: Data sekunder yang diolah
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error
Beta
1 Constant
-,117 ,083
-1,415 ,162
CSR ,005
,002 ,328
2,647 ,010
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error
Beta
1 Constant
,029 ,035x
,824 ,413
CSR -5,5E-
005 ,001
-,007 -0,050 ,960
92
Tabel 4.9 Hasil Uji Parameter Individual Uji Statistik t ROE
Perusahaan High Profile
Model Unstandardized
Coefficients Standardize
d Coefficients
t Sig.
B Std.
Error Beta
1 Constant
-,052 ,070
-,744 ,460
CSR ,005
,002 ,279
2,216 ,031
a Variabel Dependen: ROE
Sumber: Data sekunder yang diolah
Tabel 4.10 Hasil Uji Parameter Individual Uji Statistik t ROE
Perusahaan Low Profile
Model Unstandardized
Coefficients Standardize
d Coefficients
t Sig.
B Std.
Error Beta
1 Constant
-,176 ,160
-1,099 ,276
CSR ,007
,003 ,277
2,196 ,032
a Variabel Dependen: ROE
Sumber: Data sekunder yang diolah
93
Tabel 4.11 Hasil Uji Parameter Individual Uji Statistik t Reputasi
Perusahaan High Profile
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error
Beta
1 Constant
- 5921,812
3528,743 -1,678
,099 CSR
258,702 109,961
,295 2,353
,022 a Variabel Dependen: RP
Sumber: Data sekunder yang diolah
Tabel 4.12 Hasil Uji Parameter Individual Uji Statistik t Reputasi
Perusahaan High Profile
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error
Beta
1 Constant
- 9365,405
27115,8 30
-1,537 ,130
CSR 407,827 569,928
,278 2,204
,032 a Variabel Dependen: RP
Sumber: Data sekunder yang diolah
94
Hasil Uji Hipotesis 1: Pengaruh pengungkapan corporate social
responsibility terhadap profitabilitas yang di-proxy dengan ROA.
Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.8, variabel pengungkapan corporate social responsibility pada perusahaan High Profile mempunyai
tingkat signifikansi sebesar 0,010 lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa pengungkapan pertanggungjawaban sosial pada perusahaan High
Profile berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan ROA. Sedangkan pada tabel 4.9, variabel pengungkapan corporate social
responsibility pada perusahaan Low Profile mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,960 lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti bahwa
pengungkapan pertanggungjawaban sosial pada perusahaan Low Profile tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan ROA.
Hasil Uji Hipotesis 2: Pengaruh pengungkapan corporate social
responsibility terhadap profitabilitas yang di-proxy dengan ROE.
Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.10, variabel pengungkapan corporate social responsibility pada perusahaan High Profile mempunyai
tingkat signifikansi sebesar 0,031 lebih kecil dari 0,05. Dan pada tabel 4.11, variabel pengungkapan corporate social responsibility pada
perusahaan Low Profile mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,032 lebih kecil dari 0,05 Hal ini menunjukkan bahwa pengungkapan
tanggungjawab sosial perusahaan dapat digunakan untuk mengidentifikasi pengungkapan ROE.
95
Hasil Uji Hipotesis 3: Pengaruh pengungkapan corporate social
responsibility terhadap reputasi perusahaan yang di-proxy dengan harga saham akhir tahun
close price.
Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.12, variabel pengungkapan corporate social responsibility pada perusahaan High Profile mempunyai
tingkat signifikansi sebesar 0,022 lebih kecil dari 0,05. Dan pada tabel 4.13, variabel pengungkapan corporate social responsibility pada
perusahaan Low Profile mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,032 lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa pengungkapan sosial
perusahaan berpengaruh signifikan terhadap reputasi perusahaan.