Jika dilakukan pendekatan subjektif, nilai bobot ditentukan berdasarkan subjektifitas dari para pengambil keputusan, sehingga
beberapa faktor dalam proses perankingan alternatif bisa ditentukan secara bebas. Perankingan secara bebas ini, menyebabkan hasil
keputusan menjadi tidak akurat dan tidak tepat sasaran Pematasari, 2010.
2.4.3 Perhitungan Model Yager
Langkah-langkah penyelesaian untuk model Yager ini adalah sebagai berikut Zimmaermann dalam Kusumadewi, 2006:
1. Tetapkan matriks perbandingan berpasangan antar atribut, M, berdasarkan
prosedur hierarki Saaty. Untuk analisis skala perbandingan dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1
Analisis Skala Perbandingan
Intensitas kepentingan
Definisi
1 O
i
dan O
j
sama penting 3
O
i
sedikit lebih penting daripada O
j
5 O
i
kuat tingkat kepentingannyadaripada O
j
7 O
i
sangat kuat tingkat kepentingannya daripada O
j
9 O
i
mutlak lebih penting daripada O
j
2, 4, 6, 8 Nilai-nilai intermediate
Sumber: Kusumadewi, 2006
Keterangan: O
i
= kriteria ke- i O
j
= kriteria ke- j 2.
Tentukan bobot w
j
prioritas yang konsisten untuk setiap atribut.
3. Hitung nilai konsistensi CR= Consistency Ratio dengan mencari lamda
maks ƛ maks, CI Consistency Index setelah itu CR dapat diperoleh.
ƛ maks =
� ℎ ℎ
� � � �
ℎ �
CI=
ƛ maks-n n-1
CR=
CI IR Untuk nilai IR dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2
Daftar Indeks Random Konsistensi
Ukuran matriks Nilai IR
1 dan 2 0.00
3 0.58
4 0.90
5 1.12
6 1.24
7 1.32
8 1.41
9 1.45
10 1.49
11 1.51
12 1.48
13 1.56
14 1.57
15 1.59
4. Hitung nilai: Ĉ
j
x
i wj
C
j
= nilai kualitas kriteria ke- j dari objek wj = nilai vektor bobot masing-masing kriteria
x
i
= nilai objek 5.
Tentukan interseksi dari semua Ĉ
j
x
i wj
sebagai: Ď = {x
i
, min
j
μ
Cj
x
i wj
|i= 1,…,n; j= 1,…,m} D= objek
6. Pilih x
i
dengan derajat keanggotaan terbesar dalam Ď, dan tetapkan sebagai alternatif optimal.
2.5 Konsep Dasar Analisis dan Perancangan Sistem Informasi
2.5.1 Pengertian Analisis dan Perancangan Sistem
Analisis sistem merupakan sebuah teknik pemecahan masalah yang menguraikan sebuah sistem menjadi bagian- bagian komponen dengan tujuan
mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk meraih tujuan mereka. Desain sistem adalah sebuah teknik
pemecahan masalah yang saling melengkapi dengan analisis sistem yang merangkai kembali bagian-bagian komponen menjadi sebuah sistem yang
lengkap Whitten, et al, 2004.