Pengertian Corporate Social Responsibility
21 bantuan dana, bantuan tenaga ahli dari perusahaan, bantuan berupa barang,
dan bantuan lainnya Lindrawati et al., 2008. Corporate Social Reaponsibility adalah komitmen perusahaan atau
dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan
dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial, dan lingkungan Suhandari, 2007 dalam Untung,
2008:1. Menurut Hopkins 2004 dalam Lindrawati et al. 2008 memberi
definisi CSR sebagai: “CSR is concerned with treating the stakeholders of the firm
ethically or in a responsible manner. „Ethically or responsible‟ means treating stakholders in a manner deemed acceptable in civilized societies.
Social includes economic responsibility. Stakeholders exist both within a firm and outside. The natural environment is a stakeholder. The wider aim
of social responsibility is to create higher and higher standards of living, while preserving the profitability of the corporation, for peoples both
within and outside the corporation”. Menurut definisi tersebut Hopkins 2004 memasukkan aspek
ekonomi dalam definisi CSR karena menurutnya studi ekonomi merupakan ilmu sosial yang berpegang pada aspek keuangan. Istilah
Corporate Social Reaponsibility di dalam CSR dimaksudkan agar perusahaan melihat CSR sebagai tanggung jawab yang sama pentingnya
dengan tanggung jawab yang selama ini dijalankan perusahaan. The World Business Council for Suistainable Development
WBCSD dalam Yusuf Wibisono 2007: 7 memberi definisi:
22 ”Continuing commitment by business to behave ethically and
contribute to economic development while improving the quality of life of the workforce and their families as well as of the local community and
societ y at large”.
Dari definisi tersebut dalam bahasa bebas kurang lebih maksudnya adalah komitmen dunia usaha untuk terus menerus bertindak secara etis,
beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup karyawan dan keluarganya
sekaligus juga peningkatan kualitas komunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas.
Versi lain mengenai definisi CSR oleh World Bank dalam Yusuf Wibisono 2007:7. Lembaga keuangan global ini memandang CSR
sebagai: “The commitment of business to contribute to sustainable economic
development working with amployees and their representatives the local community and society at large to improve quality of life, in ways that are
both good for business and good for development”.
Dari sisi definisi seperti telah dijelaskan diatas belum ditemukan kesepakatan bakunya. Hal ini dapat dimaklumi mengingat CSR adalah
sebuah konsep yang berkembang dengan cepat, sehingga definisinya pun bisa berubah menyesuaikan dengan perkembangannya. Namun demikian,
kendatipun tidak mempunyai definisi tunggal, konsep ini menawarkan sebuah kesamaan, yaitu keseimbangan antara perhatian terhadap aspek
ekonomis dan perhatian terhadap aspek sosial serta lingkungannya. Sehingga menurut Yusuf Wibisono 2007:8 CSR dapat didefinisikan
23 sebagai tanggung jawab perusahaan kepada para pemangku kepentingan
untuk berlaku etis, meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif yang mencakup aspek ekonomi sosial dan lingkungan
triple bottom line dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Dalam kaidah itulah, penerapan CSR dipandang sebagai suatu keharusan. CSR bukan saja sebagai tanggung jawab, tetapi juga sebagai
kewajiban. CSR adalah suatu peran bisnis dan harus menjadi bagian dari kebijakan bisnis. Maka, bisnis tidak hanya mengurus permasalahan laba,
tapi juga sebagai sebuah institusi pembelajaran. Bisnis harus mengandung kesadaran social terhadap lingkungan sekitar Tanudjaja, 2005.